44. Maaf

22 2 0
                                    

"Untuk apa loe belain gue? Biar apa? Gue gak mau luluh dan jatuh lagi pada orang yang sama, yaitu loe!"

-kimberly Leona-

Happy Reading guys....

*****

Algi terus saja memperhatikan Kim dari ujung kepala hingga ujung kaki. Rambutnya yang awut-awutan, baju yang dikeluarkan, rok yang sudah lecek abis, dan jangan lupakan tangan Kim yang sudah berdarah-darah akibat baku hantamnya tadi dengan Galaksi. Kim yang merasa terus diperhatikan hanya bisa diam tanpa melakukan apapun. Emosinya masih belum benar-benar stabil.

"Tangan loe sini gue liat," ucap Algi memecahkan keheningan yang beberapa menit yang lalu dia ciptakan.

Kim mengulurkan tangannya kepada Algi. Dan Algi, dia mulai meneliti setiap buku jari Kim yang luka-luka. Mengelusnya pelan, dan sesekali terdengar ringisan Kim.

"Sakit nggak?" Tanya Algi lagi, sambil terus mengelus tangan Kim yang terluka.

"Dikit," hanya itu yang Kim balas.

"Loe tunggu disini, gue beli obat merah sama kasa dulu. Jangan kemana-mana,"

"Iya bawel," rutuk Kim dengan raut wajah yang masih bisa dibilang menjengkelkan.

Algi pergi meninggalkan Kim yang masih duduk di bangku taman yang tak jauh dari sekolah mereka. Kim hanya terus diam sambil menatap tangannya yang masih terdapat darah yang masih melekat dan mengering.

Perasaan Kim sedang tidak bisa dikondisikan. Kim ingin marah, tapi pada siapa Kim marah? Kim ingin menangis, tapi pada siapa dia bisa menangis sepuasnya? Apapun yang ingin Kim bagi pada orang lain, sepertinya tidak akan pernah bisa dia bagi.

Algi kembali dengan kantong plastik yang berisi obat-obatan dan minuman.

"Sini tangan loe," pinta Algi lembut.

Kim menjulurkan tangannya pada Algi dan langsung diterima oleh Algi. Algi langsung menyiram tangan Kim dengan cairan infus yang entah bagaimana dia bisa mendapatkannya. Kim meringis menahan perih yang sesaat menyerang kedua tangannya.

"Tahan, perih dikit kok." Seru Algi sambil mengusap tangan Kim perlahan agar bekas darah yang mengering itu hilang.

Kim tidak merespon apapun, dia hanya diam sambil memperhatikan ketelatenan Algi mengobati tangannya.

"Kan udah bersih," ujar Algi entah untuk siapa dengan tangan yang mulai membuka obat merah dan mulai membalutkan kasa pada tangan Kim. "Nah, udah selesai." Seru Algi sambil tersenyum manis.

Kim masih belum bereaksi sama sekali. Dia hanya terus memandangi tangannya yang masih Algi pegang.

"Kenapa kalap kayak tadi?" Tanya Algi tanpa melepaskan tangannya dari tangan Kim.

Kim masih diam. Dia terlihat sangat tenang. Namun, siapa yang tau jika air yang tenang mengandung banyak bahaya?

"Maaf,"

Algi tidak mengerti dengan apa yang Kim katakan barusan.

"Maaf, gue mengacau tadi." Ucap Kim lagi sambil menatap netra coklat milik Algi.

Dan sekarang Algi yang dibuat diam oleh Kim. Tatapan mata Kim yang tajam mampu mendiamkan Algi si Cassanova. Dan hanya Kim yang bisa melakukannya pada Algi. Cuma Kim nya saja yang tidak menyadarinya. Kim memang gadis yang tidak peka.

"Al? Loe sakit?" Tanya Kim sambil mendekatkan wajahnya pada wajah Algi.

Jarak mereka berdua hanya terpaut beberapa senti saja. Algi yang dibuat kaku oleh Kim, sedangkan Kim dibuat bingung sendiri oleh Algi yang mendiamkannya.

Aku, Kamu & Mimpi (On Going)✔Where stories live. Discover now