17 • 𝙒𝙝𝙖𝙩 𝙞𝙛 •

10.3K 730 12
                                    

For as long as I live and as long as I love
I will never not think about you
You, mmm

Tangannya terus mengotak-atik tombol yang ada disisi kiri lengannya, membuat jendela mobil itu terus-menerus membuka lalu menutup kembali secara otomotis.

From the moment I loved, I knew you were the one
And no matter what ever I-I do, ooh, mmm
I will never not think about you

Tangan kanannya dengan setia memegang kotak banana milk favoritnya. Taehyung sejak tadi yang sesekali meliriknya hanya tersenyum. Melihat mood simanis begitu bagus hari ini.

Didn't we have fun?
Didn't we have fun, looking back?

Tak ingin kalah dengan tangannya yang sibuk, mulutnya pun ikut sibuk bernyanyi mengikuti lirik lagu yang sejak tadi ia putar ulang tanpa henti, tapi tidak sama sekali mengusik kegiatan minum susunya. Sesekali tangannya keluar jendela untuk menyapa angin yang sejak tadi berhembus.

We were so beautiful
We were so tragic
No other magic could ever compare

Atau sengaja mendongakkan kepala keluar jendela. Entah untuk apa. Tapi tidak lama kemudian pasti akan mengeluh kepalanya pening atau matanya kelilipan. Tapi tetap saja enggan disuruh diam.

Taehyung tidak bisa melarang, ya kalau dilarang tahu sendiri tebusannya harus banana milk atau kinderjoy berapa pack. jadi ia memilih membiarkan saja, menunggu battery si gembul habis lalu tertidur dikursi penumpang, toh suaranya juga bagus hitung-hitung hiburan.

Perjalanan Seoul-Busan memang tidak sebentar, padahal Taehyung sudah menawarkan flight yang lebih efektif dalam segi waktu ditambah tempat yang lebih nyaman pula. Tapi Jungkook menolak, katanya ingin berlama-lama dijalan. Benar saja sudah 2 jam perjalanan dan Jungkook tidak sama sekali terlihat kelelahan.

Ya siapa yang tidak semangat untuk mengenalkan sang calon suami pada keluarganya.

Tidak tahu saja yang duduk dikursi kemudi kini tengah merangkai kata untuk berbicara nanti. 

"jangan terlalu tegang hyung" 

"hm? tidak ko. biasa saja."

Jungkook yang mendengar penuturan Taehyungpun hanya cekikikan. Pasalnya si demon itu sangat tidak jago menyembunyikan ekspresinya, ya walaupun sama datarnya tapi Jungkook bisa merasakan hal lain. Entahlah semenjak Jungkook ditandai oleh makhluk itu, ia bisa lebih peka akan apa yang Taehyung rasakan. 

"tidurlah, dan tolong ganti lagu itu, aku muak mendengar lagu itu puluhan kali sejak kita berangkat dari rumahmu." ketusnya. 

"kkkk~ tidak mauuu. enak tahu, aku lagi suka lagu ini" 

"ya setidaknya putar dengan selingan beberapa lagu"

"no" singkatnya. tangannya kembali membongkar isi tas snack yang sengaja ia bawa, mengambil beberapa makanan manis lalu membukanya tidak sabaran. 

**

Sudah 10 menit yang lalu mobil itu sampai dihalaman rumah Jungkook namun Taehyung enggan turun dan masih membeku dikursi kemudinya, masih memikirkan apa yang harus ia lakukan saat bertemu sang calon mertua.

Sedangkan disampingnya sigembul tengah mendengkur halus dengan tangannya yang masih memeluk sekotak pocky pink, batterynya habis setelah 3 jam nonstop mengunyah cemilan sembari bernyanyi lagu yang tengah menjadi favoritnya itu. Dan tertidur setelah mengeluh kepalanya sedikit pening. 

Bagaimana tidak pening, tangan nakalnya terus memainkan kaca mobil padahal angin sedang berhembus cukup kuat. 

"ugh, sudah.. sampai ya?" Jungkook berbicara pelan, tangannya ia pakai untuk mengusak matanya, kesadarannya masih mengambang. Taehyung di sebelahnya hanya memandangnya. Ya si demon itu selalu terkesima melihat pemandangan indah didepannya; Jungkook bangun dari tidur. 

✔𝙇𝙄𝙈𝙀𝙁𝙁𝘼𝘽𝙇𝙀 | 𝐭𝐚𝐞𝐤𝐨𝐨𝐤 {18+}Where stories live. Discover now