🍹 Tujuh

290 61 2
                                    



"Heh anjir, lo kok gak ada nyapa Yunseong sama sekali sih tadi?"

Minhee yang baru masuk ke dalam rumahnya tidak dapat menahan diri untuk mengajukan pertanyaan itu pada Junho. Ia jelas heran karena lelaki Cha itu sama sekali tidak menyapa Yunseong yang sekarang entah masih berada di depan rumahnya atau tidak. Padahal mereka kan dekat.

"Siapa?"

"Yunseong."

"Yang tadi itu bang Yunseong?"

Pertanyaan yang Junho ajukan setelah itu sukses membuat Minhee melayangkan tangannya untuk memukul kuat lengan si tampan Cha. Cukup untuk membuat lelaki itu mengadu kesakitan--ingat bahwa kekuatan Minhee bisa dikatakan ada di atas taraf normal.

"Gak usah bego, babi. Gue tahu kalo lo tahu yang tadi itu Yunseong."

"Heheh, sengaja."

Junho nyengir, membuat Minhee mendengus sebelum berlalu begitu saja ke arah salah satu sisi ruangan itu yang ia jadikan dapur. Ada sebuah kompor kecil dengan sebuah panci di atasnya. Ia sudah memanaskan air dan hendak membuat secangkir kopi untuk Junho.

Setelah kopinya siap, ia kembali ke tengah ruangan di mana Junho sudah duduk di depan meja yang hanya setinggi betisnya. Ia meletakan cangkirnya di atas meja lalu mengambil tempat di depan lelaki Cha itu.

"Jadi, lo mau ngomong apa sama gue?"

Pertanyaan ia ajukan ketika Junho sudah meraih cangkir kopinya. Lelaki Cha itu terlihat memasang senyum kecilnya sambil menatap cangkir itu selama beberapa saat sebelum mendongak dan menatap si manis Kang.

"Gak ada sih," jawab lelaki itu pelan, "gue cuma pengen main aja ke sini. Udah lama kan?"

Lanjutan ucapan Junho sukses membuat Minhee mendelik kecil. Detik berikutnya ia jadi mendengus sebelum beranjak dari duduknya dan melangkah pergi ke arah kamarnya.

"Kurang kerjaan lo, setan. Lagian gak ada gunanya lo ke sini, gue sibuk."

"Sibuk apaan sih, nyet? Lo kayak bos besar aja."

"Gue emang bos besar ya, sat." Minhee
sudah keluar dari kamarnya setelah mengambil jaket lusuhnya di sana. Ia lalu kembali ke arah dapurnya untuk mengambil minum sebelum kembali ke ruang tengah. "Lo lupa siapa gue?"

"Gue gak lupa, lo yang lupa."

Minhee memutar bola matanya malas. Detik berikutnya, ia melipat kedua tangannya di atas meja dan meletakan dagunya di sana.

"Lo mau ngapain sih? Tadi di depan Yunseong, lo bilang mau ngomong sama gue."

Junho tidak langsung menjawab pertanyaannya, lelaki Cha itu terlihat meminum kopinya sedikit sebelum kembali menatap Minhee yang juga masih memperhatikan semua yang ia lakukan.

"Banyak sih. Semalam gue mau nanya banyak tapi lo keduluan ngusir gue."

"Ya, jadi lo mau ngomong apa?" Bertanya lagi, Minhee menegakan posisinya dan menatap malas ke arah teman lamanya itu. "Gue udah bilang kalo gue sibuk. Gue kerja, Jun."

"Kerjaan lo apa?"

"Banyak. Gak di satu tempat doang kayak lo."

"Kapan lo mulai kerjanya?"

"Sejam lagi. Jadi kalo lo mau ngobrol banyak, gue gak bisa. Gue harus siap-siap."

"Lo kerja di mana? Ntar gue anterin."

"Heh sialan, maksud dan tujuan lo apa sih?"

Mungkin Junho atau siapapun tidak tahu, tapi Minhee sudah menyadari sejak awal jika ada alasan tertentu mengapa Junho datang menemuinya. Terlepas dari mereka adalah teman semasa sekolah dulu, Minhee yakin kalau si pewaris tahta Cha itu punya alasan kenapa lelaki itu tiba-tiba datang dan menemuinya lagi. Ingat jika sudah terlalu banyak waktu berlalu sejak pertemuan terakhir mereka.

"Maksud dan tujuan apa?"

"Gue gak tolol kayak lo ya, Jun. Gue tahu lo punya alasan kenapa lo temuin gue lagi."

Junho kali ini terkekeh kecil, lalu meminum kopinya lagi sebelum menatap Minhee yang kini sudah terlihat tidak senang dengan kehadirannya.

"Ternyata lo beneran Kang Minhee yang itu, ya."

"Gak usah kebanyakan intro gak jelas. Lo ngomong tujuan lo sekarang atau gue usir paksa lo dari sini."

"Oke." Jeda sesaat, Minhee tidak tahu pasti apa yang Junho pikirkan saat lelaki itu terus menatapnya. "Apa yang lo mau dari bang Yunseong?"

Nah kan. Sudah Minhee duga. Si sialan Hwang itu pasti ada di balik semua yang terjadi padanya.

Tersenyum sinis begitu saja, pemilik marga Kang itu lantas beranjak dari duduknya dan pergi ke arah pintu lalu membukanya. Sedikit informasi selipan, Yunseong sudah tidak ada di sana.

Setelah pintunya terbuka--dan ia tidak melihat Yunseong lagi di depan sana--Minhee kembali menatap Junho yang masih betah di posisi yang sama.

"Kalo lo ke sini cuma mau nyari tahu sesuatu yang ada hubungannya sama Yunseong--entah itu karna dia atau gak--mending lo pulang aja. Gue gak akan jawab apapun."

"Gue gak akan pulang sebelum lo jawab pertanyaan gue."

"Dan gue berhak ngusir lo dari rumah gue."

Tersenyum tipis, Minhee dapat melihat Junho yang akhirnya beranjak dari duduknya.

"Gue antar lo ke tempat kerja." Berucap tenang, lelaki itu juga mulai berjalan mendekatinya. "Dan walau lo gak mau bilang apapun sama gue tentang apa yang lo mau dari bang Yunseong, gue tetap bakal datang ke lo, Hee."

"Gue gak peduli  dan lo jangan harap lo bisa dapatin apa yang lo mau."

"

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.























Thank you...

THE ANTAGONIST || HwangMini - discontinueOù les histoires vivent. Découvrez maintenant