"Apa perlu gue meninggal dulu baru lo bisa sayang ke gue?"
-Algi Revalgi
Happy reading...
*****
Lab kimia masih sangat sepi. Tidak ada siswa ataupun tenaga pengajar yang ada disana. Hanya tersisa Kim yang masih setia didalam sana dengan semua perintilannya.
"Kim, lo dimana?" Tanya seorang lelaki yang sebaya dengannya.
"Masuk aja Joe, gua ada didalem." Seru Kim sambil terus menyatukan benda-benda yang ada dihadapannya itu.
"Lo ngapain disini sih? Tumben bener lo betah di lab kek gini, kepala lo aman kan?" Tanya Joe memastikan bahwa Kim tidak mengalami gagar otak.
"Jan gila Joe, gue masih sehat gini. Udah sekarang lo bantuin gue aja,"
"Bantu apaan njir? Gue aja gak tau apa yang lagi lo buat," rutuk Joe kesal.
"Bantuin gue beresin ini semua hehe,"
"Oh, jadi gue disuruh ngebabu gitu ceritanya?"
"Pinter lo Joe," kekeh Kim.
"Sialan! Punya temen dakjal kek lo emang hobby nya nyusahin gue mulu,"
"Udah lo gak usah banyak ngoceh kek burung, mending lo beresin yang itu. Gue mo naruh alat-alat yang disitu,"
"Iyaiyaiya,"
Cukup banyak alat-alat praktikum yang Kim pakai hingga Joe kewalahan membereskannya. Hampir setengah jam mereka berdua membereskan lab kimia.
"Gila! Lo pake semua itu Kim?"
"Ya mo gimana lagi? Besok gue udah harus masuk olimpiade lagi, mana langsung perempat final kan. Emang tuh kepsek nyusahin gue aja," rutuk Kim sambil berjalan kearah Joe yang sedang terduduk lantai.
"Jadi, selama ini lo belajar buat besok? Pantes aja jarang main ama yang lain ditongkrongan lo Kim,"
"Hehehe sorry ya, gue juga aslinya males banget ikut beginian. Nyita waktu gue banyak banget, tapi ayah udah berharap lebih sama gue Joe. Jadi, ya gue gak mau lah ngecewain ayah."
"Gue respect sama lo Kim, walaupun lo tau mereka bukan orang tua kandung lo. Tapi, lo tetep mau ngebanggain mereka." Ujar Joe sambil merangkul pundak Kim yang ada disampingnya.
Kim hanya diam sambil menerawang. Entah apa yang sedang dia pikirkan sekarang. Yang pasti bagaimanapun caranya Kim tidak mau mengecewakan orang-orang yang ada disekitarnya.
"Mo pulang sekarang?" Tanya Joe membuyarkan lamunan Kim.
"Gue nebeng lo boleh gak Joe?"
"Gak bawa motor sendiri lo?"
"Gue berangkat bareng Ando, jadi ya gue gak bawa motor lah."
"Ya udah, tapi temenin gue makan sekalian ambil pesenan kue buat nyokap gue ya. Mau kan?"
"Okay, sekalian gue juga mo main deh ke rumah lo. Gue kangen ama adek lo,"
"Kangen apa mo modusin adek gue lo? Jan aneh-aneh ya, adek gue masih SD." Peringat Joe pada Kim yang memang suka sekali membuat kejutan.
"Hehe gue gak jamin sih,"
"Dah, yok pulang."
*****
"Kita makan dimana nih?" Tanya Kim pada Joe yang masih fokus menyetir.
"Gue juga bingung nih,"
"Lah, gimana ceritanya? Lo yang mo makan aja bingung, apalagi gue. Mie ayam aja tuh didepan gimana?" Seru Kim.
YOU ARE READING
Aku, Kamu & Mimpi (On Going)✔
Teen Fiction"Semuanya takkan bisa ku wujudkan sendiri. Dengan mu, aku percaya bahwa aku bisa membawa mimpiku terwujud bersamamu" ~Kimberly Leona~ Pagi yang begitu indah mulai menyapa setiap sudut penjuru bumi. Hari pertama tahun ajaran baru di kelas XI, Kim te...
