34

22.3K 1.1K 224
                                    

Untuk part ini tarik nafas sebelum baca. Jangan marah-marah yaw🥺

Maaf karena up nya telat, aku habis selesai ujian jadi baru bisa aktif lagi. Sorry all:(

Yaudah yuk langsung baca aja, jangan lupa vote dan komen biar cepat next 🥺.

S E L A M A T M E M B A C A

.

.

Key tersenyum tipis, walau ia tidak mengharapkan kehadiran sosok nya namun Tuhan telah mempercayakan sosok nya pada Key. Key menyeret koper nya keluar bandara, setelah 1 bulan dia Singapura Key merasa lebih baik.

Key sengaja tidak bilang pada Revan jika hari ini ia akan pulang. Soal Revan, lelaki itu sudah tau jika Key pergi ke Singapura untuk menemui Papa Key. Walau sempat ngebet ingin menyusul Key ke Singapura namun Key berhasil mencegah tindakan Revan itu.

Key menatap sekitarnya, keadaan yang tidak terlalu ramai membuat Key segera ingin cepat sampai rumah. Key menyetop taksi untuk mengantar nya pulang.

.
.
.

Setelah beberapa menit perjalanan Key sampai didepan rumah nya dan Revan. Key menghembuskan nafas pelan sebelum melangkah masuk. Mobil Revan ada dirumah tandanya suami nya itu juga berada dirumah.

Key tersenyum tipis ia, mungkin ia akan membawa kabar membahagiakan dan mungkin akan membuat hubungan rumah tangga nya dengan Revan akan jauh lebih baik. Dan Key berharap Revan sudah menyelesaikan hubungan nya dengan Sarah, seperti perkataan nya beberapa minggu yang lalu.

Key membuka pintu utama dengan perlahan dan tetap mempertahankan senyum manis nya. Sebelum sebuah obrolan membuat Key menghentikan langkahnya.

"Aku cuma minta pernikahan kita dipercepat, Revan! Kata kamu kalau udah lulus. Sekarang kita udah lulus! Aku gak mau ya orang-orang tau kalau aku udah hamil anak kamu sebelum nikah!"

Deg!

Senyum manis yang terukir di wajah Key langsung hilang. Key menyorot lemah kearah Revan dan Sarah yang masih sibuk berdebat tanpa tau jika ada orang lain yang mendengar.

Key menatap keduanya tanpa mengalihkan pandangannya, mengabaikan rasa sesak yang semakin terasa Key mengepalkan tangannya kencang.

"Iya! Serahin semua ke aku! Biar aku urus, dan kamu puas gak usah ngomel lagi! Aku pusing!"

"Pokoknya minggu depan aku mau kita nikah! Gak mau tau! Kamu urus sekalian orang tua kamu sama istri mu itu!"

"Aku gak mau ya jadi yang ke dua! Aku cuma mau jadi satu-satunya istri kamu! Cepet kamu ceraiin dia! Inget aku lagi hamil anak kamu Revan!"

Key memegangi dadanya yang terasa teramat sakit, seperti ada ribuan pisau yang menyerangnya. Key memegangi pintu untuk menyangga tubuhnya yang terasa lemas, apa lagi sekarang? Ia pulang ingin membuka lembaran baru dengan suaminya namun apa yang sekarang Key dengar?

Badan Key langsung terasa lemas, semua apa yang diucapkan Revan hanya omong kosong. Key menatap kosong lantai rumah yang terasa dingin. Benar, seharusnya ia tidak memberi kesempatan untuk seseorang seperti Revan yang sudah berkali-kali disia-siakan. Key memejamkan matanya, kepalanya terasa pusing. Walau hatinya berdenyut sakit ia harus tetap kuat. Ya, Key tidak ingin terlihat lemah sekarang.

Setelah merasa mereka sudah selesai berdebat, Key terkekeh pelan. Ia mentertawakan kebodohan nya selama ini. Jadi selama ini usahanya mempertahankan keutuhan rumah tangga sia-sia saja.

MY BAD HUSBAND ✓ (E N D)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang