23

19.2K 1K 546
                                    

Ada yang nungguin buat part ini?!

Boleh minta komen'an kalian ya🥺 gak maksa ko, yang mau aja:D

Komentar kalian buat aku mood banget🤣, kok pada emosi banget sih sama si Revan. Sebegitu pengennya ya kalian lihat Revan nyesel?

......

Ketika perpisahan adalah jalan terbaik dari pada mempertahankan sebuah hubungan.

_Lilia_

..........

Bagi sebagian orang masa remaja adalah masa paling menyenangkan, masa dimana kita bisa merasakan kebahagiaan bersama teman-teman, bebas menggunakan waktu untuk menikmati masa remaja. Bebas mencari kesenangan yang mungkin akan dikenang.

Namun bagi Key, tidak ada masa remaja yang menyenangkan, tidak ada masa remaja yang membuat nya bebas terbang.

Bagi Key hidupnya cukup menantang, namun rumit juga. Key mengacak rambut panjangnya frustasi, setelah tiga hari pertengkaran nya dengan Revan, Key tidak melihat tanda-tanda lelaki itu pulang kerumah. Entahlah mungkin Revan menginap dirumah temannya, oh atau mungkin bersama perempuan itu?

Key menatap langit siang yang cerah dari atas rooftop rumah sakit. Cukup menyenangkan walau tidak melakukan apa-apa selain memandangi langit biru.

Key merasa hati nya mulai kembali membaik, namun juga masih ada rasa sakit yang bersarang dihatinya.

Revan itu seperti duri.

Semakin digenggam semakin menyakitkan, semakin Key mendekat rasa sakit itu semakin nyata.

Revan, lelaki itu berhasil membuat hari-hari Key semakin rumit dari sebelumnya.

.
.
.

"Lagi?"

Key menghembuskan nafas pelan sekali meladeni kedua sejoli yang mungkin akan membuat hatinya sakit. Lihat, baru mereka saling menggenggam mesra sudah membuat dada Key berdenyut nyeri.

"Siapin makanan sama minum buat cewek gua!!" Key mengangguk, dari pada mendapatkan perintah yang lebih menyakitkan nantinya jika tidak menuruti Revan.

"Dia masih disini? Kok mau sih jadi pembantu, kasihan." Sarah menatap Key dengan remeh.

"Biarin aja." Revan mengusap lembut pipi Sarah, benar seharusnya waktu itu ia tidak bersikap baik pada istrinya.

"Sayang, kapan mau beliin aku tas branded? Kata kamu Selasa kemarin."

"Iya, besok."

"Bener ya? Awas kalau bohong lagi." Revan mengangguk, walau Sarah banyak mau Revan tetap menyayangi perempuan itu.

Key datang membawa nampan, lalu menaruhnya diatas meja. "Makasih, babu!"

Key menutup mulutnya rapat-rapat, walau ingin sekali menendang perempuan berwajah menor itu keluar dari bumi jika bisa. "Udah sana pergi, ganggu aja!"

Key berbalik badan, yang ada diotaknya sekarang adalah pergi dari rumah. Ya, markas akan membuat hati dan kepalanya dingin.

Key menuruni anak tangga dengan tergesa, agar tidak melihat hal-hal yang akan menyakitkan hatinya. Namun, terlambat.

Key sudah melihat betapa brengsek nya Revano. Seharusnya ia tidak berharap jika Revan akan berubah untuknya. Key diam mematung dengan pandangan yang tidak lepas dari Revan.

MY BAD HUSBAND ✓ (E N D)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang