38

24.9K 1.1K 240
                                    


S e l a m a t M e m b a c a

<3

.

.

Beberapa bulan telah berlalu, keadaan Revan juga sudah hampir 100% membaik. Key dengan penuh perhatian mau merawat Revan. Selama itu pula Key masih bungkam jika ia memiliki anak dari Revan.

Key masih menunggu Revan sembuh, benar-benar sembuh agar Angkasa juga tidak takut bertemu dengan Revan. Saat ini Key sedang menyuapi Revan. "Key, terima kasih."

"Iya,"

Revan tersendiri masam, ia sudah beberapa kali memancing Key agar berbicara lebih panjang dengannya, namun Key selalu menjawab seperlunya. Setelah akal sehatnya kembali, Revan ingin Key kembali padanya agar bisa membuka lembaran baru dengan nya.

"Kamu mau langsung pulang?" Revan memperhatikan Key yang sibuk membersihkan sisa makanannya, "Iya,"

"Mama belum datang, tunggu Mama dulu, ya?" Key melirik Revan sekilas. "Maaf, aku tidak bisa."

Revan mengangguk ia juga tidak bisa memaksa Key untuk tetap tinggal lebih lama lagi. "Ya sudah,"

"Aku pulang."

"Hati-hati Key, sama untuk Papa sama Mama." Key mengangguk, ia melangkah keluar ruang rawat inap Revan.

Key berhenti didepan pintu, ia terdiam tanpa membalikan badan. "Key, kamu mau kembali sama aku?"

Key membalikan badan, menatap Revan dalam. "Aku mau kita menjadi suami-istri lagi, Key. Aku gak mau pisah sama kamu."

Tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut Key, ia hanya diam. Tak lama senyum tipis terukir di bibir Key. "Aku pulang."

.
.
.

"Papa perhati'in beberapa hari ini kamu enggak lagi ke rumah sakit, Key. Memang dia sudah sembuh? Sudah pulang?"

"Sudah Pa, dia sudah sembuh. Jadi Key enggak perlu menemui nya lagi, kan?"

Nando melirik istrinya, meminta pendapat. "Mama tebak, kamu ada selisih sama dia, kan, sayang?"

Key mengangguk lemah, Fani mendekati Key, lalu mengusap lengan Key. "Cerita sama Mama, sayang. Siapa tau Mama bisa bantu."

"Terakhir Key ke rumah sakit, Revan minta aku buat kembali sama dia. Aku enggak bilang apa-apa, aku langsung pulang. Tapi aku terus kepikiran sampai sekarang."

"Kalau menurut Mama, semua kembali sama kamu, kalau kamu sanggup ya gak papa kembali sama Revan. Tapi kalau kamu merasa nyaman seperti ini, ya sudah. Mungkin kalian memang tidak cocok."

Key menggigit bibir bawahnya, ada sesuatu yang ingin ia katakan, namun Key ragu. "Key? Ada apa?"

"Sebenarnya..."

.
.
.

"Tante."

"Key? Akhirnya kamu kemari, Revan gak mau makan lagi kalau gak ada kamu. Maafin anak Mama, ya, sayang, udah ngerepotin kamu terus." Key mengangguk, "Key langsung masuk, Tante."

Mira mengangguk, dengan senyum hangat. Mira menatap punggung Key yang sudah menghilang dibalik pintu. Mira menghembuskan nafas pelan, ia merasa jauh jika Key memanggil nya 'Tante' sudah beberapa kali ia menyuruh Key tetap memanggil nya 'Mama' seperti dulu. Namun hanya balas senyum oleh Key.

"Van?" Revan yang sedang memejamkan matanya langsung membuka matanya lebar-lebar. "Key?"

"Kenapa kamu gak mau makan? Kamu mau sakit lagi?"

MY BAD HUSBAND ✓ (E N D)Where stories live. Discover now