#40 Penyiksaan

1.3K 158 70
                                    

Perlahan Aya membuka kelopak matanya, ia merasakan tangan dan kakinya terikat sesuatu dengan kuat. Dan mulutnya kini tengah tertutup lakban hitam.

Aya membawa pandangannya menjelajahi ruangan ini. Gelap dan berdebu. Aya tidak tahu ruangan apa dan dimana letak ruangan ini.

Aya merasa heran mengapa bisa dirinya berada disini dengan keadaan yang seperti ini?. Beberapa menit kemudian barulah ia ingat tentang kejadian malam tadi, serta dengan orang berjubah yang menariknya ketempat sepi.

Jujur setelah mengingatnya, Aya merasa sedikit takut jikalau orang yang telah menculiknya ini akan berbuat sesuatu hal yang membahayakan dirinya dan buah hati yang masih ia kandung.

Dalam benaknya, Aya juga bertanya tanya mengapa orang itu tega berbuat seperti ini pada dirinya? Apakah dirinya pernah berbuat salah padanya?

Saat Aya tengah berperang dengan pikirannya, tiba tiba pintu didepannya terbuka. Dan masuklah orang dengan berjubah hitam.

Orang itu adalah orang yang berbeda dengan orang yang ditemuinya dipasar malam, meskipun sama sama memakai jubah hitam. Aya yakin itu.

Terlebih orang berjubah hitam didepannya saat ini terlihat jelas perawakannya sebagai seorang wanita.

"Hai Aliya, " sapanya dibalik jubah hitam dan tudung kepala yang ia turunkan hingga hanya memperlihatkan bagian bibirnya.

Ia kemudian maju dan membuka lakban yang menutup mulut Aya.

"Siapa kamu? " tanya Aya. Jujur Aya tidak bisa mengenali orang didepannya itu jika hanya terlihat bagian bibirnya saja.

Terdengar kekehan dari mulutnya. "Kamu tidak perlu tahu siapa diriku, yang jelas kamu telah menghancurkan kebahagianku! Kamu telah merebut hati orang yang kucintai! Mengapa aliya! "

Aya terkesiap mendengar ucapan wanita berjubah didepannya ini. Yang pertama terkekeh namun lama kelamaan penuh dengan amarah.

Jujur Aya tidak pernah merebut pacar seseorang. Ia tidak pernah merebut hati orang untuk mencintainya. Lantas siapa wanita didepannya ini? Dan siapa yang telah dia rebut?.

"Kenapa diam jalang? Dengar, kamu itu jalang dan wanita penggoda yang bersembunyi dibalik status seorang anak kyai! Tapi percuma karena kamu hubunganku dan dia meregang! Dan dia meninggalkanku hanya karena perasaannya terhadapmu! "

Jujur hati Aya rasanya sakit mendengar makian dari orang misterius didepannya itu. Sama sekali ia tidak pernah menjadi pelakor ataupun semacamnya.

"Kenapa diam kamu? Gak ada bahan buat ngelak ya, karena semua ucapanku atas dirimu itu benar! " Ucapnya dengan nada sinis lalu tertawa menggelegar.

Aya menggeleng, "aku diam karena aku tidak mau membuang buang energimu hanya untuk menjelaskan apa yang tidak aku lakukan! Biarlah kamu mengatakan apapun atas diriku yang terpenting aku tidak seperti apa yang kamu ucapkan! Nanti kalau kamu lelah kan berhenti sendiri! "

Mendengar ucapan Aya yang menurutnya sangat berani dan bahkan terkesan menantangnya. Perempuan misterius itu menjadi geram. Matanya menyorot tajam Aya. Perlahan langkahnya maju mendekati tubuh Aya yang tengah terikat.

Plakk

Satu tamparan keras perempuan itu layangkan pada pipi mulus Aya. Ringisan mulai terdengar dari bibir mungil Aya, namun seakan  tanpa rasa takut ia malah menengadahkan kepalanya untuk menyorot tajam perempuan didepannya itu.

Jika saja tangan Aya tidak diikat, mungkin tudung yang menutupi kepalanya itu sudah terbuka dan ia bisa tahu siapa dalang dibalik penculikannya ini.

TAKDIRWhere stories live. Discover now