14. Enough!

56 3 0
                                    

"Bila hidup bisa memilih, siapa sih yang tak ingin memilih punya hidup yang sempurna?"

-Kimberly Loena-

Jangan lupa buat VOTE ya!
Happy reading!

*****

"Gue pulang duluan Kim!" Teriak Trias.

"Oke!"

Kim membereskan buku-bukunya dan memasukkannya ke dalam tas. Gerakkan Kim terhenti. Menatap sekelilingnya lamat-lamat. Nampak ada yang aneh. Kim masih sibuk menjelajahi ruangan kelasnya. Kim berjalan pelan menuju meja paling belakang pojok kanan ruangan sambil menggendong tasnya sebelah. Kim mulai menelusurinya. Tidak ada apapun. Kim menghembuskan napas lega, dan berbalik arah meninggalkan kelas.

Di lorong koridor, Kim sempat memikirkan sesuatu tentang Bara. Tiba-tiba dia muncul, dan sekarang tidak. Agak sedikit janggal memang. Tapi Kim tidak tau itu.

Kim memutuskan segera meninggalkan sekolah. Pikirannya sedang kacau sekarang. Dia ingin melampiaskan semuanya pada samsak tak bersalah miliknya di rumah. Menumpahkan semuanya dengan memukulinya.

*****

Kim berjalan menyusuri jalan sendirian. Sambil sesekali menendang-nendang botol kaleng. Meskipun komplek perumahan disekitarnya tidak terlalu sepi, tapi Kim lebih memilih berjalan kaki saat pulang. Menurutnya lebih menyenangkan.

"Hai! Kim!" Sapa seseorang tak jauh dari dirinya berjalan.

Kim mendongak. Melengos saat nama dirinya disebutkan. Ternyata Grace. Gadis cantik yang sangat ramah, yang selalu menyapa Kim saat pulang sekolah. Kim hanya mengangguk saja.

"Eh! Tunggu dulu!" Teriak Grace.

Kim kembali terhenti. Sambil menghela napas pelan.

"Kim, boleh gue nanya sesuatu?"

"Apa?" Jawab Kim datar.

"Loe saudaranya Ando ya?" Tanya Grace dengan mata berbinar.

Kim mengerutkan dahinya, bingung bukan main "Kenapa emang?"

"Boleh titip surat ini buat Ando?" Terlihat Grace sangat antusias sekali. Kim hanya mengangguk dan menerima surat bersampul pink itu.

"Oke, makasih Kimberly." Ucapnya, yang hanya diangguki oleh Kim.

Kim kembali berjalan menuju rumahnya yang tinggal beberapa meter lagi. Kim menimbang-nimbang kira-kira apa isi surat yang Grace beri untuk Ando lewat dirinya.

"Isinya apa sih? Kenapa nggak nganter sendiri aja? Nyusahin emang!" Gerutu Kim sambil memasuki pekarangan rumahnya yang cukup dari kata luas.

Kim masuk ke dalam rumah. Dan untuk pertama kali Kim tidak melihat Ando diruang tamu. Yang biasanya sudah duduk manis disana menunggu dirinya. Kim memutar tubuhnya menuju kamar, berniat mengganti baju seragam nya dengan baju biasa.

Selesai mengganti seragam, Kim langsung turun lagi menuju ruang tamu, mungkin saja Ando sudah ada disana. Tapi tetap saja tidak ada tanda-tanda adanya Ando disana. Kim memutuskan menuju tempat biasa dirinya memukuli samsak. Dan terdengar suara dari sana. Dan ternyata selama ini Ando ada disana bersama Algi yang sedang menemani.

"Eh! Loe udah pulang?" Tanya Ando dengan napas yang menderu hebat, keringat bercucuran, penampilannya berantakan. Tapi terlihat seksi, dengan efek yang dihasilkan oleh keringatnya.

Aku, Kamu & Mimpi (On Going)✔Where stories live. Discover now