Bagian 4

125K 18.1K 1.9K
                                    


Last Dance - Bigbang



____________

"Hampir dua minggu nggak masuk gue pikir lo mati."

Seyra yang sedang menunduk memainkan ponselnya perlahan mendongak. Cowok tinggi dengan rambut pirang sedang menatapnya mengejek. Seyra tahu siapa cowok ini dia adalah Brian salah satu sahabat Gara, cowok ini memang sangat-sangat tidak menyukai Seyra. Bukan Brian saja mungkin semua teman Gara tidak ada yang menyukai Seyra.

Gara itu seperti ketua gank jika ketua tidak menyukai sesuatu anak buahnya pun otomatis akan mengikuti.

Seyra menopang dagunya dengan sebelah tangan, "Gue nggak tahu lo seperhatian itu sama gue, sampai bisa tahu gue dua minggu nggak masuk." Seyra tersenyum tipis melihat wajah masam cowok pirang itu.

Brian mendelik. "Dih jangan ngarep!"

Seyra mengendikkan bahunya cuek. "Lo pikir cewek secantik gue mau ngarepin cowok kaya lo." Mata Seyra turun naik memperhatikan Brian dengan pandangan meremehkan.

Wajah Brian memerah menahan kesal.

"Omong-omong, Brian, biasanya orang jahat mati belakangan." Seyra menyeringai kecil.

Maddy tertawa ngakak mengacungkan jempol pada sahabatnya.

Brian terdiam dengan ekspresi kaku dia melirik teman-temannya yang pasti mendengar. Gara seperti biasa duduk cuek tidak perduli sementara Kevin dan Bimo malah tertawa kecil. Teman bangsat emang! Rutuknya dalam hati. Dia melempar tasnya ke meja setelah menatap sinis Seyra yang kembali fokus pada ponselnya.

Gadis itu kenapa semakin hari semakin meyebalkan.

Ada yang aneh hari ini. Seisi kelas pun merasakannya. Seyra yang biasanya akan seperti lem yang selalu nempel pada Gara tiba-tiba menjadi pendiam, bahkan selama jam kosong gadis itu malah tidur dibanding mengganggu Gara seperti biasanya, dan satu lagi tidak ada rengekan menijijikan yang selalu keluar dari mulut Seyra setiap Gara mengabaikannya.

Jangankan merengek mendekat pun tidak.

Maddy selaku orang yang paling dekat dengan Seyra pun merasa ada yang tidak beres, ada apa dengan gadis itu?

Baru saja Maddy ingin bertanya tapi tidak jadi karna bel istirahat berbunyi. Nanti sajalah dia sudah lapar. "Kantin yuk. " Maddy langsung berdiri mengajak Seyra.

Jam yang ditunggu-tunggu Seyra akhirnya datang juga. Istirahat berarti makan! hal yang paling sangat ia sukai. Bahkan setelah pindah dunia pun hobby makannya sepertinya tidak berubah sama sekali.

"Ayok!" Saut Seyra semangat. Gadis itu berjalan duluan keluar kelas.

Maddy terdiam sesaat menatap bingung ke arah pintu dimana Seyra menghilang lalu beralih pada Gara yang sedang berbicara dengan Bimo. Maddy menggaruk tengkuknya aneh tumben sekali Seyra tidak merengek kepada Gara untuk ke kantin bareng.

Keanehan kembali terjadi di kantin saat Seyra duduk di pojok kantin hanya berdua dengan Maddy padahal biasanya gadis itu akan langsung duduk di tempat kelompok Gara walaupun kedatangannya tidak disukai mereka.

Selain itu Maddy tercengang melihat tumpukan makanan di meja mereka, what the fuck! Matanya melotot ngeri melihat cara makan Seyra yang tidak biasa. Sejak kapan gadis itu makan sebanyak ini lalu kemana perginya Seyra yang anggun saat sedang makan.

"Lo baik-baik aja kan, Sey?" Maddy bertanya dengan cemas. Takut efek samping dari kecelakaan yang dialami Seyra membuat otak gadis itu jadi geser.

Another Seyra! Antagonist Girl [End]Where stories live. Discover now