Bagian 70 dan Bagian 71

833 129 34
                                    

BAGIAN 70 Worst

Xiao Zhan masih dalam keadaan linglung ketika seseorang menabrak tubuhnya. Orang itu tidak lebih tinggi dari dirinya sendiri, tetapi karena panik kekuatan yang dimiliki tidak ringan. Mampu membuat Xiao Zhan terdorong beberapa langkah ke belakang.

Laki-laki itu menundukkan kepala, tubuhnya tampak gemetar sampai ke tangan. Keadaan yang cukup kacau, tetapi pakaian di tubuh terlihat tidak biasa. Tidak lebih dari dua detik sampai laki-laki itu mendongakkan kepala dan mata penuh ketakutan menatap lurus ke arah Xiao Zhan.

Hal yang mengejutkan adalah sosok itu tidak asing bagi Xiao Zhan, dalam ingatan terburuknya sosok di depan pernah hadir. Melihat wajah itu bibirnya bergerak ringan dan tanpa suara bergumam, “Xi Luhan.”

Namun, orang itu tidak mengatakan apa-apa selama beberapa saat, melihat ke arah dia datang dan semakin panik. Im enggerakkan mulut yang gemetar dengan susah payah memuntahkan kata, “T-tolong ... sembunyikan aku.”

Xiao Zhan membeku seketika. Bagaimanapun, penampilan Xi Luhan sangat jauh berbeda dengan saat mereka bertemu di masa lalu. Xi Luhan yang terlihat dewasa, tetapi hangat dan lembut. Kini tampak agak menyedihkan dalam keadaan ketakutan.

Melihat seseorang dalam masalah dan kepanikan di wajahnya sangat kentara, tidak mungkin bagi Xiao Zhan untuk tidak mengulurkan tangan dan memberi bantuan. Bahkan meskipun terhadap orang asing. Dia menggenggam tangan pihak lain, dingin seperti es, dan gemetaran. Membawa orang itu berlari ke tempat yang ramai.

Ruang penitipan barang kebetulan cukup ramai sehingga mampu membiaskan mereka di antara orang-orang. Belum lagi terdapat lemari besar yang menyembunyikan dua tubuh itu. Xiao Zhan tidak mengetahui permasalahan yang menimpa Xi Luhan, tetapi dia tahu bahwa laki-laki itu bukan orang jahat yang akan melakukan kesalahan fatal.

“Luhan Ge, apa yang terjadi?” Xiao Zhan bertanya setelah menenangkan deru napasnya. Melihat wajah Xi Luhan yang pucat dan keringat membasahi dahi. Tanpa sadar mengulurkan tangan untuk menghapus jejak keringat tersebut.

Perlakuan itu membuat Xi Luhan waspada, tubuhnya menjadi kaku, dan ia napas seakan berhenti dalam beberapa detik. Mata yang semula sudah dipenuhi ketakuatan terlihat semakin parah.

Reaksi tersebut sangat mengejutkan bagi Xiao Zhan. Mengingatkan pada dirinya di masa lalu. Ketika dia tidak ingin berhubungan dengan orang lain, tubuhnya juga akan bereaksi seperti ini. Kaku dan pebuh ketakutan, tetapi tetap waspada.

“Luhan Ge, tenang. Aku tidak akan menyakitimu, oke.” Dia mengangkat tangannya di depan dada, mengayunkan ringan untuk memberi efek menenangkan.

Xi Luhan terkejut oleh perkataan Xiao Zhan, menoleh ke arah laki-laki yang juga terlihat panik ketika berusaha membujuknya. Memiringkan kepala sedikit dan dengan serius bertanya, “Kamu mengenalku?”

“Mn. Kita pernah bertemu sebelumnya. Kamu ... kamu membantuku.” Ada senyum tulus di sudut bibir Xiao Zhan. Seseorang yang memberi semangat ketika dalam keadaan terpuruk ada di depan mata, bagaimana bisa dia tidak menunjukkan ketulusannya? Jelas tidak akan bisa.

Namun, Xi Luhan yang sedang dalam keadaan sepeeti itu tidak memiliki pemikiran jelas. Dia tidak bisa mengingat apa pun, hanya tahu bahwa seseorang yang selama ini ingin dihindari kembali muncul dan mengejarnya. Melirik ke luar ruangan penitipan dan memperhatikan sekeliling tanpa menghiraukan ucapan Xiao Zhan.

The Cold Season ✓Where stories live. Discover now