36

22.7K 1.3K 405
                                    

Hai semua!!!

Aku up lebih cepat dari target ku, khusus buat 100k reading! Aaaaaaa!!!!! Seneng banget rasanya! Gak percaya sampai 100k, dari awal buat cerita ini aku gak ada bayangan kalau akan sampai sejauh ini, buat kalian yang sudah baca dari awal, nemenin aku.

Aku ucapin terima kasih sekali!! Tanpa kalian mungkin cerita ini gak akan sampai sini.

Makasih buat kalian yang selalu dukung cerita ini, makasih:(

Semoga kedepannya masih bisa meningkatkan terus pembacanya.

Buat kalian semoga part ini tidak mengecewakan:)

Sekali lagi makasihh banyak-banyak, love you all😭❤️❤️❤️❤️❤️

S E L A M A T M E M B A C A <3

.

.

Key berjalan beriringan dengan Angkasa di bandara internasional Soekarno-Hatta, setelah berpikir panjang, akhirnya Key memutuskan untuk pulang menemui Papa nya. Ya, hanya Papa nya. Saat tau Papa nya tidak lagi di Singapura dan sudah pindah ke Indonesia, Key sedikit ragu untuk pulang ke Indonesia. Ada perasaan takut jika orang-orang dimasa lalu nya kembali hadir.

"Mama!!" Suara keras Angkasa membuat Key sadar akan lamunannya.

"Iya sayang?"

"Ini kita mau kemana? Gak naik taksi?" Key langsung sadar jika ia sudah cukup lama berdiri di pintu keluar bandara tanpa melakukan apapun. "Iya, yuk kita naik taksi."

Setelah menempuh waktu hampir 1 jam dari bandara ke alamat rumah Papa nya yang baru, Key sudah sampai di perkarangan rumah Papa nya.

"Mama ini rumah siapa?"

"Em ini rumah Kakek, sayang."

"Wah! Rumah Kakek! Ayo kita masuk Mama. Asa mau ketemu Kakek!" Angkasa menarik tangan Key untuk segera masuk. Jantung Key berdebar kencang, ia takut sungguh.

"Mama, ayo tekan bel nya!" Setelah menarik nafas beberapa kali, Key menekan bel rumah. Tak lama seorang wanita paruh baya yang masih cantik diusianya yang tak muda lagi membulatkan matanya.

"K-keyla?"

"Mama." Stefani memeluk anak tirinya erat, ia rindu dengan Key. "Mama kangen kamu!"

"Key juga kangen Mama."

"Ayo masuk, Papa mu sudah menunggu didalam." Saat sadar Key tidak sendiri Stefani langsung berjongkok mensejajarkan tingginya dengan anak laki-laki yang sedari tadi memperhatikan nya. "Hai? Ini siapa Key?"

"Ini anak Key, Ma."

Stefani menatap Key terkejut, "Apa? A-anak mu?"

"Nanti Key jelaskan." Stefani mengangguk, lalu membiarkan Key masuk.

"Papa?" Nando yang duduk sambil membaca koran langsung berlari memeluk Key dengan erat. "Key, anak Papa."

Key menangis haru, Papa nya sangat berbeda dari pertemuan terakhir mereka 6 tahun yang lalu.

.
.
.

"Ini Resvan Angkasa Galandra. Anak Key, Pa, Ma."

"Kamu menikah lagi?"

Key hanya tersenyum tipis, "Ini anak ku dengan Revan, Pa."

Nando melotot tajam, seingatnya dulu Key tidak hamil. "Jadi kamu pergi dalam keadaan hamil anak Revan begitu?" Key mengangguk. "Cucu Papa jadi berumur 5 tahun?"

MY BAD HUSBAND ✓ (E N D)Where stories live. Discover now