Root of memories || Bara

4.3K 491 22
                                    


Inggris sedang memasuki musim dingin, dan salju benar-benar menutupi seluruh jalan membuat mata hanya bisa memandang hamparan putih dimana-mana.

Akan tetapi sisi menariknya walaupun cuaca sedang memasuki musim dingin, di hari Minggu ini tampaknya semangat orang-orang untuk berjalan-jalan di sekitar  jalan ,tidak surut.

Hal itu tampak pada beberapa orang yang berlalu lalang, bahkan ada beberapa anak yang bermain kejar-kejaran sampai beberapa menubruk para pejalan lainnya.

Dan Bara, menjadi salah satunya.

Bara yang sedang menikmati waktu liburannya dengan berjalan-jalan kecil di sekitar area kampusnya.  Menjadi salah satu orang yang ditubruk dengan tidak sengaja, oleh anak-anak itu.

Tapi Bara tetaplah Bara, hanya tersenyum kecil dan berkata tidak apa-apa ketika anak-anak itu meminta maaf padanya.

Setelah itu,Bara kembali menyusuri jalan sambil terus menatap ke sekeliling dan lagi-lagi mengulas senyum begitu matanya melihat ada sekumpulan beberapa orang yang tampaknya seumuran dengannya berkumpul di samping jalan tertawa bersama.

Entah apa yang sedang mereka bahas,tapi Bara yang melihatnya merasakan rasa hangat.

Ah, Bara jadi rindu teman-temannya di Indonesia.

Sudah lama Bara tidak pulang, fokus dengan pendidikannya membuat Bara menjadi menyampingkan keinginannya untuk pulang. Dan sekarang,yang bisa Bara lakukan hanya merindu dan menatap iri pada orang-orang yang bisa berkumpul dengan orang-orang terkasihnya.

"Kak Bara!"

Inggris tampaknya sedang bercanda, masa Bara bisa mendengar panggilan yang begitu familiar.

Bara menggeleng, terkekeh kecil. Bukan-bukan Inggris yang sedang bercanda tampaknya otaknya yang membuat semua itu seolah nyata karena memang sedari tadi Bara sedang memikirkan, membuatnya menjadi sedikit berfantasi.

Bara pun kembali berjalan, mencoba tidak mengindahkan tapi kembali Bara mendengar kali ini lebih keras dan dekat,

"Kak Bara!"

Bersamaan panggilan itu, tiba-tiba saja tubuh Bara tertarik dan berbalik ke belakang.

Mata Bara langsung tercekat, Lingga ada dihadapannya,berwajah marah.

"Kakak. Lingga panggil dari tadi gak dijawab!"

Dikatakan seperti itu, Bara langsung tersadar dari keterkejutannya dan langsung menatap heran.

"Lingga kok bisa disini?!"

"Kakak lupa, kan Lingga udah bilang libur kuliah Lingga bakal ke Kakak sama kak Tara. Sekarang kak Tara lagi di apartemen ngomel-ngomel gara-gara Kakak gak jemput di bandara terus gak bisa dihubungi!"

Bara seketika menepuk jidatnya, dia lupa. Lingga Minggu kemarin telah menelpon kepadanya mengatakan jika akan mengunjunginya. Entah karena efek tidak sabar Bara atau mungkin terlalu banyak pikiran, membuat Bara malah melupakan jika dia telah berniat akan menjemput kedua adiknya itu sedari malam.

"Tuh kakak, bengong lagi!"

Bara yang sedang larut dengan pikirannya , dimarahi seperti itu langsung tertawa geli.

Dan tiba-tiba Bara merentangkan kedua tangannya, melupakan pikirannya. Yang penting sekarang rasa rindu dan irinya terbayar.

Sementara Lingga yang melihat itu langsung mencebikkan bibirnya, tapi meski begitu Lingga melangkah maju dan menyambut sambutan Bara.

Ternyata, musim dingin kali ini tidak buruk juga.

°°°

Dan yang benar saja sepulang ke apartemennya Bara langsung disambut dengan ceramah panjang Tara bahkan Lingga sendiri ikut terseret diceramahi alasannya sepele karena Lingga tidak izin pergi sendiri. Bara sih yang mendengar ceramah itu hanya bisa terkekeh geli sambil merangkul Keduanya.

Rumah Untuk Lingga (Completed)Where stories live. Discover now