43 • 𝘿𝙞𝙖𝙜𝙣𝙤𝙨𝙞𝙨 •

6.2K 567 45
                                    


Bahagia

Satu kalimat yang menggambarkan Jungkook 1 bulan terakhir ini,

Dari keberhasilan proyek besar suaminya, keaktifannya untuk mendesign dan memiliki studio sendiri, hingga keluarga yang semakin hari semakin membaik mengingat Appa Kim yang sudah beberapa minggu terakhir selalu berkunjung, ditambah kesehariannya tidak kosong, iya, ada Jungwon yang selalu ada disampingnya, benar-benar seperti tangan kanannya.
-.

Pagi ini, jungkook terbangun seorang diri diatas ranjang besar itu, nafasnya berat, tubuhnya lesu.

Sudah 2 hari Taehyung meninggalkannya pergi untuk urusan bisnisnya di Venice dan sudah 2 hari pula Jungkook merasa tubuhnya sangat lemah. Bahkan sejak semalam perutnya mual.

Pikirannya biasa. Mungkin karna efek jauh dari alphanya. Iya, ikatan itu. Yang membuatnya kesakitan saat dihadang jarak dengan mate-nya.

"ughh" Jungkook merengut, rasa itu lagi. Mual.

*tok tok*

Ketukan halus itu terdengar seraya pintu besar itu terbuka, menampilkan Jungwon yang mendorong sebuah troli kecil berisi sarapan pagi untuknya.

"hyung pucat sekali..ini sudah 2 hari, apa sebaiknya aku memanggil Dokter Kim kemari?" tawar Jungwon dengan raut khawatirnya.

Jungkook hanya memberikan gelengan lemah, menggeser tubuhnya untuk bersandar pada kepala ranjang lalu meraih segelas air putih yang dibawa pemuda itu."tidak usah, aku tidak ap--- hueek"

Kalimatnya terputus, tubuhnya berlari gontai kearah washtufel yang berada tidak jauh disudut kamarnya. Dan sontak pula membuat Jungwon berlari mengekorinya, dan tanpa berfikir panjang mencari kontak Dokter bermarga Kim itu untuk datang segera.

Kepalanya pening, rasanya Jungkook ingin mengeluarkan seluruh isi perutnya, meskipun tidak ada sama sekali makanan yang dapat ia cerna sejak kemarin dan satu-satunya hal yang ia muntahkan hanya cairan bening.

"ayo hyung, biar aku bantu" Jungwon memapah Jungkook untuk kembali keatas tempat tidurnya. Wajahnya meringis, melihat wajah pucat tuannya yang berbeda dari biasanya, senyuman ceria yang selalu menyapanya sejak pagi kini digantikan dengan raut lemah.

"jangan beritahu king.." cicit Jungkook lemah saat melihat Jungwon kembali meraih ponselnya.

"t-tapi hyung"

"aku tidak mau membuatnya khawatir atau pulang lebih dulu dari jadwalnya hanya karna aku.."

Akhirnya Jungwon hanya mengangguk. Jungkook memang berhati malaikat, disaat dirinya lebih membutuhkan Taehyung dimana notabenenya seorang omega yang butuh afeksi dari alphanya, yang mungkin dapat meringankan rasa sakitnya, tapi Jungkook masih bisa menolak dan mementingkan hal lain.

**

Sorot matanya terpancar dari balik kacamata bening yang tersampir disamping pelipisnya, tangannya terulur menekan beberapa titik diperut Jungkook yang kini tengah berbaring diatas ranjangnya ditemani Jungwon yang sejak tadi menggenggam tangannya erat.

Jungkook tau, Dokter Kim bukan orang sembarangan. Dipercaya oleh keturunan Kim bukanlah kemudahan, maka dari itu diagnosisnya tidak pernah meleset.




























"kau hamil"

Sepasang kalimat itu membuatnya terkejut, senyumnya hampir terukir sebelum Dokter Kim kembali menambahkan kalimat yang berhasil membuat senyumnya kembali pudar.

✔𝙇𝙄𝙈𝙀𝙁𝙁𝘼𝘽𝙇𝙀 | 𝐭𝐚𝐞𝐤𝐨𝐨𝐤 {18+}Where stories live. Discover now