Bagian 45

100K 16.1K 18.7K
                                    

Hai, apa kabar?

Absen dulu yuk! Siapa yang udah nunggu cerita ini, Cung!

Spam emot ini😭

Kalo boleh tau kalian nemu cerita ini lewat jalur apa?

Part ini panjang banget guys, bacanya pelan-pelan aja ya biar nggak mabok😁




_____

"Nggak usah, Kek." Seyra memandang keluar melalui jendela kelasnya.

"Harus, Seyra. Ini ulang tahun kamu---sweet seventeen, kita harus buat pesta besar-besaran untuk merayakannya."

Seyra mendesah pelan mendengar ucapan kakek di sebrang telpon sana. "Tapi----"

"Kamu ini kenapa? Biasanya setiap tahun paling semangat untuk hal seperti ini."

Seyra terdiam mendengar ucapan sang kakek dari balik ponsel. Kakek memang sudah kembali ke Singapura. Tapi ... tadi, tiba-tiba saja dia menghubunginya perihal perayaan ulang tahun yang sempat membuat Seyra bingung.

Sumpah demi apapun sebelumnya dia tidak pernah tahu tentang tanggal ulang tahun pemilik asli tubuh ini, jika bukan dari kakek mungkin sampai saat ini dirinya tidak tahu bahwa minggu depan adalah tanggal kelahiran seorang Seyra Anastasya.

"Kamu tenang saja, semuanya biar kakek yang urus. Kamu tinggal bilang mau tema yang seperti apa, mau tema cinderella, doraemon, putri duyung--"

"Aku ulang tahun yang ke-17 bukan 7 tahun, Kek," sela Seyra gemas dan tak habis pikir.

Terdengar suara kekehan di sebrang sana. "Pokoknya secepat mungkin kamu kabari kakek ingin pesta yang seperti apa." Seyra hanya bergumam pelan sebagai jawaban. "Yasudah, sekarang kakek tutup telponnya." Setelah mengatakan hal itu, kakek benar-benar langsung memutus sambungan mereka.

Merayakan ulang tahun? Bukannya dia tidak ingin, tapi rasanya sangat aneh merayakan ulang tahun yang ke 17 tahun sementara umur aslinya sudah berusia 20 tahun. Tapi mau bagaimana lagi, jika dia terus-terusan menolak, yang ada hanya akan memancing kecurigaan.

"Pusing gue!" Maddy menjatuhkan kepalanya ke atas meja dengan tatapan melas dia berkata, "Gue nyontek lo aja, ya. Nggak kuat, pusing," keluhnya.

Seyra menoleh, menggeser catatan tugas ekonomi miliknya kehadapan Maddy.

Dengan mata berbinar, Maddy menerima catatan sahabatnya sembari menggerutu, "Heran gue, pas tadi guru ngejelasin gue paham, tapi giliran dikasih soal otak gue langsung melempem. Salah tuh guru juga sih, kenapa contoh soal sama soal latihan yang dia kasih malah jauh beda, nambahin beban otak gue aja," kesal Maddy sambil menyalin catatan Seyra.

"Ya itu sih elo nya aja kurang belajar, Dy. Ngandelin penjelasan guru doang mah nggak bakal bisa bikin lo paham."

Maddy cemberut. "Ish, itu dia masalahnya, dijelasin sama guru aja gue nggak ngerti apalagi belajar sendiri, Seyra."

Seyra menatap Maddy lalu berkata, "Mungkin lo belum nemu sesuatu yang lo suka, biasanya orang lebih gampang paham kalau udah nemuin hal yang disukai," ujarnya.

Another Seyra! Antagonist Girl [End]Where stories live. Discover now