Bagian 6

125K 17.6K 1.4K
                                    


Still with you - Jungkook BTS

Happy reading guys

________

Aroma asap rokok menguar dari dalam sebuah apartement berukuran luas. Gara menghisap rokoknya perlahan dengan mata yang menatap lurus ke depan. Sebelah tangannya mengusap-ngusap kucing hitam peliharaannya bernama Gero yang sedang tertidur lelap. Wajah Gara terlihat dingin tanpa ekspresi apapun, tidak terpengaruh dengan suara berisik di sekelilingnya yang disebabkan oleh teman-temannya.

"Bagi, Gar." Bimo melirik rokok Gara.

Gara melempar sebungkus rokok dengan asal hingga mengenai kepala Bimo. "Sial!" umpat Bimo. Tak ayal tangannya mengambil bungkus itu lalu menyalahkan satu batang rokok.

"Nggak modal banget lo, Bim. Rokok doang masih ngemis sama Gara." Ledek Brian. Cowok berambut pirang itu menggulingkan badannya ke samping ketika melihat Bimo melempar remot tv ke arahnya.

"Berisik banget lo. Gara aja santuy, kenapa lo yang repot. " ucap Bimo sensi.

"Tolong bedakan antara santuy dan pasrah. Gara itu cuman lagi pasrah punya teman mental gratisan kaya lo." Kevin bersandar di sofa sambil bermain game tapi mulutnya tidak ketinggalan ikut meledek Bimo.

Brian terawa puas. Sementara Bimo memandang kesal ke dua temannya yang terlihat kompak hanya ketika meledeknya. Mereka berada di apartement milik Gara. Apartement ini memang biasa menjadi tempat kumpul mereka selain Gudang sekolah dan Cafe Fanse milik orang tua Brian.

"Ehh bangsat! Kenapa gue tiba-tiba kepikiran Seyra, ya." celetuk Brian tiba-tiba, sedetik kemudian dia langsung tertawa. Gara mengangkat alisnya mendengar celetukan Brian. Kevin langsung mengangkat kepalanya dari layar ponsel.

"Naksir kali lo sama tuh Lampir." Saut Bimo sambil menghembuskan asap rokok.

"Bukan. Gila aja," Sanggah Brian cepat. "Lagian gue nggak berani ngelangkahin Gara." Katanya sambil menaik turunkan alisnya kepada Gara.

Gara mendengus. "Kalo suka ambil aja." ucap Gara enteng tanpa beban.

"Lo lupa, Bri, si Gara udah punya Mentari yang polos nyegerin." kata Bimo.

"Dikira iklan minuman kali nyegerin." Kevin melempar bantal sofa pada Bimo.

Brian menyugar rambut pirangnya. "Lo pada ngerasa aneh nggak sih sama Seyra. Sejak masuk sekolah lagi, tuh anak nggak ada caper-capernya sama Gara. Kita udah kenal Seyra dari lama dan gue rasa ini pertama kalinya dia mogok ngintilin lo, Gar." Mereka berempat memang berteman sejak duduk dibangku SD lalu bersekolah di SMP yang sama. Nah, di SMP itulah mereka bertemu Seyra, cewek sombong dan galak yang bucin setengah mampus pada Gara.

Tidak ada hari tanpa kehadiran Seyra, di mana ada Gara disitu ada Seyra. Cewek itu mengejar-ngejar Gara tanpa memperdulikan harga dirinya, mengatakan cinta setiap saat tanpa malu padahal Gara tidak pernah sekalipun mempertimbangkan perasaan cewek itu.

Terkadang mereka merasa kasihan, namun perasaan muak lebih mendominasi. Kenapa Seyra tidak menyerah saja, karena sampai mampus pun sepertinya Gara tidak akan pernah membalas perasaan Seyra. Mereka sangat mamahami dan tidak menyalahkan Gara karena tidak mempertimbangkan Seyra, bagiamanapun perasaan tidak bisa dipaksakan.

Another Seyra! Antagonist Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang