Bagian 7

122K 18K 1K
                                    

Best Friend - Ikon

Happy reading Guys!

Love u

_______

Dengan langkah penuh amarah Seyra menghampiri si pengendara motor itu. "Kalau bawa motor tuh ngotak dikit lah! Lo pikir ini jalan nenek moyang lo, hah?" Sembur Seyra ketika sudah berada di samping si pengendara motor. "Liat nih, baju mahal gue basah, muka perawatan berjuta-juta gue berantakan kena genangan air aspal. Gue rugi bandar karena ulah lo yang nggak tau aturan ini ...," Seyra masih terus mengomel panjang lebar.

Sementara orang itu yang masih mamakai helmnya tetap tenang, tidak menyahut atau menyela omelan Seyra.

Seyra menghembuskan napas berat. ia berbicara panjang kali lebar sampai tenggorokannya sakit, tapi si pengendara motor itu masih tetap diam seolah tak mengindahkan omelannya.

Emang nggak ada akhlak nih cowok! Gerutu Seyra dalam hati.

"Heh! Lo beneran kemasukan setan bisu, ya. " sentak Seyra sambil berkacak pinggang. "Buka helm lo! nggak ada sopan-sopannya. Udah salah, bukan minta maaf malah bengong kaya anak ilang. Tadi juga, kalau nggak gue timpuk pakai sepatu lo mau kabur, kan? Ngaku lo." tuding Seyra, matanya menyipit tajam.

Seyra melirik motor besar cowok itu yang sepertinya terlihat mahal dan sangat keren. "Jangan mentang-mentang orang kaya, lo bisa berbuat seenaknya kaya gini. Kalau ngelakuin sesuatu terus ngerugiin orang lain, biasain buat tanggung jawab. Jangan main kabur aja. Orang-orang kaya lo ini nih yang pantes dibuang, menuh-menuhin negara doang." Percuma motor keren, tampang good looking, tapi tidak bertanggung jawab. Jauhkan cowok-cowok seperti ini darinya.

Orang itu malah mendengkus, lalu membuka helmnya, memperlihatkan wajahnya yang tampan namun terlihat sangat dingin. Dia menyugar rambutnya kebelakang menatap Seyra dengan mata hitamnya yang menukik tajam.

Melihat itu, mata Seyra yang tadinya menyipit langsung melotot, tercengang.

Si anjir!

"Lo---" tunjuk Seyra terperangah. "Kayanya gue emang benar-benar sial deh. Kenapa lo lagi, lo lagi, dendam kusamat lo, ya, sama gue." Seyra sekarang percaya jika dunia ini hanya selebar daun kelor. Kenapa dari banyaknya tokoh novel ia harus dipertemukan dengan papan penggilasan ini.

Apakah ini bagian dari alur novel? Tapi seingatnya, Seyra tidak punya adegan seperti ini dengan sang tokoh utama.

Padahal Seyra berusaha keras untuk menghindar dan tidak mau terlibat apapun dengan Gara, tapi kenapa cowok itu selalu muncul dan parahnya kemunculan dia hanya untuk membuat tensi darahnya naik. Menyebalkan.

Gara mengangkat sebelah alisnya melihat Seyra yang berdiri di samping motornya, dengan keadaan cemberut dan mata yang membola sangar. Baju, wajah, dan rambut gadis itu lepek, dia persis seperti anak kucing yang habis kecebur got.

"Woi! Kok lo malah bengong sih!" sentak Seyra ketika melihat Gara hanya diam menatapnya dengan ekspresi datar khas andalannya.

"Berisik." Setelah diam sedari tadi akhirnya Gara membuka suara. Walaupun hanya satu kata dan tentunya berhasil membuat Seyra tambah kesal.

Another Seyra! Antagonist Girl [End]Where stories live. Discover now