Boss 34

29.7K 4K 684
                                    

Taeyong terlihat masih berusaha meredakan tangisnya dalam pelukan Jaehyun.

Sudah 2 jam lebih mereka hanya bisa terdiam pasrah menunggu di depan ruang operasi tempat Mark dirawat.

Meski sudah cukup lama menunggu namun belum ada tanda-tanda kalau dokter yang didalam sana akan keluar.

Apa separah itu luka yang diterima putra sulungnya?

Jika iya, maka Taeyong lebih memilih dirinya yang menggantikan sang putra didalam sana.

Melihat Mark dalam keadaan bersimbah darah tadi saja sudah hampir mencabut paksa nyawanya.

Bagaimana jika terjadi sesuatu pada putranya itu?

Hanya memikirkannya saja Taeyong tidak sanggup.

Sementara itu-- berbeda dengan Taeyong, Haechan terlihat hanya bisa terdiam dengan wajah pucat dalam pelukan Renjun dan Chenle yang berusaha menenangkannya.

Dia bahkan sempat tidak sadarkan diri dan harus menerima perawatan karena syok saat melihat tubuh Mark yang jatuh tertembak tepat di depan matanya.

Ingin rasanya dia membalas apa yang terjadi pada Mark, tapi sepertinya Jeno sudah lebih dulu pergi.

Bahkan untuk menggerakkan kakinya berdiri saja rasanya Haechan tidak sanggup.

Belahan jiwanya sedang berjuang sendiri didalam sana.

Haechan bersumpah jika Mark pergi maka dia juga akan ikut.

Bahkan mati sekalipun.

"Ren. Aku tidak bisa hidup tanpanya" bisik Haechan yang lebih mengeratkan pelukannya pada Renjun.

"Mark Hyung pasti kembali padamu. Itu hanya luka tembak" yakin Renjun yang membuat Haechan perlahan menarik napas dalam berusaha untuk tenang.

Perhatian mereka sedikit teralih saat mendengar suara ketukan sepatu Jeno yang baru saja datang dengan SungChan dalam gendongannya.

Bahkan anak buah mereka yang ikut berjaga terlihat langsung menunduk hormat.

"Ramai sekali disini?" ucap Jeno saat melihat banyaknya anak buah mereka yang ikut berjaga, belum lagi ditambah dengan datangnya Chanyeol dan Baekhyun tadi.

Entah apa yang tengah dipikirkan pasangan legenda itu sekarang, Jeno tidak mau ambil pusing.

Taeyong yang awalnya tengah memeluk erat tubuh Jaehyun seketika berubah panik saat melihat jika SungChan hanya diam dalam gendongan sang kakak.

"Ada apa dengan adikmu Jeno?" tanya Taeyong hendak mengambil alih SungChan.

"Tidak. Jangan Pa, dia hanya tidur karena lelah" jawab Jeno yang membuat Taeyong terlihat menghela napas lega.

"Apa yang dia lakukan?" tanya Jaehyun seraya melangkah mendekati kedua putranya itu.

"Membereskan dua parasite yang membuat Mark hyung-ku terluka" bukan Jeno yang menjawab tapi SungChan yang entah sejak kapan sudah bangun dan terlihat mengangkat kepalanya dari bahu Jeno hingga menatap langsung kearah semua keluarga yang sekarang berdiri menghadap kearahnya.

"Maaf" ucap SungChan seraya menatap lurus kearah Baekhyun yang terlihat menghela napas pelan sebelum mengukir senyum tipis.

"Tidak apa Little Prince, lagipula Yongmin dan putranya sudah bukan kakak atau keluargaku sejak sangat lama. Kau sudah melakukan hal yang tepat" ucap Baekhyun.

"Jika bukan kau yang melakukannya, mungkin kami yang akan melakukan hal yang sama" imbuh Chanyeol yang membuat SungChan kembali memeluk leher Jeno.

"Nono Yung. Makk Yung" ucapnya terdengar hampir menangis.

"Hsssss. Tidak apa. Mark Hyung pasti baik-baik saja dan akan mengajak SungChan bermain bola lagi" hibur Jeno dengan suara menenangkan.

"Cungcan" panggil Shotaro yang terlihat melepaskan gandengan Sehun di tangan kanannya dan melangkah mendekat kearah kakak-beradik itu.

"Jangan sedih. Ayo main denganku, nanti Taro kasih permen" bujuk Shotaro pada SungChan yang terlihat mengangkat kepalanya dari bahu Jeno dan beralih menatap Shotaro meskipun masih enggan turun dari gendongan sang kakak.

"Ndak mau pelmen. Mau Makk Yung" tolak SungChan yang membuat Shotaro memasang wajah sedih.

"Hmm. Padahal Taro mau kasih 2 ani 3" tawar Shotaro lagi yang membuat si bungsu terlihat mengerjap pelan seolah berpikir.

Sementara orang-orang yang ada disana justru dibuat bingung dengan apa yang tengah dibicarakan oleh dua bocah laki-laki itu.

"Cepuluh atau ndak cama cekali"

"Huh? Banyak sekali"

"Ya cudah" rajuk SungChan yang terlihat memasang wajah kesal.

"Baiklah-baiklah" pasrah Shotaro yang membuat SungChan sedikit mengembangkan senyumnya.

"Yung tulun" pintanya pada Jeno yang akhirnya menurunkan SungChan hingga berdiri diatas lantai rumah sakit.

"Ayo cini Yung. Cungcan mau peyuk dari Miky mou Yung" ucapnya lagi seraya menarik lengan Shotaro untuk duduk di kursi tunggu yang berada tidak jauh dari tempat mereka menunggu.

"Woah. Siapa yang mengajarkannya?" gumam Jeno yang tidak melepaskan tatapannya dari segala tingkah laku si bungsu.

"Kau" jawab Jaemin yang sudah berdiri di sampingnya entah sejak kapan.

"Aku? Kapan?" tanya Jeno yang dibalas Jaemin dengan memutar bola mata bosan.

.
.
.
.
.
Mrs.Oh

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz