Bagian 41

81.7K 13.9K 22.8K
                                    

🎶 Because i love you - Rosé Blackpink (Cover)

Siapa yang udah nunggu cerita ini? cung!

Wahh komen dipart kemarin sampe 9k guys! Makasih ya. Bisa lagi yuk😭

Oh iya, kalian boleh panggil aku Selva aja biar lebih akrab, oke:)

Kalian baca ini sambil ngapain? Yg gk jawab ku pites😁

Sebelum baca wajib vote dulu ya!

Terus komen yang banyak.

Tandai typo juga

~Happy reading~

_____

Kenapa orang-orang itu sangat menyedihkan?

Rela melakukan berbagai macam cara, bahkan sampai mengorbankan nyawanya sendiri hanya untuk hal-hal yang semu. Mereka tidak pernah tahu seberapa berharga sebuah kehidupan yang saat ini sedang ia perjuangkan, harta, cinta, dan perhatian, tidak ada gunanya lagi jika kehidupan sudah berakhir.

Melihat Mentari yang rela mempertaruhkan nyawanya sendiri hanya untuk membuat dirinya dibenci oleh semua orang ... benar-benar sangat miris. Bukan miris untuknya, melainkan miris dengan jalan yang dipilih gadis itu.

Mereka pikir dibenci oleh semua orang akan membuatnya hancur?

Sayangnya tidak.

Sejak awal tokoh Seyra sudah dibenci, selain Maddy tidak ada yang benar-benar menemaninya. Jika kali ini ia kembali dibenci atau mungkin akan benar-benar sendiri, dirinya sama sekali tidak masalah. Ia tidak akan mati karena itu.

Sudah ia katakan sebelumnya, menggantungkan sesuatu kepada orang lain adalah sebuah tindakan yang bodoh.

Dan penilaian orang lain terhadapnya, bukan lagi sesuatu yang perlu ia pikirkan. Kehidupannya terlalu berharga hanya untuk disia-siakan dengan memikirkan hal-hal yang tidak berguna seperti itu

"Lo yang ngelakuin itu?"

Seyra mendongak menatap Gara yang entah sejak kapan sudah berdiri di hadapannya. "Bukan," jawabnya tanpa keraguan.

Mendengar jawaban Seyra, tentu saja membuat semua orang yang berada di sini langsung ramai dan berbisik-bisik sarat ketidak percayaan dengan jawaban gadis itu. Bukan rahasia umum jika Seyra sangat membenci Mentari, apalagi mengingat kejadian panas beberapa hari lalu. Dugaan mereka, hal ini sebagai bentuk pembalasan dendam Seyra terhadap Mentari.

"Seyra," panggil Gara, dia mengangkat tangannya----menangkup wajah kecil gadis itu. "Lo nggak perlu takut, seandainya ini benar ulah lo, nggak papa. Gue bakal bantu lo beresin ini," ucapnya.

Seyra menatap cowok itu tajam lalu berkata tegas. "Ini bukan perbuatan gue," ucapnya penuh penekanan.

"Dasar nggak ada otak! Udah keciduk masih aja nggak mau ngaku!"

Suara itu berasal dari Brian, dia benar-benar tidak habis pikir dengan Seyra. Baru kemarin dia merasa kasihan dengan kehidupan Seyra yang diceritakan Maddy, tapi setelah melihat ini ... dia menyesal pernah mengasihani gadis itu.

"Bri, nggak usah memperkeruh suasana. Lo diam aja," ujar Bimo sembari menepuk pelan pundak temannya. Situasi saat ini benar-benar menegangkan, ini bukan lagi bullyan biasa yang sering Seyra lakukan sebelumnya.

Another Seyra! Antagonist Girl [End]Where stories live. Discover now