Bagian 99 dan 100

761 145 87
                                    

BAGIAN 99 Hopeless

“Sebenarnya, pasien yang kuceritakan padamu tadi ... Xiao Zhan.”

Mendengar perkataan sahabatnya, Xuan Lu tidak bisa berpikir jernih. Sebagian besar hatinya menyangkal akan masalah tersebut, ia menggelengkan kepala. Tidak mungkin Xiao Zhan mengalami masalah seberat itu dan Xiao Yuchen, suaminya yang dia percaya selama ini, tidak mungkin melakukan hal sebesar itu pada adiknya sendiri. Xuan Lu percaya bahwa meskipun hubungan kakak-adik yang dijalani dua orang itu sangat buruk, mereka menjauh satu sama lain karena kehancuran keluarga Xiao. 

Ibu yang melarikan diri dengan laki-laki lain, ayah stres dan depresi sampai mabuk-mabuk dan mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya. Xiao Yuchen muda yang mengambil alih bisnis keluarga dan tidak memiliki banyak waktu bersama adiknya menyebabkan kerenggangan hubungan mereka. Semua itu masuk akal bagi Xuan Lu. Jadi, tidak mudah mempercayai perkataan Cecile sekalipun wanita itu tidak pernah berbohong mengenai masalah ini.

“Kamu mungkin salah paham, Cile. Tidak mungkin Yuchen ....” Xuan Lu tidak bisa melanjutkan kata-katanya.

Helaan napas berat terdengar dari Cecile, wanita itu bersamdar ke dinding dan mendongakkan kepala. Setelah diingat-ingat lagi, di masa lalu Xuan Lu kerap kali bercerita mengenai adik iparnya yang tidak menerima keadaannya dan sikap dingin antara dua saudara itu. Sekarang semua cukup masuk akal.

“Lu Lu, kamu masih mengingat bagaimana sikap Xiao Zhan ketika kalian bertemu, ‘kan? Cara dia memandangmu dan memperlakukan kalian.”

Xuan Lu bergeming, menatap lantai lamat-lamat seakan menemukan hal menarik. Tampak sangat tenang, tetapi jantungnya berdebar kencang. Tidak tahu harus mempercayai bagian mana. Pada saat itu, jelas dalam ingatannya bahwa terkadang Xiao Zhan akan memasang wajah kesal penuh kebencian padanya. Sikap laki-laki itu pada suaminya juga tidak membaik bahkan setelah mereka saling berbicara satu sama lain.

Melihat sosok Xuan Lu yang dipenuhi kebingungan dan pertanyaan-pertanyaan dalam pikirannya, Cecile tidak bisa tetap diam dan tidak memberi jalan keluar yang diterangi cahaya. Pada akhirnya, dia memberikan beberapa kalimat lagi. 

“Aku mengetahui cerita ini dari Wang Yibo, jika kamu merasa ragu, mengapa tidak bertanya pada Yuchen? Dia pasti memiliki jawaban. Tapi, kuharap kamu tidak akan bertindak bodoh karena cinta setelah mengetahui kenyataan.”

“Aku akan menghubunginya. Cile, tolong tunggu Zhan Zhan.”

Cecile menganggukkan kepala, ia melihat Xuan Lu bangkit berdiri dengan gontai berjalan keluar. Tidak banyak hal yang bisa dilakukan Cecile selain memberitahu kebenaran kepada orang-orang yang membutuhkannya, lagi pula kasusu Xiao Zhan akan benar-benar terselesaikan jika masalah yang berkaitan dengan masa lalu buruknya satu per satu diselesaikan.

Di dalam mobilnya Xuan Lu berulang kali menghubungi Xiao Yuchen. Dia tahu ini bukan waktu yang tepat untuk menelepon seseorang apalagi Xiao Yuchen yang sudah sibuk sejak pagi, sudah pasti ia tidur lebih awal. Biasanya juga dia tidak akan menghubunginya di jam-jam selarut ini, namun kasus sekarang berbeda. Jika semua yang dikatakan Cecile memang benar, apa yang harus dia lakukan? Bagaimana cara mengatasi masalah ini? Xuan Lu tidak mengerti, semua ini berada di luar kapasitasnya. Namun, ia tahu bahwa dia akan membela siapa pun yang benar.

Sekitar panggilan ke lima, akhirnya seseorang mengangkat panggilan. Suara serak khas bangun tidur terdengar menusuk telinganya, agak menyentuh dan memberi perasaan bahwa orang itu berada di dekatnya.

“Yuchen,” panggil Xuan Lu pelan hampir terdengar seperti sedang digertak oleh kelompok gadisgadis populer di sekolah. Namun, sebisa mungkin ia menahan diri dan menanggapi dengan tenang. “Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan.”

The Cold Season ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora