14

16.9K 823 11
                                    

Hai, apa kabar semua?

Maaf baru update sekarang, aku lagi fokus sama cerita sebelah. Sekali lagi minta maaf ya.

Siapa yang kangen Key??

Langsung baca aja, jangan lupa vote dulu oke.

📍Tandai jika ada typo!

S E L A M A T M E M B A C A❤️

....

Sudah dua hari Key tidak sama sekali keluar kamar, Key masih belum bisa menata pikirannya lagi, ponselnya tidak ia aktifkan. Key hanya duduk dipojok kamar dengan pandangan kosong, mental dan fisik nya lemah. “Aku lelah Tuhan, kapan engkau mengirim kebahagiaan untuku sebelum semuanya berakhir? Aku lelah dengan semuanya.” Gumam Key kembali terisak, apa memang dijalan hidupnya ia tidak dibiarkan berbahagia barang sedetik pun?

“Apa memang aku tidak ditakdirkan untuk bahagia Tuhan? Aku memohon kuatkan aku dengan segala cobaanmu.” Lama kelamaan pandangan Key kabur dan kegelapan menjemput Key.

Sedangkan dikamar Revan. Revan sibuk dengan game ia tidak peduli dengan Key, toh mungkin ada stok makanan dikamar Key, Revan tak ambil pusing. Mungkin juga besok keluar. Pikir Revan dengan entengnya.

Pagi berganti malam, malam berganti pagi sudah empat hari Key tidak keluar kamar, karena kesal Revan mendobrak pintu kamar Key sebab tak ada sahutan saat ia mengetok pintu. Revan dibuat terkejut dengan keadaan Key yang terbaring diatas lantai dengan pakaian yang masih sama empat hari yang lalu. Revan mendekati tubuh Key, Revan menyibakan rambut Key yang menghalangi wajah Key, bibir pucat dan kering, kantung mata hitam. Revan menepuk pipi yang sering ia beri tamparan, tidak ada respon, Revan mendekatkan jarinya bawah hidung Key, masih ada nafas tapi lemah. Dengan segera Revan membopong tubuh Key ke mobil untuk membawanya kerumah sakit.

Revan menunggu Key didepan IGD. ‘Ternyata elo gak sekuat apa yang gua pikir, gua kira lo cewek yang hidup tanpa masalah’ batin Revan. Cukup lama Revan menunggu dokter memeriksa Key, dokter pun keluar.

“Gimana keadaan Key Dok?”

“Kamu siapanya pasien?”

Revan berfikir sejenak. “Saya temen sekolahnya Dok.”

Dokter wanita itu mengangguk. “Keadaan Key sedang down, ia mempunyai banyak beban fikiran sepertinya, suhu tubuhnya juga tinggi, tetapi sekarang sudah agak turun dan mungkin beberapa hari ini Key tidak mengkonsumsi makanan sehingga tubuhnya lemah, dan sepertinya Key sudah pingsan sejak dua hari yang lalu. Saya sudah memberikan vitamin penguat tubuhnya untuk sementara dan Key belum sadar mungkin besok sudah sadar.”

Tubuh Revan menegang. “Terima kasih Dok.”

Dokter yang bertage nama Sarah Puspita itu pergi dengan kekecewaan. ‘Kamu harus kuat Keyla, semoga Tuhan memberkatimu. Dan kamu bisa sembuh seperti semula.’ Batin Dokter Sarah.

Revan menghubungi kedua orang tuanya, malas rasanya menunggu Key. Tapi ada rasa iba dihatinya Revan mendekati brankar Key, selang oksigen menutupi sebagian wajah Key. Mata yang selalu menatapnya sayu dan teduh sekarang memejam, pipi yang biasanya hangat karena tamparannya sekarang dingin. “Cepet sembuh.” Gumam Revan tanpa menyentuh tubuh Key, Revan menidurkan badannya disofa.

.
.

Sudah genap lima hari Key dirawat, badan Key sudah kembali seperti semula, selama dirawat tidak ada yang menemaninya, Revan mungkin terlalu malas menunggu orang sakit, Mama dan Papa mertuanya juga tidak datang karena sedang berpergian, apalagi Mama, Papa kandung nya, tidak ada yang peduli. Key terkekeh kecil, bahkan ia sakit pun tidak ada yang mencarinya. Lamunan Key buyar saat Dokter Sarah terus memanggil namanya.

MY BAD HUSBAND ✓ (E N D)Where stories live. Discover now