🍹 Lima

352 69 10
                                    




Jam sudah menunjukan pukul delapan malam saat Minhee masuk ke kamarnya. Ia sudah makan malam di rumah Dongpyo tadi. Awalnya, ia ingin berdiam lebih lama di rumah si Son itu, tapi kedatangan Asahi yang mengganggunya sukses membuatnya jadi malas dan berakhir pamit pada Dongpyo.

Jadi, di sinilah ia sekarang. Duduk diam di atas lantai dengan tangan yang memegang selembar kertas. Diam selama beberapa saat, tatapannya hanya tertuju pada kertas itu. Lalu, setalah banyaknya waktu yang berlalu, ia jadi menghela napas panjang. Gerakan berikutnya yang ia lakukan adalah menarik salah satu laci pada nakas yang terletak di sisinya dan memasukan kertas itu di sana.

Setelah kertasnya masuk ke sana, pemilik marga Kang itu memilih beranjak dari duduknya. Ia lalu melangkah keluar kamar dan pergi ke dapur. Niatnya memang ingin mengambil air minum. Tapi, entah apa yang salah, secara tiba-tiba kakinya malah melangkah ke pintu depan. Dan tanpa berpikir dua kali, si manis bermarga Kang itu langsung membuka pintu begitu saja.

Minhee jadi mengerutkan keningnya saat menangkap kehadiran Junho di depan rumah sederhananya. Ia tidak terlalu kenal lelaki bermarga Cha itu. Yang ia tahu hanya sebatas Junho adalah salah satu dari orang-orang menyebalkan yang bergaul dengan Yunseong.

Cih, Yunseong.

Mengingatnya membuat Minhee merasa kesal sendiri.

Tapi, kehadiran Junho di situ jelas mengundang perhatiannya. Apa yang lelaki Cha itu lakukan di situ? Apa ada hubungannya dengan Yunseong?

Minhee tidak tahu apa Junho sudah menyadari jika ia sudah melihat kehadiran lelaki itu atau belum dan ia juga tidak mau peduli. Tapi, yang ia lakukan setelah itu adalah melangkah keluar dan menutup pintu rumah. Dengan gerakan pasti, ia juga melangkah pergi untuk menghampiri lelaki Cha itu.

Dapat Minhee lihat jika Junho cukup kaget saat ia menepuk pundak lelaki Cha itu. Tapi, dengan malas ia tetap memasang wajah seakan ia tidak melakukan apapun—seperti biasanya.

“Ngapain lo di sini?” Mengajukan pertanyaan dengan cepat, pemilik marga Kang itu tidak lupa untuk menatap Junho dari ujung kepala hingga ujung kakinya. “Mencurigakan banget.”

Pertanyaan yang Minhee ajukan tidak langsung Junho jawab. Dan hal itu sukses membuat Minhee memikirkan kemungkinan bahwa Yunseong memang ada hubungannya dengan kehadiran lelaki itu di sini. Bagaimana ya? Semua hal yang berhubungan dengan Yunseong memang membuatnya selalu berpikir tidak baik.

“Kok diam? Ngapain lo di sini? Lo di sini karna disuruh Yunseong, ya? Mau apa, hah?”

Junho lagi-lagi tidak menjawab dan Minhee rasanya ingin menendang lelaki Cha itu. Yang benar saja? Bagaimana bisa ada orang yang seperti Junho di dunia ini?

Setelah diam beberapa lama dan hanya menatap Minhee saja, dapat Minhee lihat jika Junho menarik napas pelan sebelum membuka mulut dan mengatakan sesuatu.

“Gue ke sini gak disuruh sama bang Yunseong. Gue ke sini karna ada urusan.”

“Urusan?”

“Sama lo.”

Jawaban cepat yang Junho berikan setelah itu sukses membuat Minhee menatapnya dengan kening yang berkerut. Ada urusan apa lagi ini?

“Gue?”

“Ada yang mau gue tanyain sama lo.” Jeda sesaat, Minhee terlihat menunggu apa yang akan Junho katakan. Dan lelaki Cha itu, terlihat menatap Minhee lebih lama sebelum menyampaikan apa yang ingin ia tanyakan. “Sebelum gue ketemu sama lo karna bang Yunseong, apa kita udah pernah ketemu?”

“Hah?”

Minhee melongoh. Sedikit tidak paham dengan apa yang Junho tanyakan. Maksud lelaki itu, apa mereka pernah bertemu sebelumnya—sebelum mereka bertemu lagi karena Yunseong?

“Kita udah pernah ketemu sebelumnya?”

Junho mengulang pertanyaan dengan inti yang sama—dan Minhee memilih untuk menatap lelaki itu lamat-lamat sebelum menggeleng kecil.

“Kenapa lo nanya kayak gitu?”

“Gue ngerasa kalo kita emang udah pernah ketemu sebelumnya—entah di mana dan kapan. Yang jelas kita udah pernah ketemu, nama lo bukan nama yang asing.”

“Yakin lo? Orang yang selalu lo temuin selama ini kan orang kaya semua, masa kita udah pernah ketemu sebelumnya?” Mengajukan pertanyaan lain dengan nada sedikit tidak yakin, Minhee masih menfokuskan dirinya untuk menatap Junho lagi. Ia tidak salah. “Lagian, yang punya nama Kang Minhee bukan cuma satu.”

Minhee melanjutkan ucapannya dan dia menatap Junho tidak yakin. Tapi, ia berharap semoga lelaki itu percaya—karena sebenarnya, ada sesuatu yang baru ia ingat setelah pertanyaan tadi Junho ajukan.

“Tapi, gue yakin kalo Kang Minhee yang gue temuin dulu, sama kayak Kang Minhee yang ada di depan gue sekarang.” Tapi, jawaban Junho setelah itu terdengar lebih meyakinkan.

“Gak. Kita gak pernah ketemu.”

Menjawab cepat, Minhee lalu mengambil langkah mundur. Niatnya untuk kembali masuk ke dalam rumah dan menyudahi pembicaraan dengan Junho. Tapi, lelaki Cha itu lebih cepat mengatakan sesuatu yang membuatnya jadi diam di tempat.

“Lo tahu kalo yang selama ini, orang yang selalu gue temuin itu orang kaya semua, artinya kita emang udah pernah ketemu. Dan gue juga yakin kalo lo bukan orang baru di hidup bang Yunseong.”

”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






















Thank you...

THE ANTAGONIST || HwangMini - discontinueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang