27 • 𝙎€𝙭 𝙬 𝙙𝙚𝙢𝙤𝙣 •

11.7K 667 9
                                    

Rembulan sedang berada dipuncak tertingginya, sinarnya begitu terang malam ini, seakan tengah ikut serta menambah kesan indah hari ini bagi jungkook. 

Tepat pukul 12 malam, acara bahagia itu selesai. Namun, walaupun sejatinya hari telah berganti tapi Jungkook masih terbawa euphoria pernikahannya. 

Tidak ada sedikitpun raut lelah dari keduanya yang kini baru saja sampai dikamar utama bangunan yang masih sama dengan berlangsungnya acara pernikahan mereka. 

Sejujurnya siapapun yang masuk kedalam sana pasti akan mencium harum khas bunga-bunga yang selalu ada disebuah acara sakral, namun bagi Taehyung tidak ada yang dapat mengalahkan harum Jungkook. Terutama darahnya. Wangi yang dapat memabukannya begitu saja. 

Seperti sekarang contohnya, sudah hampir 15 menit Taehyung masih menempeli tubuh Jungkook seperti seekor koala yang memeluk dahan pohon. Sejak Jungkook menginjakan kaki kekamar ini, mengganti baju, sampai kini ia tengah membersihkan wajahnyapun. Jungkook harus ikhlas kesulitan karna makhluk yang dikenal mengerikan itu begitu berbanding  terbalik untuk hari ini. Manja. Entah sedang kenapa dia. 

"hyungg, tubuhku pegal sekali, sampai kapan mau seperti ini eoh?

"sebentar saja sayang, tubuhmu harum sekali"

"kita harus makan hyungie nanti makanannya terlalu dingin"

"baiklah 5 menit lagi"

5 menit bagi Taehyung adalah 15 menit bagi Jungkook.

Benar, jika bukan tubuh mungil itu yang menyeret susah payah tubuh Taehyung ketempat dimana makanan mereka berada, mungkin acara 'memeluk jungkook untuk 5 menit' bisa selesai besok pagi.

Alhasil Taehyung menurut untuk melepas pelukannya dan menghabisi hidangan malam itu, tentu saja dengan pandangan yang tidak lepas dari yang terkasih.

Tidak hanya Jungkook sebenarnya yang masih menganggap ini mimpi, namun Taehyung-pun begitu.

Taehyung mendapatkan surganya. Surga yang benar-benar ia inginkan setelah sebelumnya surga pertama dan keduanya telah meninggalkannya.

Satu yang ada dipikiran Taehyung saat ini.
-
Takdir sudah membawa kita sejauh ini, kuharap ini adalah akhir yang tertulis oleh semesta diatas sana.

Jangan sampai, jangan sampai aku kehilangan surgaku lagi, kuharap ini yang terakhir hingga kami nantinya benar benar bertempat disurga sesungguhnya.

Mungkin?

Bolehkah makhluk hina seperti ini mendamba sebuah indah untuk akhir?

Entahlah, lihat saja.
-

"yak! ahjussii! kenapa melamun eoh?"

"yee?? ah-jussi?" saut Taehyung dengan nada tidak percaya.

"kkkk habis.. melamun terus, aku tidak akan menghilang tahu"

"ckck, habiskan, setelah itu tidur. Atau ingin malam pertama dulu? ah tapi kupikir ini sudah jadi malam keseribu untuk kita"

"berlebihan sekali ke-seribu, saking seringnya ya? kkkk~"

Jungkook diam-diam memperhatikan Taehyung, walaupun fisiknya kelewat kuat tapi ia juga merasakan apa yang Taehyung rasakan.

Berdiri hampir 5 jam penuh, dengan senyum yang terus terukir. Mungkin untuk berdiri itu hal mudah bagi Taehyung tapi untuk tersenyum Jungkook rasa itu suatu hal yang sukar.

Taehyung itu terbilang sangat jarang tersenyum, wajahnya selalu datar dan terkesan dingin. Padahal senyumnya sangat menawan, karna saat ia tersenyum hampir semua giginya terlihat membentuk kotak sempurna ; boxie smile.

✔𝙇𝙄𝙈𝙀𝙁𝙁𝘼𝘽𝙇𝙀 | 𝐭𝐚𝐞𝐤𝐨𝐨𝐤 {18+}Where stories live. Discover now