17 || Mantan

5.3K 684 46
                                    

"Sst. Lo tau kasus sekolah ini gak?"

"Kasus apaan?"

"Kasus yang pernah dialami kelas tiga sekarang"

"Loh kok Lo tau?"

"Tau dong kan mantan gue kelas tiga"

"Hehh. Kakak kelas yang botak itu kan mantan Lo?"

"Nah iya itu ,daripada itu. Kasus ini benar-benar aneh"

"Anehnya?"

"Lo inget pas MOS. Bang Bara pernah bilang kalo aula yang kita pake itu masih dalam perbaikan"

"Iya-iya inget gue. Yang katanya lagi bekas kebakaran kan!"

"Iya. Tapi kata mantan gue bilang ,kebakaran itu bukan kasus kebakaran biasa, kebakaran itu tuh dibuat sengaja oleh salah satu murid di sekolah ini"

"Serius Lo!"

"Iyaaa lah. Terus-terus kata mantan gue lagi. Di sekolah ini dibagi jadi dua kelompok besar -

"Dua kelompok besar begimana! Dah- dah keknya Lo kebanyakan dikibul sama mantan Lo tuh, lagian kalo pun ada juga kan hal yang biasa emang dari dulu kan orang-orang suka buat kelompok. Mantan lo terlalu mendramatisir keadaan keknya"

"Sembarangan!. Dengerin dulu makanya. Ini tuh bukan sembarang kelompok kita yang biasa-biasa ajah mana tau Lah. Orang organisasinya rahasia dan private orang-orangnya siapa juga yang masuk ke golongan itu juga dirahasiain identitasnya yang tau itu cuman murid-murid yang punya peran penting"

"Ah makin ngawur ajah Lo .kebanyakan baca wattpad nih gini halu!"

"Gak usah bawa-bawa hobi gue. Terserah Lo mau percaya apa enggak"

"Hih. Ambekkan. ya udah lanjutt"

"Dih ngatain tapi penasaran. Terus ya golongan ini itu disebut barat dan timur. Mantan gue gak ngeceritain lebih rinci lagi cuman dia bilang tugas inti mereka itu sebagai pengawas dan ada kaitan sama kasus kebakaran itu"

"Pengawas apaan?!"

"Pengawas anak-anak sekolah"

"Hih. Jadi kita ngomong ginian juga lagi diawasin gitu?"

"......."

"Mungkin"

Kedua siswi yang sedang mengobrol itu langsung menengok ke belakang.

"Kak Tara" pekik salah satu dari kedua siswi itu. Tara yang sedang berdiri dengan satu tangan yang menyentuh pohon di belakang kedua siswi itu duduk, langsung pura-pura ikut terkejut juga, kemudian dia memasang tampang jahilnya.

"Yo. Hayoh ketawan lagi pada ngegosip!" Kedua siswi itu serempak menunduk malu. Sedangkan Tara kini malah senyam-senyum melihat keduanya seperti itu. "Enggak gitu juga kak, temen saya ini dia lagi nyeritain kasus sekolah. Tapi saya gak percaya kok ,kak"

Mendengar ungkapan temannya siswi satu lagi langsung mencubit gemas. Membuat Tara tertawa geli "Haha. Gak papa kalo mau percaya juga".

Keduanya langsung menatap Tara "Emang beneran itu kak?". Tara langsung memasang pose berpikir. "Hmmm gimana ya...Ehh kalian ada pelajaran Bu Rini kan?" Kedua siswi itu saling berpandangan ,kemudian langsung mengangguk. "Noh Bu Rini lagi jalan. Waktu istirahat hampir abis bentar lagi ,kalian tau kan Bu Rini itu kalo telat dikit hukumannya gak main-main apalagi gak toleran. Mau itu cewe kek apa cowo" ujar Tara sambil menujuk Ibu guru yang sedang berjalan di lorong dengan dagunya, yang terlihat dari jendela luar halaman. Kedua siswi itu langsung panik dan bergegas meninggalkan Tara,pergi kembali ke kelasnya.

Rumah Untuk Lingga (Completed)Where stories live. Discover now