y#43 Duka

1.9K 173 64
                                    

Disaat Aletta tengah melihat kondisi Aya bersama yang lain. Tiba - tiba, lewat ekor matanya ia melihat Annisa dengan senyum liciknya mengarahkan pada kepala Aya.

Tanpa berlama lama dengan cepat Aletta mendorong tubuh Zefano yang tengah memeluk Aya dan dengan cepat ia memeluk tubuh mengenaskan Aya.

Doorrr

Peluru itu menembus badan  Aletta. setitik air mata keluar dari matanya. Sedangkan Aya tidak mengerti mengapa Aletta melakukan ini.

"Kenapa Kau lakukan ini Let?"  tanya Aya dengan suara paraunya.

"Maaf." setelah mengucapkan itu, tubuh Aletta tergeletak.

Zidan mengarahkan pistolnya kearah Annisa, namun hal itu tidak membuat Annisa jera. Ia malah mengeluarkan satu lagi peluru dari dalam pistolnya. Dan bersamaan dengan itu juga, peluru dari pistol Zidan keluar dan berhasil menembus dada sebelah kiri Annisa.

Zidan menghela nafas kasar. Ia bersyukur karena kini Annisa sudah berhasil dibekuk. Heri dan Andre sudah bangun kembali dan dapat menahan Annisa.

Disaat helaan nafas syukur dari semuanya terdengar. Mereka tidak menyadari jika kini, seseorang yang berada dalam pelukan istrinya terkena tembakan pada dada sebelah kanannya.

"By, bangun! By, kamu harus kuat! " Ucap Aya yang mencoba berteriak didalam kelelahan nya.

Semua terkejut mendengar suara pekikan Aya yang cukup parau. Dengan segera Zidan, Reza, dan Alvian  menghampiri Zefano yang tubuhnya berada dalam dekapan sang istri.

"Sayang, aku mau tidur dulu ya. " Zefano mengatakan hal itu dengan suara parau dan kentara sekali jika sedang menahan rasa sakit.

Aya menggeleng, "Gak boleh, kamu gak boleh tidur by! Katanya kamu mau melindungiku! "

Aya tidak memedulikan lagi rasa sakit perutnya, dan rasa perih yang menjalar diwajahnya. Bahkan ia tidak memedulikan darah yang sedang mengalir deras melewati kakinya.

"Kamu sudah selamat, tugasku sudah selesai sayang."

Setelah kata itu terucap dari bibir Zefano, matanya perlahan mulai memenjam. Bibirnya mulai mengantup rapat. Dan tubuhnya merosot hendak ambruk ketanah jikalau saja Reza dan Zidan tak menahannya.

Aya kembali histeris. Rasa sakit perutnya semakin menjadi jadi, pipinya terasa perih karena terlalu banyak air mata yang keluar dan membasahi.

Ia juga kalut dan sedih serta takut terjadi apa apa dengan suaminya yang kini sudah tak sadarkan diri dengan luka tembak didada kanannya.

Alvian mencoba menenangkan sang adik. Ia dengan cepat membopong tubuh sang adik untuk dibawa kerumah sakit, agar mendapat pertolongan yang serius.

Tak hanya itu, Reza juga membawa tubuh Zefano kedalam gendongannya. Dan tubuh Aletta dibawa oleh Zidan. Sedangkan Annisa, tubuhnya dibopong oleh Heri dan Andrian.

Mereka pergi dengan menggunakan dua mobil, namun dengan tujuan yang sama. Semua yang ada dalam mobil tidak menyangka jika akhir dari misi penyelamatan ini memakan korban tembak 3 dengan si pelaku. Sedangkan korban penculikan terlihat sangat mengenaskan.

Ditengah perjalanan, Aya ikut tak sadarkan diri. Membuat Alvian merasa panik dan Khawatir. Sungguh ia takut akan terjadi apa apa kepada adiknya ini.

*****

Rumah sakit Nusa Cantika menjadi tempat tujuan, membawa semuanya yanng terluka agar cepat mendapatkan pertolongan.

Raut wajah cemas tercetak jelas pada wajah keluarga Aya yang kini sedang mengelilingi bankar tempat Aya terbaring tak sadarkan diri.

TAKDIRWhere stories live. Discover now