Bertemu dengan Taehyung adalah takdir yang paling tidak disangka, mungkin bertemu seniman tampan sekaligus pemilik gedung-gedung tinggi itu akan terasa biasa saja jika dia seorang manusia normal.
Tapi bagaimana jika dia seorang iblis setengah seriga...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"aku.. masih hidup?"
Jungkook kini tengah menatap tubuh telanjangnya dihadapan cermin besar.
Bisa dibilang, kondisi tubuhnya saat ini cukup mengenaskan. Memar disekujur tubuh, tanda kemerahan disekitar leher menuju tulang selangka hingga dadanya. beberapa bekas gigitan diperut, paha hingga bagian bawahnya.
Luka gores yang nampak baru, nipple yang bengkak, sampai dua gigitan yang sejak tadi menjadi pusat perhatiannya.
"A-apa Taehyung.. monster yang dimaksud jin hyung itu?" bisiknya kembali.
"Tapi kalo iya.. kenapa aku--masih hidup?"
"lalu.. semalam,apa yang dia lakukan padaku..--"
Jungkook tidak ingin ambil pusing, langkahnya membawa ia masuk kedalam bathtub yang sudah penuh dengan air hangat juga busa-busa yang ia yakin berasal dari sabun yang wangi disampingnya.
Tubuhnya ia bawa masuk kedalam sana, sedikit menyengat kala air sabun itu mengenai luka-luka ditubuhnya.
"Shh.. perih sekali"
Posisinya sudah sempurna, kepalanya ia sandarkan nyaman keujung bathtub, tangannya ia letakan dimasing-masing sisi. matanya menatap langit-langit. membawa kembali ingatan kejadian semalam.
"Dia meniduriku, dia juga mengigitku, dia-- menyakitiku.."
Air matanya menetes begitu saja, hatinya sakit. entah apa yg lebih menyakitkan saat ini.
Taehyung bukan manusia
Atau
Taehyung yang menyakitinya.
"Taehyung tidak pernah kasar padaku.. i-itu bukan dia.. Taehyung selalu mendengarkanku.. itu bukan dia.. Taehyung tidak pernah memaksaku.. itu juga bukan dia."
Selanjutnya Jungkook hanya menangis cukup lama, tangisannya terdengar sangat pilu.
"Tapi.. aku mencintainya" bisiknya pelan.
**
Para maid itu tengah mengililingi tubuh Jungkook yang kini berada diatas kasur. tidak ada yang berdiam diri. semua tangan itu sibuk mengobati luka-luka Jungkook. sedangkan yang diobati sejak tadi hanya melamun kosong menatap tubuhnya dan sesekali meringis.
"Tuan, sudah selesai. kami akan menyiapkan sarapan" lagi, senyuman ramah maid itu muncul. dan hanya dibalas anggukan lemah oleh Jungkook.
Semuanya keluar, ruangan itu kembali sepi.
"Hah.." helaan nafas Jungkook terdengar sangat berat.
Luka dilehernya masih terasa sangat sakit, namun luka gores dilengan dan tubuhnya yang lain terlihat memudar dengan cepat.
