13. Gue?

53 3 0
                                    

"Boleh aku memilih? Jika diizinkan aku akan memilih mimpiku dari pada permintaan mu."

-Kimberly Loena-

Happy reading!!! :-)

*****

Kim menatap tiang bendera dengan mata setengah terpejam. Sudah hampir dua jam Kim berdiri sendirian disana. Banyak pasang mata yang melintas dengan terus berbisik-bisik. Kim tidak perduli. Dia tetap menjalankan hukumannya dengan benar walau hanya separuh kesadaran.

Bukk...

Kim merasa ada yang melemparkan sesuatu dibalik punggungnya. Kim mengaduh pelan. Seketika raut wajah Kim berubah 90%. Dia mulai kesal setengah marah. Kim berbalik badan dan menghampiri si empu yang melemparinya dengan bola. Tangan kanan Kim terkepal kuat. Mata elang yang sedari tadi meredup, sekarang kembali liar. Wajahnya terlihat beringas, bak singa yang akan menerkam mangsanya.

"SIAPA YANG LEMPAR GUE?!" Teriak Kim sangat kesal.

Semuanya diam. Tidak ada yang bergerak sedikitpun. Bahkan angin pun tidak berani lewat. Semuanya seperti terhenti.

"WOY! JAWAB! SIAPA YANG LEMPAR GUE?! GUE NGOMONG SAMA TEMBOK?! PADA PUNYA MULUT NGGAK SIH LOE SEMUA?!" Kim semakin menjadi. Kemarahannya tidak tertahan.

Kim berjalan menghampiri salah seorang yang tengah memegang bola ditangannya. Kim merebutnya dengan kasar. Mengacungkan bola setinggi mungkin. Melihat ada yang mengganjal, ibu Lynn keluar dari dalam kelas. Memperhatikan semuanya.

"HAI KIM! KAMU LAGI APA HAH?! BERANI KAMU MENINGGALKAN HUKUMAN DARI SAYA?!" Teriak ibu Lynn dari pintu kelas lain.

"BISA DIEM NGGAK SIH LOE!" Bantah Kim tanpa tanggung sambil melemparkan bola ke sembarang arah.

"HEH! KIM! KAMU MAU KEMANA! BERANI KAMU YA NINGGALIN HUKUMAN SAYA!" Teriak ibu Lynn yang mulai kesal.

Kim pergi begitu saja tanpa memperdulikan ocehan ibu Lynn. Kim berjalan menyusuri koridor dengan tangan yang masih terkepal dan wajah dingin. Setiap siswa yang berpapasan dengan Kim langsung menunduk atau berbalik arah. Mereka sangat takut dengan Kim saat ini. Dan mereka tidak mau menjadi korban pelampiasan kekesalan Kim.

*****

Kim duduk dibawah pohon belakang sekolah sendirian. Tempat yang sering Kim kunjungi jika ingin bolos maupun sekedar menenangkan jiwanya yang sedang terusik. Tempat yang sangat jarang sekali dijamah oleh siswa lain. Mereka tidak tau saja, begitu menyenangkan duduk dibawah pohon besar dengan rumput yang terpotong rapi sebagai alasnya. Bagi Kim inilah yang sangat dia butuhkan untuk menenangkan dirinya yang tak terkendali.

Kim menyumbat telinga nya dengan handset yang dia bawa. Memutar sebuah lagu untuk menetralkan perasaannya sekarang. Mata Kim terpejam. Hendak merasakan semilir angin yang menerpa wajahnya dengan lembut. Kim terus larut dalam suasana yang ada disekitarnya sekarang. Hingga sebuah gumaman pelan terdengar hingga ke telinga Kim.

"Udah nggak marah lagi kan?" Gumam seseorang pelan dari samping kanan Kim duduk.

Kim membuka kelopak matanya dan memutar kepalanya empat puluh lima derajat. Menatap bingung pria tak dikenal yang sekarang duduk bersebelahan dengan Kim. Kim mengerutkan dahinya hingga terlihat lipatan disana. Pria itu hanya mengulum senyum pada Kim.

Aku, Kamu & Mimpi (On Going)✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt