#3 Ternyata dia Manis juga!

2.6K 236 1
                                    

Aya tengah duduk termenung di meja belajar dalam kamarnya.

Aya termenung seperti itu bukanlah tanpa sebab, tapi ia memikirkan bagaimana kehidupannya dimasa akan datang,  apa iya dia bisa mencintai dan hidup bahagia bersama Bryan?.

Lantas jika memang iya, bagaimanakah caranya agar dirinya bisa mencintai Bryan?.

Lamunan Aya dibuyarkan dengan ketukan pintu kamarnya. Dengan cepat Aya menghela nafas panjang, lalu berjalan menuju pintu untuk membukanya. 

Begitu pintu kamarnya dibuka, wajah cantik kakak iparnya jelas terpampang dihadapannya. 

"Eh mbak Indi, masuk mbak." Aya mempersilahkan sang kakak ipar untuk masuk kedalam kamarnya. 

"Ay,  mbak mau tanya,  kamu masih ragu kah sama jawabanmu tadi? Tapi kalau kamu ragu kenapa kamu menjawab iya?" tanya Indi sesaat setelah ia mendudukkan bokongnya ditempat pembaringan Aya dengan Aya yang berada disampingnya. 

Aya menghela nafas sejenak sebelum menjawab pertnyaan Indi, "Bukannya Aya ragu dengan jawaban Aya, tapi yang Aya ragukan adalah diri Aya sendiri bisa tidak mencintai Bryan?, bisa tidak Aya hidup bahagia dengan Bryan?, kalau salah satu alasan Aya menjawab Iya adalah binar bahagia dan penuh harap dari mata abi dan umi."

"Aya dengerin mbak, perasaan seperti itu memang wajar menghantui sebelum terlaksananya akad,  apalagi kamu dan Bryan tidak saling mengenal, pasti dalam diri kamu terselip rasa bertanya tanya apakah Bryan imam yang baik untukmu? Atau seperti yang kamu bilang apakah kamu bisa bahagia sama Bryan?, dan kalau kamu sudah mempunyai pikiran seperti itu harusnya kamu berusaha mencari tahu agar hati kamu mantap menerima Bryan, bukan malah duduk termenung diselimuti rasa keraguan seperti ini." Nasehat Indi seraya mengelus surai hitam yang tertutup hijab milik adik iparnya itu.

"Tapi Mbak, bagaimana caranya?" tanya Aya. 

"Aya bukankah dia meninggalkan cv data dirinya padamu?,  kan disitu ada biodata, riwayat hidup, nomor ponsel dan social media, harusnya kamu bisa dong memanfaatkan itu semua untuk mencari tahu siapa Bryan dan sosok seperti apa Bryan."

Aya langsung saja membenarkan perkataan sang kakak ipar, dan ia juga langsung merutuki kebodohannya karena tidak berpikiran sampai disitu. 

"Mbak, gimana kalau nanti gak sesuai dengan yang aku bayangin?" tanya Aya dengan raut penuh kecemasan. 

"Aya, kamu harus positif thinking . Dan kamu harus yakin kalau Abi dan Umi setuju artinya itu yang terbaik untukm, dan ingat kalau Allah memberikan jodoh sesuai cerminan diri dan kamu orang baik maka dari itu jodohmu pastilah orang baik."

Aya mengangguk anggukkan kepalanya menimpali perkataan Indi.

"Aya mau tanya mbak,...." belum sempat Aya meneruskan kalimatnya Indi terlebih dahulu memotongnya. 

"Emang dari tadi kamu gak tanya?" tanya balik Indi dengan tersenyum.

"Ishh Mbak Indi!" rengek Aya. 

"Iya iya maap becanda doang Aya," ucap Aya seraya terkekeh ringan. 

"Gini mbak, kan dulu mbak Indi sama Mas Alvian gak saling mencintai trus aku mau tanya gimana caranya menumbuhkan cinta pada pasangan sih?"

Bukannya berekspresi seperti apa, Indi malah tergelak mendengar pertanyaan Aya, kenapa hal begitu saja adik iparnya itu harus bertanya kepadanya?.

"Mbak Indi kok malah ketawa sih!" tegur Aya seraya cemberut. 

"Habisnya kamu lucu Ay, kalau soal begitu kan tergantung diri masing masing, soalnya ketertarikan seseorang antar individu itu berbeda beda, " jelas Indi setelah tawanya mereda. 

"Iya tahu mbak, tapi Aya tanya tips ala Mbak Indi numbuhin perasaan ke Mas Alvian itu gimana?" kali ini Aya bertanya dengan terselip nada kegregetan pada kakak ipar yang ada didepannya ini. 

"Gimana ya Ay, kalau ditanya seperti itu mbak gak tahu soalnya perasaan mbak ke masmu itu tumbuh begitu saja yah mungkin karena terbiasa bersama."

"Ah mbak gak asik!"

"Lah emang kenyataannya begitu Ay, yang terpenting itu kamu menerima akan kehadiran Bryan dan pelan pelan belajar mencintainya pasti kalau ada usaha dari kamu cinta itu akan tumbuh seiring berjalannya waktu," imbuh Indi. 

"Yasudah Mbak keluar dulu takut Billa nyariin, Assalamualaikum," pamit Indi. 

"Waalaikumsalam, takut Billa nyariin apa takut Mas Alvian nyariin." jawaban salam dan sindiran itu keluar dari mulut Aya. 

*****
Malam hari Aya benar benar merenungkan ucapan sang kakak ipar, dan ucapannya memang benar adanya. 

Tapi Aya belum yakin kalau hanya dengan sering bersama rasa cinta dan sayang itu perlahan akan tumbuh. 

Tiba tiba saat Aya tengah merenung, sebuah notifikasi dari ponselnya muncul dengan disertai deringan.

Aya melihat notifikasi itu, dan ia mengernyit heran tatkala melihat pesan whattshap masuk dari nomor yang tidak dikenal.

+62xxxxx
Assalamualaikum

Me
Waalaikumsalam, maaf siapa ya?

+62xxxxx
Saya Bryan,  tolong di save ya :)

Me
Iya Mas

Sungguh Aya merasa sangat terkejut saat mengetahui jika pengirim pesan itu adalah Bryan. Setelah mendapat pesan tersebut, tanpa berlama lagi ia langsung mengesavenya.

Beberapa menit kemudian Bryan kembali mengirim pesan pada Aya.

Mas Bryan
Oh iya Ay,  kata mama besok kita fitting baju pengantin. Besok saya jemput kamu jam 8 ya. 

Me
Iya Mas

Mas Bryan
Iya mulu dari tadi, grogi ya chattan sama orang ganteng xixixi

Me
Ih Apaan sih Mas

Mas Bryan
Eehehe canda, yaudah tidur gih cantik :)

Me
Iya Mas, kamu juga tidur gih

Mas Bryan
Iya ini mau tidur,  see you besok, nice dream cantik,  jangan lupa bangun di sepertiga malam buat ngikat hubungan kita didalam sujudmu:), Assalamualaikum

Me
Waalaikumsalam

Aya tersenyum melihat chat yang dikirimkan Bryan,  ia merasa senang juga geli diwaktu bersamaan. 

Satu yang Aya simpulkan meskipun Bryan terlihat kaku seperti kakaknya,  tapi dia manis juga tingkahnya.  Bahkan ia sampai menggunakan kata cantik berkali kali. 

Namun dengan cepat Aya langsung menggeleng gelengkan kepala seraya batinnya berbicara "Aya plis jangan mudah baper cuman dengan kata kata kayak gini,  ingat Ay itu diketik pakai jari bukan pakai hati!"

*****
Assalamualaikum semuanya, masih pada ingat gak sama cerita Takdir??

Maaf ya lama updatenya 🙏

Gimana nih perasaannya setelah baca part ini?

Next?

Jangan lupa follow
IG : Faifaatjh_

Lumajang, 31 Maret 2021

TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang