Bagian 10

123K 17.8K 935
                                    


Day6 - Letting go

Love u

_____

"Gara!" pekik Seyra terkejut. "Maaf, maaf, gue nggak sengaja." ucap Seyra setelah pulih dari terkejutannya. Ini toilet wanita, sementara toilet laki-laki ada di ujung koridor yang berlawanan, tapi kenapa Gara ada di sini.

"Ck. Alasan." decak Gara malas.

"Maksud lo?" Seyra mengernyit heran. Tidak mengerti apa yang dimaksud Gara.

"Lo sengaja'kan, Bukannya itu yang selalu lo lakuin. Caper, huh? " Gara menunduk menatap Seyra dingin. Sudah dia beri peringatan untuk sadar diri, tapi gadis ini masih terus berusaha untuk mencari perhatiannya.

*Caper : Cari perhatian

Lagi? Seyra menghembuskan napas berat. Bibirnya mengerut, sekali lagi Gara mencurigainya masih memakai trik untuk mencari perhatian cowok itu. Sepertinya sudah saatnya Seyra memperjelas semuanya, dia juga lelah selalu dituduh cari perhatian setiap bertemu secara tidak sengaja dengan Gara.

"Gara ... i think we need to talk." Seyra mengatakan itu dengan menatap tepat di mata hitam cowok itu.

Ketika melihat Gara sedekat ini sejujurnya Seyra masih sering kagum dengan visual Gara. Dia sangat tampan seperti dewa, wajahnya terkesan tegas dan galak tapi itu malah membuat pesona tersendiri. Gara juga dingin dan irit berbicara hingga terkesan misterius dan membuat orang-orang penasaran. Pokoknya Gara itu tipe lelaki yang gampang disukai, tapi segan untuk didekati.

Gara membuang muka seakan jijik menatapnya terlalu lama. "Gue nggak ada waktu," saut Gara dengan suara dinginnya.

Baru saja Gara akan melangkah pergi, tapi secepat kilat Seyra menahan lengan cowok itu. "Sekali aja, setelah itu gue janji nggak akan ganggu lo." Seyra berusaha meyakinkan.

Gara menatapnya tidak percaya. Tanpa suara dia melirik tajam tangan Seyra yang memegang lengannya. Melihat arah pandang Gara spontan Seyra melepas lengan cowok itu sambil tersenyum canggung.

"Sorry ...,"

Gara mendengkus jengah, tetapi dia tidak pergi. Seolah, Gara memberi kesempatan untuk ia berbicara.

Seyra menarik napas pelan untuk memulai pembicaraan. "Gue tahu, selama ini segala tingkah gue pasti sangat mengganggu lo," ucap Seyra. Kemudian ia menghela napas berkali-kali. Pembicaraan ini akan sangat berat. "Mungkin lo risih, jengkel, dan marah, gue paham. Gue cuma lagi pura-pura tuli dan tutup mata sama segala fakta itu." Seyra tahu walau diam Gara tetap mendengar.

Ia akan menjelaskan bagaimana perasaan Seyra yang tertulis di novel lewat sudut pandangnya. Memberitahu Gara betapa sulitnya Seyra menangani cinta menggebunya pada Gara, melalui dirinya ia akan mengatakan semua itu. Walaupun berbicara semacam ini di depan toilet sejujurnya sangat tidak etis. Bagaimana jika ada siswa lain yang ingin ke toilet atau bagaimana jika dilihat guru. Namun, kesempatan berbicara berdua dengan Gara sangat sulit untuk didapatkan karena cowok itu jarang terlihat sendiri dia selalu dikelilingi oleh teman-temannya. Dan meminta bertemu berdua dengan Gara adalah sebuah kemustahilan.

Seyra menarik napas sejenak lalu mengatakan. "But, all that I do because I love you." Ia mengatakan alasan Seyra asli melakukan hal gila itu dengan tersenyum pahit. Berharap Gara mengerti karena perasaan itulah Seyra sulit mengendalikan diri.

Another Seyra! Antagonist Girl [End]Where stories live. Discover now