Bagian 26

108K 16.3K 7.4K
                                    

Apa kabar teman-teman, masih ada yang nunggu Seyra kah?

Jangan lupa tekan bintang dan komennya guys!

~Happy reading~

Love u

____

Bel istirahat berbunyi.

Seyra mengeluarkan ponsel dari saku roknya setelah memastikan Bu Martha guru Matematikanya keluar kelas. Bu Martha adalah guru paling killer di sekolah ini. Ketika guru itu sedang mengajar atau menjelaskan materi, jangankan memainkan ponsel, sedikit saja kita mengalihkan pandangan darinya siap-siap saja penghapus dan spidol akan melayang ke arah kita.

Mengerikan sekali bukan,

Entahlah menurut pengalamannya, memang guru perempuan selalu lebih sensi dibandingkan guru laki-laki.

Lupakan soal Guru Matematika itu, ia kembali fokus melihat ponselnya dan ternyata sejak tadi yang menyebabkan ponselnya terus bergetar adalah pesan dari Maddy.

Agnesia Maddy🔞

Seyraaaaaaa

😭😭😭😭

Nenek gue makin gk waras anjir!

Masa dia nyuruh gue masak, ngepel, nyuci baju dll, di rmh gue sendiri. Katanya buat latihan jadi istri. Tai bngt gk sih?!

Dia mah ngelatih gue jdi babu bukan jadi istri, sial!

Lagian nenek gue rempong bngt kek gue bakal nikah cepat aja, padahal cowok aja gue gk punya😭

Mana cerewet bngt kek toa, salah dikit gue langsung didamprat, anjim emang!

Seyra,

Boleh gk sih nyantet nenek sendiri:(

Gk tahan gue😭🔨

Seyra tertawa membaca pesan-pesan dari Maddy. Terlihat sekali sebentar lagi sahabatnya itu akan mengalami gangguan mental. Hari ini Maddy memang diminta oleh neneknya untuk tidak masuk sekolah. Mendengar dari ceritanya sih nenek Maddy termasuk jenis wanita tua yang sangat berpikiran kolot, dia menganggap dibanding sekolah wanita lebih baik belajar menjadi seorang istri yang baik dan benar.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan belajar menjadi seorang istri yang baik, tapi pendidikan dan sekolah bagi seorang wanita pun tidak kalah penting.

Memang terkadang cukup menyebalkan menghadapi orang seperti itu, tapi namanya juga nenek 'kan mungkin pola pikirnya masih terbawa dengan kehidupannya di zaman lampau dan tidak menyadari bahwa di zaman sekarang seorang wanita bisa melakukan peran apapun dan tidak hanya diarahkan untuk mengurus kehidupan rumah tangga.

Aish! Kenapa ia malah jadi berpikiran ke arah rumah tangga segala sih.

Seyra melangkah keluar kelas dengan masih membaca pesan-pesan berentet dari Maddy. Antara ingin tertawa dan kasihan membayangkan bagaimana prustasinya Maddy saat ini.

Another Seyra! Antagonist Girl [End]Where stories live. Discover now