05

19.6K 947 11
                                    

Bagiku kebahagiaan itu semu, tidak nyata karena aku tidak pernah mendapatkan nya.

🥀🥀🥀

Dengan wajah ditekuk Key tidak berhenti mengomel. “Kok elo pada gak bilang gua dulu sih?? Kalau kalian terima tantangannya? Kan gua belum bilang iya!!” kesal Key.

Mereka menghela nafas, sejak kapan Key protes kalau mereka menerima tantangan dari TIGER? Biasanya juga gercep.

“Lo kenapa sih Key? Biasanya juga mau, mau aja!” ucap Delvin.

Key tersenyum kaku, ia baru menyadari kebodohannya. 'Kenapa pakek nolak segala sih bego banget lo Key! Nanti kalau mereka curiga gimana?' Batin Key meruntuki kebodohannya.

“Ya..em, gua lagi males aja ya bener itu, iya gua lagi males” alibi Key. Mereka masih belum paham maksud Key. padahal hasil balapan nanti untuk bag-bagi makanan pada orang kurang mampu.

“Key lo kenapa sih? Aneh banget sumpah, kan elo yang bilang uang hasil balapan nanti buat bagi-bagi makanan buat orang yang gak mampu? Lo lupa?!” ucap Nauval.

“Iya, iya kok gua lupa?” gumam Key. mereka yang mendegar gumaman Key tepuk jidat. Mereka gemas dengan Key yang kadang suka lupa dengan ucapannya sendiri.

Kenapa bisa Key menjadi ketua mereka. “Haduh! Bu Bos mending sekarang siap-siap oke?! Ganti baju terus cus kita berangkat!” ucap Liora yang sudah kesal.

Key mengangguk sebaga jawaban. Key memakai baju hitam polos, jeans hitam, jaket kulit hitam, sneakers abu-abunya. Key mengucir rambutnya menjadi satu, ia memakai masker hitam dan jam tangan hitam ditangan kirinya. “Perfect.”.

Key membuka penutup motor sportnya. Ia langsung memeluk motornya, sudah lama tidak ia gunakan. Key menaiki motornya dan mensetater.

Brum...Brum

Let’s play.” Gumam Key langsung menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi. Teman-teman Key segera menuyusul ketua mereka.

Riuh suara penonton menyambut kedatangan Key diarena. Key duduk diatas motornya sambil menunggu teman-temannya. Tak lama teman-temannya datang. Mereka berkumpul mengelilingi Key, kalau dilihat Key persis seperti cowok. Bahkan mereka semua tidak ada yang tau kalau Key itu cewek.

“Key kesana gih, dah mau mulai!” ucap Nauval.

“Semangat Bos! Semoga menang!” mereka menyemangati Key. Key menganggu, ia menjalankan motornya kegaris Star. Disana sudah ada Revan yang menatapnya sengit.

Revan menatap tajam key. Key menatap balik Revan, Key tersenyum dibalik helm Full Face nya. Key memberi salam dua jadi seperti hormat pada Revan.

Lalu seorang wanita dengan pakaian ketat berjalan membawa bendera.

1...

2...

GO!...

Key segera menacap gas mendahului Revan, Revan menggeram marah. Ia menambah kecepatannya, Revan berada tidak jauh dibelakang Key. Revan menambah kecepatannya lagi, tapi Key sudah kembali melesat dengan kecepatan penuh.

Garis finis sudah terlihat, Key maupun Revan saling menambah kecepatan hingga kemenangan diraih Key, sorak penonton menyambut kemenangan Key.

CITTT

Suara ban menyatu dengan aspal menimbulkan suara gesekan yang nyaring. Key memarkirkan motornya ditempat semula. Teman-temannya bersorak senang.

Tiba-tiba Revan menghampirinya langsung menendang Key tingga tersungkur diaspal. Key tidak niat membalas serangan suaminya itu. Nauval yang melihat Key diam pun langsung membalas Revan. Dari dulu memang geng Key dengan geng Revan tidak pernah akur.

Revan dan Nauval babak belur, Key menarik Nauval untuk pergi dari sana. “TUNGGU PEMBALASAN GUA BANGSAT!!” teriak Revan marah.

Key tetap menarik Nauval untuk pergi. “Gua pulang, sampai basecamp obatin lukanya!” Ucap Key dan langsung pergi. Karena ia takut keduluan Revan sampai rumah. Tapi tetap saja Key harus kebasecamp untuk mengganti bajunya dan juga mobilnya.

Key berjalan cepat menuju kamarnya, ia ingin menuliskan kalimat panjang dibuku diary miliknya.  Setelah mandi Key berjalan kedapur untuk membuat coklat panas, yang nanti menemani menulisnya.

Key sangat pintar menyembunyikan rasa sakit dan sedihnya dari orang lain, bahkan dari kecil iya terlihat baik-baik saja saat ditinggal bisnis kedua orang tuanya. Key memang anak jalanan atau sering disebut anak brandalan, tapi Key tidak pernah menuntut banyak kepada kedua orang tuanya, ia hanya minta kasih sayang dari orang tuanya. Hal yang mudah memang tapi Key tidak pernah mendapatkannya.

Semenjak bisa menulis Key lebih senang mencurhatkan semua keluh kesahnya dibuku diary miliknya, bahkan ada lebih dari 20 buku diary yang menceritakan semua kehidupan Key dari kecil. Key hanya bisa tersenyum miris melihat teman-teman sekolahnya begitu dekat dengan Mama, Papa nya.

Sedangkan Key, mengobrol pun jarang. Key selalu berdoa untuk bisa bersenang-senang, tertawa bersama dengan Papa,Mama nya. Key juga sering mengirim pesan hanya sekedar menanyakan kabar kedua orang tuanya. Tapi mereka hanya menjawab singkat, itupun sangat lama membalasnya bahkan pernah tidak dibalas sama sekali.

Key menyelesaikan kalimatnya dengan air mata yang menetes mengenai buku diary nya. Miris sekali hidupnya. Key segera menghapus air matanya dan bergegas tidur.

Revan pulang masih dengan amarah yang menggebu-gebu, ia berjalan ke meja makan, kosong tidak ada makanan satupun.

Brakk

Revan menggebrak meja dengan wajah menahan amarah. Revan beerjalan menuju kamar Key. Revan mendodoki dengan brutal, cukup lama akhirnya sang pemilik kamar keluar dengan wajah setengah sadar.

Plakk

Revan kembali menampar Key untuk melampiaskan emosinya. “LO JADI ISTRI GAK GUNA BANGET!! GUA PULANG GAK ADA MAKANAN!!!! SENGAJA BUAT GUA KELAPERAN?! TERUS BIAR GUA MATI GITU??!! IYA??!!” Bentak Revan tepat didepan wajah Key. Yang Key lakukan menutup matanya rapat-rapat untuk menahan nyeri didadanya.

Plakk

“JAWAB GUA BANGSAT!!!!” Bentak Revan lagi. Key masih memertahankan posisinya, “maaf,” satu kata yang lolos dari bibir Key.

Jawaban yang tidak sesuai harapannya membuat emosi Revan semakin memuncak.

Bruk

Key jatuh tersungkur kebelakang karena tendangan kecang mengenai perutnya. Key meneteskan air matanya. Sedangkan Revan berlalu pergi kekamarnya sendiri.

Rasa sakit diperutnya tidak sebanding dengan rasa sakit yang menjalar kedadanya. Key berdiri lalu menutup pintu dan menguncinya. Key duduk dibelakang pintu dan menangis dalam diam dilekukan lututnya. ‘Kenapa Tuhan engkau tidak mengabulkan doaku. Aku hanya ingin Revan menghargaiku dan menerima kehadiranku seperti aku menerimanya’.

Lelah menangis, Key tertidur dengan posisi duduk.

🍰🍰🍰🍰

Bantu vote & komen🥰

27 Oktober 2020

MY BAD HUSBAND ✓ (E N D)Where stories live. Discover now