Bagian 33

963 164 27
                                    


BAGIAN 33 At Least He is Mine

Semakin hari hubungan di antara dua orang itu semakin membaik, lengket, dan saling membutuhkan satu sama lain. Hari demi hari berlalu tanpa masalah seolah kedamaian menghampiri mereka. Pekerjaan di kantor tetap banyak sepanjang musim gugur, berganti ke musim dingin, dan tanpa terasa awal musim semi menyambut dengan sinar matahari yang hangat.

Di hari minggu yang cerah kedua orang itu tampak akur dan saling membantu satu sama lain. Sarapan bersama, bermalas-malasan di sofa sembari menonton televisi, meski sebenarnya Wang Yibo lebih sibuk memperhatikan ponselnya. Ada beberapa obrolan ringan dengan Direktur Wu, tetapi tidak bisa dilewatkan. Momen seperti ini sangat langka, di mana seorang direktur memulai perbincangan santai melalui pesan.

Yang lebih mengejutkan bahwa Direktur Wu sedang ada di kota yang sama dengannya dan laki-laki paruh baya itu mengajaknya bermain golf. Wang Yibo menolak dengan sopan, berniat untuk menikmati akhir pekan yang santai dan memulihkan rasa lelahnya, tetapi Direktur Wu begitu memaksa.

Tanpa sadar Wang Yibo mendesah kesal.

Xiao Zhan yang duduk di sampingnya mendengar suara itu, menoleh ke arahnya dengan mata lebih terbuka, dan bertanya, "Ada apa, Ge?"

Sangat jarang bagi Xiao Zhan untuk menyaksikan ketidaksukaan yang besar di wajah laki-laki itu. Sejenak Wang Yibo memalingkan wajah dari layar ponsel dan balas melihat Xiao Zhan. Dengan ragu dia menjawab, "Direktur Wu mengundang untuk bermain golf."

"Bukankah itu bagus?" Tanpa sadar Xiao Zhan mengerutkan kening. Pikirnya, ajakan Direktur Wu adalah kesempatan bagus dalam dunia bisnis dan Wang Yibo tipikal seseorang yang tak ragu mengambil keputusan terhadap sesuatu yang jelas menguntungkannya. Namun, ekspresi apa yang ditunjukkan laki-laki itu? Apa pemikirannya tentang bekerja sudah mulai berubah? Xiao Zhan ingin mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam benaknya, tetapi tidak memiliki keberanian untuk bertanya.

Alih-alih menjawab, Wang Yibo justru kembali melayangkan tanya, "Apa menurutmu ini bagus?"

Xiao Zhan mengangguk.

"Tadinya aku ingin beristirahat satu hari ini, tapi tidak buruk untuk menerima ajakan Direktur Wu." Wang Yibo diam dalam waktu singkat, memikirkan sesuatu sembari menatap lamat-lamat pada Xiao Zhan. "Kalau begitu, kamu ikut bersamaku," ucapnya tegas seakan tak menerima penolakan.

Bola mata Xiao Zhan melebar, ekspresinya kaku dan bingung, seakan mempertanyakan kebenaran.

Wang Yibo bersenandung ringan dan kembali berbicara. "Bersiaplah. Anggap saja liburan gratis," katanya. Bangkit berdiri dan membawa langkah menuju ke kamarnya.

Xiao Zhan kembali dari kejutan, mengikuti langkah Wang Yibo untuk memasuki kamarnya sendiri dan bersiap. Ini adalah pertama kalinya dia dibawa keluar selain dari jadwal pekerjaan, Xiao Zhan bingung harus senang atau tidak. Bukankah berarti jika dia sudah mulai diperhitungkan oleh pihak lain?

Lapangan golf terbesar tak jauh dari tempat tinggal mereka. Terletak di antara bangunan-bangunan mewah yang menjulang tinggi dengan nilai jual mahal, bahkan untuk sewa. Kebanyakan pelanggan merupakan orang-orang dengan penghasilan bulanan di tingkat tertinggi dalam masyarakat.

Wang Yibo sendiri sudah menjadi pelanggan tetap sejak beberapa tahun terakhir. Namanya dikenal luas di antara orang-orang berpengaruh, baik dalam dunia bisnis sendiri, dunia hiburan, dan lain sebagainya.

Hampir kebanyakan orang yang ditemui di area lapangan golf mengenal Wang Yibo juga memberi sapaan, terkadang berbincang ringan. Melihat Xiao Zhan yang berjalan bersampingan dengan Wang Yibo, tak sedikit dari orang-orang itu yang juga menyapa meskipun tidak menunjukkan keakraban.

The Cold Season ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang