Bagian 36

84.2K 13.8K 6.4K
                                    

Teman-teman apa kabar?

Bacanya pelan aja ya biar gk cepet bosen soalnya ini panjang bngt😌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bacanya pelan aja ya biar gk cepet bosen soalnya ini panjang bngt😌

_

____

Setelah mendengar voice note yang dikirim oleh sahabatnya, Seyra benar-benar merasakan seluruh sarafnya kaku. Untuk pertama kalinya, sejak ia berada di dunia novel ini ia merasa begitu panik dan takut. Dan merasa semakin gelisah ketika melihat banyaknya panggilan tak terjawab dari Maddy.

Seyra tadi terlalu asik bermain dengan Regan sampai ia lupa membuka ponsel. Kebetulan ponselnya ada di dalam tas dan dalam keadaan mode silent sehingga ketika Maddy menelpon tentunya ia tidak terdengar. Ia baru mambuka ponsel saat sudah sampai di gerbang depan rumahnya dan jantungnya langsung mencelos ketika mendengar voice note suara ketakutan Maddy.


Sey, lo baik-baik aja, kan?

Maddy aman, dia sekarang ada di Cafe Brian.

Ini gue Kevin.

Setelah membaca pesan itu, ketakutan yang tadi menguasainya sedikit meluruh. Seyra memejamkan mata diiringi dengan hembusan napas lega.

"Sey, ada apa?" Regan yang sudah kembali menaiki motornya langsung mengernyit bingung ketika melihat Seyra tak kunjung naik. Gadis itu malah terdiam sambil mendekap ponselnya.

Seyra menoleh pada cowok itu. Dengan langkah cepat ia menghampiri Regan sambil berkata. "Gan, kita langsung ke Cafe Brian aja," kata Seyra dengan nada sedikit terburu.

Kening cowok itu mengerut, "Kenapa ke sana?"

"Tadi Kevin chat gue, katanya Maddy ada di sana. Lo tau kan tempatnya di mana?" tanya Seyra sambil menaiki motor cowok itu.

Regan mengerti lalu dia mengangguk. "Gue tau," jawab cowok itu, beberapa kali dia memang sering nongkrong di Cafe Brian bersama teman-temannya. Jadi, dia tahu tempat itu dimana.

Beberapa saat kemudian akhirnya mereka sampai di Cafe itu. Tanpa menunggu Regan, Seyra langsung turun dari motor sedetik setelah cowok itu mematikan mesin motornya. Regan menarik lengan Seyra pelan untuk mengikuti langkahnya menaiki tangga menuju lantai dua. Ada satu pintu yang bertuliskan 'Dilarang masuk tanpa seijin gue.' Regan menghentikan langkahnya, menunduk menatap Seyra lalu berkata.


"Yang gue tau, biasanya Brian sama teman-temannya kumpul di sini."

Another Seyra! Antagonist Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang