31

18.8K 933 183
                                    

Hai semua!

Ini part buat kalian yang udah nungguin.

Jangan lupa ramaikan sama komen kalian ya, biar cepat next.

Vote dulu sebelum lanjut boleh??

S E L A M A T M E M B A C A

.

.

"Key, maafin Sarah ya?"

Key mengangguk lelah, sedari tadi Revan tidak henti-hentinya meminta maaf mewakili Sarah. "Gua juga minta maaf."

Revan mencium tangan istrinya bertubi-tubi, untuk saat ini Revan akan merahasiakan tentang Sarah. Revan tidak mau Key tau dan berakhir meninggalkan nya. Revan tidak mau. Biarlah ia dibilang egois.

"Emang lo ada salah apa sama gua Revan? Kenapa lo terus minta maaf?"

"Salah gua banyak Key, banyak sampai gak bisa kehitung." Suara Revan melemah, hatinya sakit mengingat ia begitu banyak menyakitkan hati perempuan sebaik Key.

Sekarang Revan percaya bahwa perempuan kuat dan berhati tulus itu memang benar-benar ada. Key, istrinya begitu banyaknya rasa sakit yang Revan torehkan tidak membuat Key pergi dari hidupnya, perempuan berstatus istrinya itu terus bersabar walau terus Revan sakiti hati nya. Revan merasa menjadi suami paling buruk untuk Key. Ia tidak memberikan kebahagiaan untuk istrinya namun terus bertubi-tubi memberikan rasa sakit yang mungkin membekas di hati Key.

Revan duduk sambil memeluk perut Key. Yang Key lakukan hanya diam, ia tidak tau harus bersikap seperti apa. Revan menyembunyikan tangisannya diperut Key. Rasa kecewa, kesal, sakit, marah Revan luapkan diperlukan istri cantiknya.

"Aku gak berguna jadi suami mu Key." Suara lirih Revan yang sayup-sayup masih bisa terdengar ditelinga Key.

Key mencoba memahami, Key mengusap rambut tebal Revan dengan lembut. Key tidak tau apa masalah Revan, Key tidak tau apa yang membuat Revan menjadi tidak berdaya seperti ini. Yang bisa Key lakukan hanya diam dan mendengarkan.

Namun sebuah firasat buruk terlintas di kepala Key, namun sebisa mungkin Key menepisnya. "Makan gih, gua udah masakin tadi."

Revan mengangguk, namun tak kunjung menunjukkan wajahnya. Key menghembuskan nafas gusar, jika hal yang terlintas di benaknya benar, Key tidak tau harus berbuat apa. Terlalu banyak yang suaminya tutupi itu, lagi pula mereka baru beberapa hari saling terbuka.

.
.
.

"Key?" Key berdeham singkat, menunggu kelanjutan ucapan Revan. Key menutup mulutnya yang sedang menguap, Key bersandar di pintu kamar, dengan setengah sadar.

"Kalau malam ini gua tidur dikamar Lo, boleh?" Ucap Revan pelan, takut Key marah. Key membulatkan matanya, rasa kantungnya tiba-tiba hilang, apa-apaan ini. "Van! Lo sadar kan?" Revan mengangguk lesu, hati dan pikirannya sedang tidak baik-baik saja, Revan butuh Key untuk menemani nya.

"Lo gila ya? Dari awal kita udah sepakat, gak akan pernah tidur satu ranjang dan itu kemauan lo kan. Dah ya gua capek, lo balik ke kamar lo sana!" Revan menahan pintu kamar Key saat Key ingin menutupnya.

"Please, kali ini aja. Janji gak akan macem-macem!" Key menghela nafas pasrah, Key menggeser posisi nya memberikan Revan jalan untuk masuk kamar nya. Key mengacak rambutnya kasar, jika bukan Revan akan Key tendang. Tidak tau apa tadi ia sedang bermimpi indah bersama cogan.

Revan duduk ditepi kasur Key, Revan menatap ke seluruh penjuru kamar istrinya yang baru pertama kali ia lihat. Selera istrinya memang tidak diragukan. Aroma buah melon yang segar dan manis menusuk Indra penciuman Revan. Sangat menenangkan.

MY BAD HUSBAND ✓ (E N D)Where stories live. Discover now