08

16.4K 885 5
                                    

Aku rapuh hanya saja aku tidak menunjukkan nya pada semua orang, aku ingin terlihat bahagia tanpa ada yang mengasihi keadaanku.

🥀🥀🥀

Tak terasa kini Key dan Revan sudah setelah tahun hidup berdua. Kedua orang tua mereka jarang mengunjungi Key dan Revan. Key juga tau kalau kedua mertuanya sama sibuknya seperti orang tua Key.

Kalau Revan masih sama, belum menerima Key. Revan sekarang suka melampisakan emosinya pada Key. Tak jarang Revan memukuli Key seperti sedang memukuli musuhnya sendiri. Yang Key lakukan hanya diam dan menerima apapun yang Revan berikan padanya.

Seperti beberapa waktu lalu Key babak belur dipukuli Revan, mengharuskan Key memakai masker untuk menutupi wajahnya. Key tetap tersenyum meskipun tidak diperlakukan dengan baik. Menurut Key semua hanya soal waktu.

Waktu belum mengizinkannya berdamai dengan Revan. Tapi jujur saja Key sudah mencintai suaminya itu. Key bahkan tidak pernah mengeluh pada Revan. Mungkin jika gadis lain yang berada diposisinya akan pergi meninggalkan Revan. Tapi Key tidak, ia tetap akan mengikuti alur Tuhan yang diberikan padanya.

Karena Key tau, ada masanya ia akan bahagia bersama Revan. Entah itu didunia atau disisi Tuhan. Key juga mempercayai jika permainan takdirnya akan lelah sendiri karena Key tidak pernah menyerah begitu saja pada permainan takdir Tuhan.

Key duduk dikursi dapur dengan tenang menikmati makannya. Mendengar suara motor yang mulai menjauh dari halaman rumah, Key berlari untuk melihat. Key bisa tebak kalau itu suaminya yang akan pergi ke basecamp.

Setelah bersih-bersih, Key menjalankan mobilnya kerumah orang tuanya. Setidaknya untuk bertemu Bi Surti yang sudah merawat Key dari kecil. Bi Surti tau gimana perasaan Key, sangat tau.

Dengan senyum lebar Key mengetuk pintu utama. Cukup lama pintu dibuka. Key langsung memeluk Bi Surti. Kangen dengan Bi Surti yang sudah ia anggap seperti Ibunya sendiri.

Masih dengan pelukan, "Key kangen Bibi."

"Bibi juga kangen Non Key." jawab Bi Surti dengan melepas pelukannya. "Oh iya Non, Nyonya dan Tuan sedang ada dirumah."

Key langsung melebarkan senyumnya. "Wahh, kalau gitu Key masuk dulu ya Bi!!"

Dengan tergesa-gesa Key memeluk Mama, Papanya dari belakang. "Key kangen kalian."

"Kami juga. Key apa kabar? Dimana suamimu? Kok enggak ikut?" ucap Clara-Mama Key.

Key berpindah tempat jadi menghadap orang tuanya. "Revan lagi kumpul sama temen-temennya Mah"

Nando-Papa Key menatap intens putrinya. Walau tidak selalu ada untuk putrinya Nando cukup tau kalau Key suka baku hantam. Tapi tidak pernah saling menampar. Tapi yang Nando lihat dipipi putrinya seperti ada bekas tamparan. Jelas sekali bekas teapak tangan.

Nando menunjuk pipi kiri Key. "Ini siapa yang menampar kamu?" Key menegang. Ia lupa tidak memakai foundation untuk menutupi bekas tamparan Revan.

"Oh ini, waktu disekolah ada Key tumpahin es diseragam kakel. Dia gak terima akhirnya Key kena tampar deh," alibi Key. Tidak  mungkin ia mengatakan bahwa Revan yang melakukannya. Tidak akan pernah.

Nando hanya mengangguk, tidak tertarik dengan obrolan Clara dan Key. Ia fokus dengan ponsel yang ada digenggamannya.

Nando bangkit dan menarik tangan Clara. "Ayo siap-siap mah, kita mau berangkat ke Philipina 2 jam lagi,"

"Iya Pah, yuk!! Kita duluan ya Key"

Key tersenyum miris menatap punggung kedua orang tuanya perlahan menajuh. Belum ada 1 jam ia berbincang dan bertemu Mama, Papa nya. Key sudah harus melihat mereka pergi lagi.

Key kadang berfikir, apakah harus ia pergi jauh dulu baru Mama, Papanya mencarinya? Key rasa itupun tidak akan membuat orang tuanya mencarinya.

'Aku memang sudah biasa diperlakukan seperti ini Tuhan, tapi kenapa rasanya masih sangat sakit. Aku seperti anak yang tidak mereka anggap. Aku ingin bahagia Tuhan. Sekali saja beri aku kebahagiaan'

Key menangis tanpa suara dikursi yang tadi diduduki Mamanya. Tak lama Key merasa ada yang memeluknya dari samping. Key melihat Bi Surti sedang menatapnya dengan pandangan yang tidak bisa diartikan.

Bi Surti langsung memeluk Key dengan erat. Wanita 64 tahun ini merasakan gimana sakitnya jadi Key. Key menangis dipundak Bi Surti, Bi Surti selalu ada untuknya saat merasa sakit. Sebelum menikah dengan Revan, Key selalu menumpahkan air matanya dipundah wanita paruh baya itu.

Hanya Bi Surti yang tau bagaimana rapuhnya seorang Keyla Rosaline Nevira.

🍰🍰🍰🍰

Bersambung....

Jangan lupa bantu vote 😉 dan bantu follow Ig dan akun wattpad aku🥰

IG : Its_villia

Akun wattpad : Villyplkz026.

01 Desember 2020

MY BAD HUSBAND ✓ (E N D)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang