10 || Pohon Lingga

7.5K 824 45
                                    

"Tar Lo gak bawa majalah dewasa lagi kan?"

Tanya Pele memastikan, karena jika bukan gara-gara kecerobohan Tara yang membawa majalah dewasa ke dalam kelas dan lupa menyembunyikannya saat diadakan razia.

Membuat Pele yang saat itu berada di kelas akhirnya ikut membantu dengan menyembunyikannya lewat buku paket yang berukuran sama dengan majalah dan menyatukannya dengan menggunakan staples hasil meminjam ke teman sekelasnya.

Dan begitu acara razia telah selesai Pele pun membawa santai majalah dewasa yang bersampul mata pelajaran Fisika itu keluar kelas, dan memberikannya pada Tara di tempat biasa. Untunglah otak cemerlang Pele selalu berguna dalam urusan terdesak.

"Lah kalo dibawa juga gak bakal ketauan kali."Sahut Tara dengan seringai tengilnya.

Yang dibalas Pele dengan dengusan sebal lalu Pele menghisap kembali rokoknya, membuang asapnya ke udara, kemudian ia kembali berujar.

"Iya gak ketauan, ntar kalo pelajaran fisika bukannya pusing ngitung rumus, burung lo malah tegang."

Tara langsung tertawa geli dan menepuk-nepuk pundak Pele, setuju.

"Nah iya, begitu kan lebih menantang."

Pele memutar mata malas, lalu ia bangkit dari posisi duduknya, menjatuhkan rokok yang masih setengah itu ke tanah lalu menginjaknya.

"Terserah Lo, asal jangan nyusahin gue." Balas Pele, Lalu berlalu meninggalkan Tara yang masih cengengesan di tempat.

"Lah kalo bukan nyusahin Lo. Siapa lagi?" Tanya Tara yang kini juga ikut menyusul dan berjalan di belakang Pele.

"Ya Abang Lo lah sinting."

Tara yang kini telah menyamakan langkah, merangkul pundak Pele.

"Denger ya Perdi. Abang gue itu bukannya ngebantuin yang ada malah nyeramahin gue terus nyepuin ke bokap." Ungkap Tara sambil memasang ekspresi masam begitu ingat berapa banyak hal yang telah kakaknya itu adukan pada ayahnya disuruh jaga rahasia malah ember, siapa lagi jika bukan Bara.

"Btw, kita gak jadi bolos pel?"

Tanya Tara begitu melihat langkah yang dituju Pele adalah aula.

*****

"Lingga bisa resletingin? gue susah ini enjangkaunya."

Pinta Iky pada Lingga yang kebetulan berada di depannya baru beres memakai kostum.

"Bego! Resletingnya di depan, Lo make kebalik!" Bentak Erlang yang baru datang dari luar.

"Loh Lang katanya Lo mau pura-pura sakit?" Genta yang sama baru datang bedanya anak itu habis dari kamar mandi.

Erlang yang sudah membuka mulut siap-siap memaki Genta karena mulutnya yang ember, begitu melihat ke belakang.

"Anjing"

Erlang langsung terjatuh dan reflek memegang dadanya, membuat Saga yang sedang menonton MV twice Yes or yes di sela-sela memakai kostumnya, ikut menengok.

"Genta Lo disogok apa sih sama Iky sampe mau ikut-ikutan!"

Pekik Erlang yang sudah berdiri kembali dibantu oleh Lingga yang juga tampilannya membuat Erlang memegang dada dan menyebut-nyebut nama Tuhan.

Dari belakang Iky sudah memberikan gesture tanda silang ke arah Genta tapi sayangnya si adik kelasnya itu malah mengabaikannya.

"Gak disogok, tapi Iky bilang kalo gue mau ntar dia beliin Kacang Rosta sebungkus."

Iky menepuk jidatnya sudah ini ia pasti tamat riwayatnya, Erlang langsung kembali menatap Iky yang kini sedang berpura-pura sibuk memakai kostumnya kembali dengan benar.

Rumah Untuk Lingga (Completed)Where stories live. Discover now