Bagian 40

91.3K 13.8K 14.4K
                                    

Happy 1 juta pembaca gengs😭🎉
Seneng bangt dong😭makasih banyak ya, semua ini berkat kalian❤❤

Dan makasih juga untuk 1.4k followers♥ masih gk nyangka sumpah , pertama kali aku nulis cerita ini followersku cuman 2😭 makasih ya yg udh follow aku, yang belum juga boleh difollow, tapi klo gk mau aku gk maksa wkwk.

Happy reading

Jangan lupa vote dan komennya

Kalian baca cerita ini sambil ngapain, jawab!😁

_____

"Ah, seneng banget hari ini ada jam kosong, andaikan tiap hari kaya gini," ucap Maddy keluar kelas sambil merentangkan tangannya bahagia.

"Lah mendingan nggak usah sekolah aja." Seyra terkekeh menggelengkan kepalanya.

"Gue maunya sih gitu, tapi nyonya di rumah pasti ngamok." Maddy bergedik ngeri membayangkan Mamanya akan semarah apa jika dia mengatakan tidak ingin melanjutkan sekolah.

Seyra dan Maddy  berjalan menyusuri lorong sekolah. Namun, mereka langsung menghentikan langkahnya ketika melihat Regan yang berjarak sekitar empat meter di depan mereka.

"Loh, itu Regan kan, anak Antariksa. Kok bisa di sekolah kita sih?" gumam Maddy heran.

Seyra pun dibuat bingung, ini masih jam sekolah mengapa Regan bisa masuk ke sekolahnya dengan keadaan memakai seragam Antariksa. Biasanya pihak sekolah tidak akan mengijinkan anak sekolah lain masuk jika tidak ada kepentingan.

Regan melangkah mendekat menghampiri mereka, Bibirnya mengulas senyum tipis saat sudah berdiri berhadapan dengan Seyra. "Kebetulan kita ketemu di sini, Sey. Dari tadi gue nyariin lo," ucapnya terdengar senang dan lega.

"Kok lo bisa masuk ke sekolah gue sih?" tanya Seyra dengan alis bertaut.

Regan tersenyum menatap gadis itu lalu berkata, "Iya ada acara yang mau diadain anak basket, jadi gue sama dua anggota lain dikirim ke sekolah lo buat hadir rapat sebagai perwakilan," tutur cowok itu. "Engh sengaja juga biar bisa ... ketemu sama lo," lanjutnya yang membuat Seyra tersenyum kecil.

Maddy terbatuk keras mendengar itu. Dia mengibaskan tangannya di depan mereka lalu berbicara heboh. "Udah! udah! Jangan pamer keuwuan di depan gue, nanti kualat lo pada sama jomblo sepuh kaya gue," kata Maddy kesal. Seyra dan Regan tertawa karena itu.

"Yaelah, siapa yang pamer sih, Dy." Seyra terkekeh pelan.

Gadis itu mendelik jengkel, "Pake nanya lagi," kesalnya. "Ke kantin aja lah udah, mumpung jam kosong, manfaatin sebaik-baiknya." Maddy berjalan duluan ke arah kantin meninggalkan Seyra dan Regan di belakangnya.

"Lo masih lama di sekolah gue?" tanya Seyra sambil berjalan menyusul Maddy.

Regan mengendikan bahu. "Tergantung lo," katanya.

Seyra menoleh dengan alis terangkat. "Gue?"

"Hm, tergantung lo mau berapa lama gue di sini." Regan menatap gadis itu lalu tersenyum. "Seharian nemenin atau nungguin lo belajar juga nggak masalah. Karna ... gue suka tempat ini soalnya ada lo," ujar cowok itu pelan.

Another Seyra! Antagonist Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang