#24 Dia kembali?

1.8K 199 17
                                    

Jam makan siang sudah tiba. Dengan rasa semangat yang menggebu gebu, Zefano membuka kotak makan yang telah dibawakan oleh sang istri dari rumahnya tadi pagi.

Setelah membaca basmalah, ia hendak menyuapkan sesendok nasi kedalam mulutnya. Namun semua itu harus terurungkan saat seseorang memasuki ruangannya tanpa berkata permisi.

"Zepan! Kekantin yuk ah!" ajak orang tersebut dengan nada merengek. Orang itu tak lain dan tak bukan adalah sahabatnya, Reza.

"Gak, aku bawa bekal Rez," tolak Zefano, seraya mulai menyuapkan nasi kedalam mulutnya.

Reza menggerucutkan bibirnya, lantas duduk di kursi samping Zefano dengan raut wajah kesal. "Kamu sekarang kok bawa bekal terus sih Pan! Kayak anak kecil tau! "

Zefano tak mempedulikan ucapan sang sahabat, ia terlalu fokus memakan masakan buatan Aya tersebut. Merasa terabaikan, menjadikan Reza bertambah kesal.

"Kamu kok gitu banget sih Fan! Aku itu laper! Jadi enak enakkan makan, dianggurin pula aku! "

Zefano menghela nafas. "Kalau lapar ya makan, udah sana! Jangan ngerecokin mulu! Gak fokus nanti aku makan masakan istriku ini. "

Reza mencebikkan bibirnya, "Dasar bucin! "

Reza keluar dari ruangan Zefano dengan kaki yang dihentak hentakkan. Dan hal itu juga sebagai penanda bahwa Reza saat ini sedang kesal.

Zefano hanya acuh saja dan tetap memakan bekalnya. Ia pun tidak perduli jika dikatakan anak kecil, yang penting ia kenyang dan hatinya senang karena merasa diperhatikan oleh Aya tercinta.

Memikirkan Aya, Zefano tiba tiba merindukan gadisnya yang cerewet itu. Maka tanpa berpikir panjang lagi ia menekan tombol panggil pada nomor Aya yang ia beri nama Penghuni hati❤

Sekitar beberapa menit, akhirnya sambungan telephon tersambung. Dan selanjutnya suara yang ia rindukan mulai terdengar

"Siapa yang nyuruh ngesave kontak kamu dengan nama kayak gini! "

"Emang dikasih nama apa? "

"Penjaga Hati! "

"Kan aku memang penjaga hati aku Ay! "

"Jijik tahu gak Fan!"

"Jijik, jijik, nanti juga lama lama berubah jadi sayang heheheh, "

"Ngapain nelfon? "

"Emang nelfon istri sendiri butuh alasan ya? "

"Yaiyalah dr. Zefano, kan saya ini orangnya sibuk."

"Oh sibuk? Sibuk ngapain emang neng? "

"Nge drakor lah, lihat cogan! "

"Yaelah Ay, drakor mulu kamu! Jadi cemuburu akunya! "

"Lebay, udahlah aku lanjut nonton. "

"Bentar. Makasih, masakannya enak. "

"Udah tahu,  udah dimakan? "

"Udah kok, ini lagi makan. "

"Yaudah makan aja habisin, aku matiin dulu. Eh tunggu, aku ijin ke supermarket ya buat beli bahan bahan dapur."

"Jangan, nungguin aku pulang aja. "

"Lama gak? "

"Gak, jam 3 pulang, tungguin pokoknya! "

"Iya Fan, aku matiin, assalamualaikum."

Setelah sambungan terputus, Zefano senyumnya perlahan  terbit. Sekarang ia jadi bersemangat untuk lebih cepat membereskan pekerjaannya dan cepat cepat pulang. Apa nanti ia harus ngajak Aya jalan jalan dulu? Atau makan malam?

TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang