10

19.3K 836 4
                                    

Revano Zayan Pamungkas. Cowok yang kerap disapa Revan itu, sebenarnya bukan cowok dingin, kaku, irit bicara. Revan sebenarnya cowok yang friendly, mudah bergaul, receh, murah senyum, baik, dan pintar. Tapi Revan menyandang gelar badboy karena ia famous sebagai ketua geng The Tiger. Hanya pada Key saja, Revan menjadi cowok kasar, ketus, dingin. Bahkan Revan bingung sendiri dengan dirinya itu. Ia memang membenci Key karena pernikahan itu, tapi ia sangat tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri jika berhadapan dengan Key.

Dengan amarah yang masih menguasai pikirannya Revan kembali melayangkan pukulan kerasnya pada Key. “LO TAU? GARA-GARA LO HADIR DIHIDUP GUA, GUA JADI SIAL!! GUA GAK BISA MENIKMATI MASA MUDA GUA DENGAN BAHAGIA KARENA ADANYA ELO!! LO ITU BENALU DIHIDUP GUA!!”

Plak

Tangannya dengan enteng melayangkan tamparan dipipi mulus milik Key. “LO HARUSNYA PERGI DARI GUA!! LO CUMA PARASIT YANG BIKIN HIDUP GUA SIAL!!” Bentaknya pada Key yang terduduk dilantai. Revan menatap manik mata coklat terang itu, Revan melihat kesedihan yang mendalam dari mata itu. Tak mau berlama-lama menatap mata itu Revan berjalan menjauh memasuki kamarnya.

Revan sama seperti Key. Ditinggal Papanya berbisnis, Revan masih ada Mamanya yang menemaninya, yang memberi banyak kasih sayang, dan perhatian untuknya. Tapi Revan tidak pernah mendapat kasih sayang dari Papanya. Revan seperti tidak mempunyai Papa, bahkan untuk bertemu Papanya sendiripun sangat sulit. Enam bulan sekali Papanya baru pulang, itupun paling cepat jika sedang sangat sibuk hingga delapan bulan Papanya baru pulang. Revan masih bersyukur mempunyai Mamanya yang setia menemaninya.

Dengan wajah fresh Revan santai menuruni anak tangga. Kakinya berhenti melangkah, matanya menangkap Key sibuk berkutat dengan alat dapurnya. Tidak mau berlama-lama Revan memilih bersantai sambil menonton TV. Dengan santainya Revan membuang bungkus snack sembarangan dilantai. Dering ponselnya terdengar tertera nama Mamanya disana.

“Hallo Ma,”

“Hallo sayang, kamu apa kabar?”

“Kabar aku baik Ma. Kalau Mama sendiri gimana? Lama Revan enggak main kerumah.”

“Mama juga baik. Iya nih Mama kesepian, kapan-kapan kamu main kesini ya. Mama kangen.”

“Iya Ma. Kalau ada waktu Revan kesana.”

“Bagus. Mama tunggu. Oh iya, gimana kabar Key?”

Mata Revan melirik sebentar kearah dapur. “Key baik Ma.”

“Oh lega deh Mama dengernya. Kalian baik-baik aja kan? Kamu bersikap baikkan sama Key?”

“Iya Ma. Baik dong Ma. Revankan anak baik.” Bohong.

“Bagus deh. Yaudah Mama tutup ya. Bye sayang”

Bye Ma”

Revan menghela nafas moodnya anjlok. Ia berlari kekamar untuk mengganti pakaian, Revan akan memperbaiki moodnya di basecamp. Tanpa pamit ia langsung pergi begitu saja. Revan mengendarai motornya dengan kecepatan penuh. Tidak lama ia sampai dibasecamp yang sedang ramai.

“Misi gan. Orang ganteng mau lewat” dengan tawa Revan menyugar rambutnya dengan jari. Anak Tiger menatap Revan jiijik. Ada juga yang pura-pura mutah.

“Pede banget gila,” ceplos Arga. Revan mendelik tak terima.

“Eh emang bener ya kalau gua tuh ganteng. Mata lo aja yang burem” balas Revan dengan mengambil duduk ditengah-tengah.  Yang lain memutar matanya, jengah dengan ke-pedean ketua mereka.

“Geser bego badan lo gede,” seru Revan. Satu jitakan mendarat mulus didahi Revan.

“Elo yang dateng belakangan ngapa nyempil-nyempil disini sih Bos?” sembur Fauzi salah satu anak Tiger.

“Tau tuh si Bos, tuh masih ada yang luas didepan.” Sahut Gerry.

“Eh lo pada ngapa sih ribet amat? Tinggal geser dikit elah susah amat.” Ucap Revan.

Dengan tanpa dosanya Revan menyahut snack yang dipegang Fauzi.

“Bos!!! Itu punya gua ngapa lo makan!!!!”

“Minta dikit Zi” tanpa mengalihkan pandangan dari TV. Revan masih stay duduk manis dengan cemilan ditangannya. Yang lain geleng-geleng kepala melihat tingkah abstrud ketuanya.

“Nih gua balikin. Gua minta dikit doang” muka masam Fauzi terlihat jelas dimata mereka.

Dengan menremas bungkus snack yang telah habis dimakan Revan, Fauzi melemparkannya kemuka Revan. “Gak usah dibalikin. Udah abis” sewot Fauzi. Yang ain cekikikan melihat muka masam Fauzi.

“Tinggal beli lagi aja susah. Dah gua mau tidur.” Revan bangkit berjalan menuju kamarnya.

Devinisi teman gak ada akhlak itu macam Revan:).


🍰🍰🍰🍰

Maaf ya guys kalau part-nya selalu pendek:).

Bantu vote, thq yang dah mau nge-vote.

21 Desember 2020

MY BAD HUSBAND ✓ (E N D)Where stories live. Discover now