105 dan 106

803 123 39
                                    


BAGIAN 105 Feel Disturbed Somewhat

Tawa renyah terdengar dari Zhang Yixing, getaran di dadanya mengalir hingga mengganggu tidur Xiao Nian. Anak itu bergerak gelisah, mengusak kepala, dan bersuara lucu. 

 Berbeda dengan reaksi ketiga orang lainnya. Di mana Xiao Zhan agak terkejut, tidak menyangka bahwa ada Wang Yibo dan Jeffrey di tempat itu. sementara dua lainnya, sama-sama membatu dengan perbedaan pikiran, tetapi memiliki kesamaan pemahaman bahwa seseorang yang disukai Zhang Yixing masihlah Xiao Zhan. Entah itu lima tahun lalu atau enam bulan lalu, bahkan sampai sekarang, bukan hal mustahil hingga nanti.

Diam-diam Jeffrey mengembuskan napas pasrah dalam hati. Bagaimanapun, dikelilingi dua sahabat dekat di mana mereka menyukai satu orang yang sama akan membuat kepalanya pusing bahkan sebelum pertarungan dimulai. 

Xiao Zhan bertindak seakan tidak melihat siapa pun selain Xiao Nian dan Zhang Yixing, mengulurkan tangan untuk mengambil anak itu. 

Zhang Yixing menghindar sembari terus-menerus menepuk punggung Xiao Nian, ia melayangkan tatapan seperti tenang ketika berkata, “Nian Nian tidur, jika kamu mengambilnya dia akan bangun.

Lebih baik, kamu duduk di sampingku dan ikut makan bersama kami, bukankah kalian-”

“Tidak, Nian Nian tidak akan bangun, berikan dia padaku.” Xiao Zhan memotong ucapan Zhang Yixing yang hendak membongkar kepura-puraannya mengenai melupakan semua hal tentang masa lalu. Ia juga senantiasa menggunakan panggilan yang sama ketika ia marah, “Tuan Zhang, Nian Nian sudah bersamamu sejak siang dan sekarang kamu punya urusan lain, lebih baik berikan dia padaku.”

Berusaha keras mengambil Xiao Nian dari Zhang Yixing, ia bahkan menakan bahu puhak lain. Menunjukkan sedikit keintiman yang tidak disengaja. Hal itu membuat Wang Yibo masam, tetapi tidak bertindak apa pun mengingat keyakinannya beberapa hari lalu bahwa ia akan membiarkan Xiao Zhan hidup bebas. Lagi pula, yang dia tahu jika laki-laki itu telah menikah dan memiliki anak. Pikirnya, meskipun Zhang Yixing menyukai Xiao Zhan, nasib mereka tidak berbeda.

Wang Yibo berusaha menghindari tatapannya dari dua orang yang menunjukkan kedekatan dalam memperebutkan Xiao Nian, perdebatan ringan dan lontaran godaan terdengar dari mereka seakan mengabaikan dua orang lainnya. 

Terbatuk ringan dan menyadarkan Zhang Yixing akan keberadaannya, Jeffrey benar-benar memainkan peran seorang penengah dengan baik. Tentu saja karena dia menyadari ada pihak yang dibuat panas dan sengsara. “Yixing, sebaiknya kamu memberikan anak itu kepada Xiao Zhan,” ucapnya seakan memberi celah bagi Xiao Zhan untuk pergi. Jika orang itu tetap di sini, kemungkinan besar akan terjadi bencana gunung meletus pada salah satu antara dua penyukanya dan mengakibatkan gempa bumi di antara dua sahabat.

Merasa dibela, Xiao Zhan semakin berani menarik Zhan Yixing, membuat laki-laki itu kewalahan karena tengah menggendong Xiao Nian. Pada akhirnya, Xiao Zhan berhasil mendapatkan apa yang diinginkan. Menggendong Xiao Nian dengan lembut dan menepuk punggung kecilnya. Anak itu menangis ringan karena merasa terganggu, tetapi segera mereda ketika mendengar suara akrab memenuhi pendengarannya.

“Nian Nian, jangan menangis. Tidur lagi, oke?”

Xiao Nian menggosok hidung berairnya ke baju Xiao Zhan sambil berkata dengan suara manis, “Papa ....”

Siapa pun yang mendengar itu pasti akan terpesona oleh keimutan bayi kecil Xiao Nian. Tidak terkecuali tiga orang laki-laki dewasa lainnya, tetapi Wang Yibo lebih banyak mencurahkan atensi pada sosok Xiao Zhan. Laki-laki itu sudah sangat dewasa, suaranya matang dan stabil, lalu fitur wajah yang lebih kuat. Rasanya Wang Yibo baru saja melihat sosok Xiao Zhan yang berbeda dari dua tahun lalu. Dulu dia bisa menyukai Xiao Zhan dan sekarang mungkin lebih dari itu.

The Cold Season ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora