#37 Perebutan Sayap Ayam

1.5K 201 43
                                    

Aya dan Zefano berjalan bergandengan menyusuri mall candra kartika, mall terbesar yang ada di kawasan tempat tinggal mereka.

Setelah pemeriksaan dari Dokter Risa. Dan berakhirlah setelah pemeriksaan Aya harus menunggu pekerjaan suaminya selesai hingga sore hari.

"Mau kemana dulu? " tanya Zefano seraya menggenggam tangan Aya. Dengan tujuan agar tidak hilang.

"Emm, beli ice cream! " Pekik Aya antusias.

Fano mengangguk dengan tersenyum. Sungguh dimatanya saat ini Aya terlihat sangat menggemaskan.

"Gak mau yang lain? Beli baju? " tanya Zefano.

Dengan tegas Aya menggeleng, "sekarang maunya ice cream. "

Akhirnya Zefano mengiyakan, dan menyeret langkah kakinya dan sang istri menuju outlet yang menjual ice cream.

Zefano membawa Aya duduk di salah satu kursi yang telah disediakan disana. "Mau pesan rasa apa? Nanti aku yang pesankan kesana. "

Aya menggeleng, "aku maunya kamu yang buat ice cream langsung disana, rasa durian kayaknya enak by. "

"Durian? Bukannya kamu gak suka durian sayang? " tanya Zefano dengan raut keheranan.

"Kata siapa? Pokoknya sekarang aku pengen makan ice cream durian buatan kamu sendiri! "

Zefano menghela nafas, "kamu gak ingat kah pas itu makan durian jadi muntah muntah? "

"Pokonya durian, kalau gak yaudah kita pulang sekarang! " ujar Aya dengan menampilkan raut wajah cemberutnya.

"Yaudah iya, aku buatin yang rasa durian. Khusus untuk istriku tersayang. "

Zefano tersenyum dan mengelus singkat pipi mulus sang istri. Setelah itu, ia langsung bergegas menuju outlet yang ice cream tersebut.

Saat sampai Zefano mulai meminta ijin pada penjaga outlet, bahwasanya ia yang akan meracik ice creamnya sendiri karena istrinya sedang dalam mode ngidam sekarang. Dan hanya untuk mendapatkan ijin, Zefano rela membayar lebih harga ice cream itu.

Akhirnya si penjaga memperbolehkannya, namun tetap dengan instruksi darinya. Dan Zefano mengiyakannya.

Setelah 5 menit berkutat di pantry untuk membuat ice cream pesanan  sang istri. Akhirnya ice creamnya pun jadi. Setelah mengucapkan terimakasih pada salah satu penjaga outlet yang memberikan instruksi tadi padanya, ia dengan cepat bergegas menghampiri sang istri.

Namun langkah Fano mendadak melambat, rahangnya mengeras, dan matanya menajam tatakala melihat seseorang yang tengah berbicara bersama dengan sang istri.

Setelah melihat dengan seksama siapa yang bicara dengan Aya. Zefano kembali mempercepat langkahnya dan menghampiri orang tersebut. Ia takut akan orang itu akan berbicara macam macam pada sang istri.

"Letta! Ngapain kamu sama istri saya? " tanya Zefano dengan raut muka penuh amarah.

"Gak ngapa ngapain, cuman duduk aja terus ngobrol. " Aletta menjawab dengan nada santai.

"Sayang ini ice creamnya, sekarang kita pulang yuk. "

Aya mengangguk. Tidak membantah dan berkata apapun. Zefano yakin Aletta telah berbicara macam macam pada istrinya itu.

"Awas aja kalau kamu berani macam macam sama istriku! "

"Ayo mas, " ajak Aya seraya menarik tangan sang istri.

Zefano menuruti permintaan Aya, berbalik dan hendak pergi dari sana. Namun langkahnya mendadak terhenti saat sebuah pertanyaan terlontar dari bibir sang mantan.

TAKDIRWhere stories live. Discover now