#7 Apakah ini duka?

2.6K 243 17
                                    

Aku kira kita akan menjadi satu takdir yang dipersatukan oleh sang pencipta, ternyata kebersamaan kita hanya sebatas angin lalu, hanya lewat sekilas dan pergi secara tiba tiba.

*****

Mas Bryan ❤
Assalamualaikum cantik, harusnya hari ini adalah hari dimana kita mengikat janji suci didepan yang maha kuasa. Tapi kayaknya itu hanya akan jadi wacana tanpa akan pernah terlaksana.  Mungkin ini akan menyakitimu Ay, tapi mas gak bisa berbuat apa apa karena sebuah alasan yang mas sendiri gak bisa memberi tahumu. Maafkan mas karena membatalkan pernikahan ini,  sampaikan maaf mas ini kepada keluargamu.  Mungkin kita tidak berjodoh, dan mas juga sadar kalau kamu bukan takdir mas. Semoga kamu bisa menemukan pria yang lebih baik lagi dari mas.  Sekali lagi mas minta maaf karena keputusan mendadak ini, dan pembatalan pernikahan secara sepihak.  Tolong jangan cari mas ya, kita hidup masing masing aja. 

"Bangsat!" maki Alvian begitu selesai membaca pesan yang dikirim oleh Bryan tersebut. 

Bagaimana Alvian tidak marah, jika adik perempuan satu satunya diperlakukan seperti itu?, ditinggal begitu saja saat hari pernikahan yang persiapannya sudah seratus persen.

Siapun pasti akan merasa marah saat orang yang disayanginya diperlakukan seperti ini.

Tak hanya Alvian yang terlihat marah,  semua yang ada disana pun merasa terkejut. Pasalnya sejak mengenal Bryan, ia dikenal baik dan ramah jadi tidak ada tanda tanda akan berbuat seperti ini pada Aya. 

Sedangkan Aya duduk bersimpuh seraya menangis, hatinya terasa sesak dan dunianya seakan berhenti berputar sekarang juga.  Ia terus menangis tanpa memperdulikan jika make up nya akan luntur.

Dalam hatinya Aya merasa sakit dan malu secara bersamaan.  Ia merasa sakit karena telah ditinggal dan merasa tertipu sudah memberikan cintanya kepada Bryan yang tega memperlakukannya seperti ini.  Sedangkan ia juga malu pada para kerabat kerabat dan semua tamu, pasalnya pernikahannya batal. 

"Ini semua salah abi dan kamu Al,  abi gak cari tahu dulu seluk beluknya. Tapi abi langsung memberi opini untuk mendorong Aya untuk menerima khitbah itu, begitupun kamu Al! Kalau kalian gak memaksa Aya waktu itu, mungkin ini gak akan terjadi!" hardik Umi Rosita sembari menangis, bagaimana ia tidak menangis jika putri satu satunya dipermalukan seperti ini. 

Alvian maupun Abi Hardi tidak ada yang menjawab, mereka juga tidak menyalahkan pendapat umi Rosita, karena memang mereka tidak mencari seluk beluk keluarga Bryan dulu.  Tapi mereka tidak merasa memaksa Aya. 

"Tapi mi, abi gak maksa Aya.  Dan lagi Abi ingin yang terbaik untuk Aya.  Abi ingin Aya nikah karena umurnya udah matang." Abi Hardi menjawab perkataan sang istri. 

"Coba abi lihat sekarang! Bukan yang terbaik yang didapat, kita malah dipermalukan!"

"Terus abi...

Belum sempat Abi Hardi menyelesaikan ucapannya, Aya sudah lebih dahulu memotongnya. 

"Sudah! Umi, abi jangan bertengkar hanya karena Aya! Ini semua salah Aya yang gak bisa menilai dan membedakan mana laki laki baik dan laki laki yang hanya main main saja." pekik Aya dengan bibir yang bergetar menahan tangis.

Dadanya sudah sesak akan takdir ini, keluarganya malah ikut ikutan bertengkar memperebutkan siapa yang bersalah, padahal yang Aya inginkan sekarang adalah suport dari mereka. 

Aya tak kuasa lagi menahan tangisnya, sedari tadi ia menangis dalam diam hanya karena tak ingin membuat keluarganya tambah terbebani memikirkannya. 

Akhirnya sekarang Aya perlahan mengeluarkan isakan yang bersuara, kian lama isakannya terdengar pilu dan menyayat hato bagi siapapun yang mendengarnya. 

Umi Rosita langsung saja berhambur memeluk sang putri,  telinganya sungguh tak tega mendengar tangisan Aya yang pilu.

"Aya kamu boleh nangis sekarang, tapi besok kamu gak boleh nangis lagi. Karena laki laki itu gak pantas kamu tangisi!"

"Kamu cantik nak,  pasti kamu bisa mendapatkan yang lebih baik dari dia. Maafkan umi ya nak."

"Umi sama sekali gak salah."

"Umi, kenapa Bryan tega berbuat seperti ini pada Aya? Aya kurang apa lagi coba? Kalau memang Bryan gak serius sama Aya kenapa pakek ngekhitbah Aya?"

Pertanyaan pertanyaan itu terlontar dari bibirnya pada sang umi. 

"Dan yang paling menyakitkan adalah saat Aya sudah mencintainya Allah malah mengambilnya dari Aya, apa ini artinya Allah gak sayang Aya?"

Aya semakin melontarkan pertanyaan yang jelas, namun sepanjang ia bicara air matanya tidak pernah berhenti mengalir dari pelupuk matanya.

Mendengar Aya, bertanya pada sang umi membawa bawa nama sang pencipta, Alvian mendadak geram pada sang adik.

"Ini udah takdir Ay! Jangan pernah nyalahin Allah!"

Dengan cepat Indi menggenggam tangan sang suami, seolah memberi tahu jika Alvian tidak boleh berbicara dengan emosi disaat Aya sedang tidak baik baik saya seperti ini. 

"Aya dengerin umi, yang mas Alvian itu benar.  Ini takdir kamu, dan kamu tidak boleh menyalahkan Allah dalam hal ini, harusnya kamu berterima kasih pada sang maha pencipta karena dia kamu bisa tahu kalau Bryan bukan lelaki yang baik."

"Mungkin kamu tidak jadi menikah untuk sekarang, tapi suatu hari kamu akan menjalani hari ini lagi bersama dengan lelaki terbaik menurut takdir."

Setelah mengatakan itu, Umi Rosita memeluk tubuh Aya.  Ia tahu bahwa putrinya ini kuat.  Namun saat ia sedang mengaplikasikan kasih sayangnya pada sang putri, perkataan Abi Hardi membuat semuanya terkejut. 

"Pernikahan Aya tidak batal! Sekarang juga abi akan mencari pengganti Bryan untuk menikahi Aya! Kalau pernikahan ini batal, abi, keluarga kita, dan semua warga pesantren pasti akan menanggung malu!"

"Abi pastikan kamu akan tetap menikah hari ini Ay! Tapi bukan sama Bryan! Melainkan dengan orang pilihan Abi!"

*****

Gimana nih perasaannya setelah baca part ini?

Ada yang nangis gak baca part ini?

Kalian pernah gak ada diposisi Aya? Atau orang terdekat kalian pernah kayak Aya?

Kira kira siapa ya orang pilihan Abi Hardi yang akan menggantikan Bryan?

Kira kira maukah Aya menikah dengannya?  Sedangkan hatinya masih berduka karena ditinggal Bryan?

Penasaran gak dengan kelanjutannya?

Enaknya update kapan nih?

Jangan lupa Vote dan Komen!

Follow yuk:
IG : Faifaatjh_

See you next part:)

Lumajang, 3 Juni 2021

TAKDIRWhere stories live. Discover now