7 || Kantin dan Rapat

8.9K 959 39
                                    

Chapter ini saya dedikasikan ,untuk orang-orang yang menjadi bagian pertama memberikan saya dukungan, yang terus selalu menjadi yang paling cepat membaca dan memberikan vote ataupun komentar. Dimanapun kalian berada saya sangat berterimakasih ❤️ .

I am nothing without you, selamat membaca.

*****

Erlang berkali-kali menutup malu bagian wajahnya ketika Iky dengan penuh semangat itu.

Menceritakan kembali perjuangannya untuk mengambil alih Klub Pemburu Serangga yang merupakan perusakan ekosistem lingkungan dan menggantinya dengan Perlindungan Hak Asasi Siswa Sekolah atau yang disingkat dengan PEHASIS.

Yang baru Iky bangun tahun lalu dan memaksa Erlang ikut serta bersamanya, awalnya sekolah menolak karena jumlah anggotanya kurang dari tiga sehingga membuat Iky sempat ingin menyerah tapi begitu Genta yang waktu itu masih kelas sepuluh, tertarik dan bergabung.

PEHASIS pun resmi dijadikan pihak sekolah sebagai ekskul yang bagian dari hasil rekomendasi murid.

Erlang juga tidak menampik jika usaha keras Iky berbuah hasil akan tetapi yang tidak dia suka adalah kesetelahan PEHASIS dibuat, Iky menjadi tidak bertanggung jawab atau memang nyatanya ia lupa jika Iky selalu seperti itu.

Temannya yang kelebihan semangat itu, mengalihkannya posisinya seenak jidat.

Mengalihkan posisi sebagai ketua kepada Erlang yang notabenenya hanya ikut-ikutan itu juga hasil paksaan

Dan juga semenjak satu tahun setelah didirikan tidak ada anggota tambahan selain Genta, dan begitu PEHASIS mendapatkan dua anggota baru. Kini Iky tampak senang bukan main.

Saking senangnya sampai- sampai ia membuat rapat dadakan yang bahkan tidak pernah sekalipun diadakan selama keberlangsungan PEHASIS setelah didirikan.

Ajaib memang tapi begitulah nyatanya.

Dan sekarang yang menjadi pokok masalahnya itu,adalah dimana tempat dan waktu rapatnya diadakan.

Di dalam kantin pada saat jam istirahat!!.

Ketika yang lain sedang sibuk makan dan memesan. Iky yang urat malunya sudah putus, dan berbekal rasa percaya diri tinggi dengan bangga dia membawa papan tulis kecil yang beroda,hasil pinjam dari ruang lab dan menaruhnya tepat di tengah jalan!! menghalangi beberapa orang yang ingin lewat.

Sehingga mau tau mau, suka tak suka secara langsung perilaku Iky.

Telah mengundang banyak pasang mata yang melirik dan mentertawakan tindakan gila seorang Ricky Alamsyah. Yang sekarang tengah serius menjelaskan bagian-bagian apa saja yang bisa dikerjakan oleh PEHASIS tanpa peduli dengan seluruh perhatian yang tertuju padanya.

"Tunggu!, Jadi maksudnya kita itu tong sampahnya sekolah?"

Erlang makin menundukkan wajahnya begitu mendengar intrupsi serta pertanyaan polos menyerepet bodoh dari Saga si anggota baru,

Asuuu lah, alien semua isinya. Kenapa ditanggepin pula. Duh malu!-Curahan Erlang dalam hati.

Iky yang mendapatkan pertanyaan seperti itu langsung mengerakkan telunjuknya ke kanan dan kiri, seperti seorang guru yang menolak pendapat muridnya.

"No,no,no. Kita itu bukan tong sampah Saga. Kita itu adalah tempat dimana klien kita bisa nyurahin masalahnya atau bahasa gaulnya curhat dan kita bisa ajah kasih solusinya kalo dipinta, ataupun bisa juga secara bentuk fisik dengan bantuannya"

Genta yang dari awal ikut antusias, karena ini adalah rapat pertamanya, langsung mengacungkan tangannya.

"Ya ,Genta?"

Rumah Untuk Lingga (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang