Bagian 14

124K 16.2K 1.2K
                                    

Aku nulis part ini sambil dengerin lagu debut solo Rosé Blackpink yang 'On The Ground' Sumpah lagunya enak banget, bikin candu! Kalian wajib dengerin lagu itu!

Happy reading guys!

Love u

_______


"Lo kemana aja sih, Sey? Gue cariin juga."

Maddy berdiri dari duduknya dengan wajah cemberut ketika Seyra memasuki kelas.

"Toilet." jawab Seyra singkat.

Mendengar itu Maddy manggut-manggut, "Gue kira lo balik ngekor si Gara lagi." Maddy nyengir. Kadang-kadang dia masih was-was takut Seyra khilaf dan kembali mengejar-ngejar Gara.

Seyra memutar bola mata malas, "Lo pikir gue anjing yang ngekor majikannya."

Maddy tertawa dengan suara tertahan. "Dih baru nyadar! Dulu tuh lo sebelas dua belas sama si Mecey." Maddy menyebut nama anjing kesayangannya.

Seyra menekuk bibirnya seraya melirik datar Maddy yang kini malah semakin tertawa meledek. Ingin sekali membantah tapi apa daya semua yang diucapkan Maddy memang benar adanya. Setelah dipikirkan lagi tingkah Seyra terhadap Gara memang tidak jauh berbeda dengan anjing, hanya saja Seyra tipe anjing liar yang ganas tidak bisa diatur dan tentunya kehadirannya tidak diinginkan siapapun.

"Gue cuman mau ngasih tahu, biasanya orang yang suka ketawa berlebihan besoknya langsung masuk RSJ." ucap Seyra sambil mengeluarkan cemilan dari dalam tasnya.

Maddy melotot, dia berhenti tertawa. "Enak aja! Amit-amit cabang baby!"

Seyra mengendikkan bahunya acuh, "Lagian senang banget ngetawain aib gue." Menyuap cemilan yang tadi ia keluarkan. Yah, baginya apa yang dilakukan Seyra asli terhadap Gara adalah sebuah hal yang memalukan. Di kehidupannya dulu, ia tidak pernah sekalipun mengejar cowok yang ada mereka yang selalu menguntitnya.

Terkekeh kecil, Maddy ikut menyomot cemilan yang sedang dimakan Seyra. "Sekarang aib, ya. Padahal dulu setiap gue suruh move on pasti jawabnya, 'Gimana gue bisa ngelupain Gara kalau sedetikpun gue nggak bisa nggak mikirin dia.' Awas, jangan pura-pura amnesia lo." Ledek Maddy mencoba menirukan gaya bicara Seyra, kemudian dia tertawa saat Seyra menatapnya sinis.

Seyra mendengkus. "Itu kan dulu, gue lagi jatuh cinta sejatuh-jatuhnya sama dia. Waktu itu kotoran ayam pun jadi rasa cokelat kalau si Gara yang ngasih." balas Seyra sedikit sewot.

Maddy semakin tertawa ngakak. Belakangan ini ucapan ceplas-ceplos Seyra menjadi hiburan tersendiri untuknya. Bahkan beberapa teman sekelasnya menoleh bingung ke arah mereka karena tawa Maddy yang memang lumayan kencang. Memalukan! Seyra dengan cepat memolototi sahabatnya untuk menyuruhnya berhenti tertawa tapi tetap tidak berhasil. Sepertinya Maddy dan kerecehannya sudah mendarah daging.

Setelah beberapa saat akhirnya Maddy berhenti tertawa setelah mengingat sesuatu. Tiba-tiba dia mengeluarkan paper bag berukuran cukup besar dari bawah meja kemudian menaruhnya di atas meja Seyra. "Gue baru inget. Ini buat lo, dari Mama." ucap Maddy sambil tersenyum.

Kerutan muncul di kening Seyra. "Wah! Dalam rangka apa Mama lo ngasih ini buat gue?" Seyra bertanya antusias sambil membuka Paper bag itu.

"Itu oleh-oleh, Mama baru pulang dari luar negeri." jawab Maddy. "Mama gue dari kemarin bawel banget ngingetin jangan sampai gue lupa ngasih ini buat lo. Heran gue, kok Mama bisa sampe segitunya sama lo. Jangan-jangan lo adalah anak Mama gue yang terbuang kali, ya." Maddy dan khayalan absurtnya lagi-lagi membuat Seyra memutar bola mata malas.

Another Seyra! Antagonist Girl [End]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz