37

23.1K 1.1K 210
                                    


S e l a m a t M e m b a c a

<3

.

.

"Key sudah memaafkan dia, Pa. Tapi kalau Tante minta aku kembali, aku gak bisa." Ucap Key dengan pelan, "Papa hanya bisa mendukung semua keputusan kamu, Papa gak akan maksa-maksa kamu lagi, kamu sudah dewasa kamu pastinya juga tau yang terbaik buat kamu."

"Key, sekarang kamu tidurin Angkasa dulu sana, kasihan dia gak nyaman gitu." Key mengangguk, ia melangkah menuju kamarnya.

"Mas kamu gak mau ngabarin Mba Clara kalau Key sudah pulang?"

"Buat apa, Fani? Dia sama sekali tidak peduli dengan anaknya, biarkan saja. Mungkin dia juga sudah lupa dengan Key." Stefani mengusap lengan suaminya, kadang Stefani merasa kasihan dengan anak sambungnya itu, dari kecil tidak dekat dengan orang tuanya.

"Ya udah,aku cuma ngingetin aja."

.
.
.

"Satu suap lagi, ini baru lima suap, Van. Biar kamu cepat sembuh." Revan menurut, ia membuka mulutnya menerima suapan nasi dari Key.

Key memberikan Revan minum, lalu membereskan bekas makanan Revan. Key sudah berjanji pada Mama Revan untuk membantu Revan sembuh. "Minum obatnya, ya."

Revan mengangguk, ia menerima beberapa butir obat yang Key berikan.

Setelah selesai, Key duduk disamping Revan, mengusap tangan lelaki itu dengan lembut. "Cepat sembuh,"

Pandangan Revan tidak lepas dari wajah cantik Key, walau sedari tadi Revan tidak mengatakan apa-apa namun lebih baik, Revan tidak lagi mengamuk, dan lebih tenang.

"Lebih baik kamu tidur, istirahat biar cepat pulih." Revan mengangguk, ia menidurkan diri.

"Jangan pergi." Revan lebih mengeratkan genggaman tangan Key, ia tidak mau Key pergi, Revan ingin Key menemaninya.

Key menatap tangannya yang digenggam erat oleh Revan, Key tidak bisa seperti ini terus. Disini ia berperan hanya untuk membantu Revan bangkit ia tidak mau memberi Revan harapan yang nantinya mungkin akan menyakiti laki-laki itu.

Key memandangi wajah Revan, sudah satu Minggu ia menemani Revan, sudah banyak perkembangan Revan. Tubuh nya juga sudah mulai bugar kembali, tidak lemas dan lesu. Revan juga sudah mau makan teratur tapi harus Key yang menyuapinya.

Harapan Key sekarang adalah semoga Revan cepat sembuh dan bisa beraktivitas seperti semula.

.
.
.

Flashback on

Sudah dua hari Revan berkeliling mencari Key yang pergi entah kemana. Saat ini Revan duduk gelisah diruang tamu, "Coba telfon Papa, mungkin Key balik lagi ke Singapura."

Revan memutuskan menghubungi Papa mertuanya, "Hallo, Pa."

"Hallo, iya. Ada apa Revan?"

"Em, Pa. Key apa kembali ke tempat Papa lagi?" Disebrang sana Nando terdiam, mencoba memahami perkataan menantunya.

"Tidak, Key tidak lagi kemari, dia sudah pulang dua hari yang lalu. Key sudah sampai rumah bukan?"

Nafas Revan memburu, jika tidak ke Singapura lalu kemana Key pergi?

"Key, Key pergi Pa. Revan enggak tau Key pergi kemana."

"APA?!!"

"Maaf, Pa. Dua hari yang lalu Key pulang, lalu kita berdebat lalu Key memutuskan untuk pergi."

MY BAD HUSBAND ✓ (E N D)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang