Bagian 44

98.1K 16K 19.9K
                                    

Hallo apa kabar?

_____

Malam ini Seyra memasuki restoran dengan penampilan yang cukup feminim dari biasanya. Dia memakai slip dress di atas lutut bermotif floral yang dipadukan dengan kemeja putih polos dan bawahan sepatu sneakers putih. Dia menolehkan kepalanya mencari seseorang yang sudah menunggunya, sudut bibirnya tertarik ke atas ketika matanya menangkap orang yang dicarinya.

"Sorry telat, udah lama, Gan?"

Regan menoleh dan tersenyum saat mereka bertatapan. "Nggak, Sey. Sini duduk." Dia berdiri lalu menggeser kursi untuk gadis itu dudik.

"Thanks," ucap Seyra sebelum duduk dengan tenang di hadapan Regan.

Regan sudah kembali ke kursinya, dia kemudian memanggil pelayan untuk memesan sesuatu. Setelah pelayan datang dia kembali bertanya pada Seyra. "Lo mau pesan apa?" tanyanya.

Seyra membuka buku menu yang diangsurkan padanya, dia lalu menyebutkan pesanannya pada pelayan itu.

Setelah pelayan itu pergi, Regan langsung berdehem pelan memulai pembicaraan. "Malam ini lo cantik banget, Sey." pujinya.

Alis Seyra terangkat satu. "Lah gue mah tiap hari juga cantik."

Regan terkekeh. "Hm, setiap hari lo cantik, tapi khusus malam ini cantik lo berkali lipat." Dia tidak berbohong saat mengatakan itu, Seyra terlihat sangat cantik malam ini. Hanya saja, Pandangannya terhadap Seyra sejak awal sudah buruk, mau secantik apapun gadis itu tidak sedikit pun mampu memikatnya.

Seyra hanya tersenyum tipis untuk menanggapi itu.

Regan berdehem pelan. "Kenapa tadi nggak mau gue jemput?"

Seyra mengadah, meletakan ponselnya di atas meja. "Kebetulan gue lagi di rumah Maddy, restoran ini juga nggak terlalu jauh dari rumah dia. Jadi, ya enakan sendiri-sendiri aja biar nggak ribet."

"Padahal nggak ribet sama sekali, gue malah suka jemput lo. Waktu kita jadi bisa lebih panjang." Regan menatap gadis itu lekat.

"Hm, lain kali mungkin bisa, sekarang udah terlanjur 'kan."

Ucapan Seyra membuat Regan mengangguk samar. "Tapi pulang nanti biar gue yang anter, ya?" Dia kembali menyela ketika melihat Seyra akan mengeluarkan suara. "Please, kali ini jangan nolak," pintanya.

Seyra menghela napas pelan lalu mengangguk. "Oke," jawabnya.

Desahan lega terdengar dari cowok itu saat mendengar jawaban Seyra.

"Oh iya, katanya lo mau ngomong sesuatu, ngomong apa?" tanya Seyra, dia sedikit penasaran dengan apa yang akan disampaikan Regan sampai harus membawanya ke restoran mewah ini.

"Kita makan dulu, ya, biar nanti lebih enak ngomongnya," ujar Regan, kebetulan setelah dia mengatakan itu pelayan datang membawa pesanan mereka.

Melihat makanan sudah berjejer rapih di atas meja sontak saja membuat Seyra melupakan penasarannya terhadap apa yang akan dibicarakan Regan.

Mereka makan tanpa banyak mengeluarkan suara, hingga beberapa menit kemudian makanan di atas meja itu sudah terlihat kosong, terutama bagian Seyra yang benar-benar sudah bersih.

"Kalau makan, lo selalu kaya anak kecil ...,"

Seyra melebarkan mata ketika merasakan tangan Regan menyentuh sudut bibirnya. Cowok itu tersenyum tipis, menggerakan tangannya membersihkan sisa makanan yang belepotan di sekitar bibir gadis itu.

Another Seyra! Antagonist Girl [End]Where stories live. Discover now