2. Sampah, teriak sampah!

169 14 3
                                    

Waaiitt... sebelum baca setidaknya berikan apresiasinya berupa VOTE...wkwk...
Budaya kan VOTE & COMMENT yang sopan...

Selamat membaca :*

*****

Kim terlihat sangat bosan dengan materi yang gurunya berikan. Setiap kali menatap papan tulis, dia hanya bisa menatapnya nanar. Sampai kapan guru ini berhenti menulis dan menerangkan materi. Toh Kim sangat tidak berselera untuk mengikuti pelajarannya.

Lagian percuma juga, mau dijelaskan maupun tidak, Kim tetap saja tidak perduli. Dia sangat malas mencatat, mendengarkan, apa lagi mengerjakan tugas. Tapi anehnya, kenapa dia mendapat peringkat 1 paralel? Aneh bukan? Semua guru juga tidak habis pikir dengan Kim. Cewek tengil, yang suka bikin rusuh dan onar di sekolah mendapat peringkat 1 paralel. Sedangkan Algi, yang notabene ketua OSIS yang rajin malah mendapat peringkat 3 paralel. Amazing bukan?

"Kim loe kenapa?" Tanya Trias, teman sebangkunya yang kelewat rajin. Bahkan sampai dia rela mencatatkan materi yang telah di terangkan agar Kim bisa belajar. Dan Kim tentu tidak keberatan sama sekali.

"Gue lagi males nih, bisa tolong catatin buat gue gak Tri?" Tanya Kim memastikan.

"Kayak gak biasanya aja loe ngomong gitu. Gak diminta juga gue bakal lakuin demi temen gue. Biar bisa belajar pas ulangan."

Ya ini lah. Trias. Cewek kutu buku yang menempati peringkat 2 paralel setelah Kim. Dia sangat mengagumi Kim. Karena dia Trias jadi bersemangat untuk merebut peringkat 1 paralel. Kim tidak pernah keberatan dengan keinginan temannya ini. Toh tetap saja yang Kim dapat belajar tidak belajar pasti peringkat 1 paralel.

"Gue tidur dulu. Kalo ada apa-apa loe bisa bangunin gue."

"Siap laksanakan komandan." Timpal Trias sambil mengacungkan ibu jarinya.

*****

Cukup lama Kim terlelap didalam kelas. Hampir dua mata pelajaran dia tertidur. Hingga dia terbangun karena teriakan ibu Dian. Guru fisika yang pengen banget Kim tampol bibirnya.

"Kim, bangun." Bisik Trias sambil mengguncangkan tubuh Kim hingga gadis ini terbangun dari mimpinya.

"Apaan sih Tri? Gue masih pengen tidur. Jangan ganggu deh." Erang Kim yang terang-terangan, membuat ibu Dian mendekat dan melemparkan penghapus papan tulis yang tepat mengenai kepala Kim.

Kim kaget dan langsung berdiri dari atas kursinya. Akhirnya sadar juga tuh bocah. Semua teman-teman nya tertawa terbahak melihat ekspresi Kim yang barusan mereka lihat. Sedangkan ibu Dian sudah terlihat sangat marah.

"Kim!" Pekik bu Dian.

"Iya bu." Balas Kim.

"Kerjakan soal didepan dan jelaskan." Titah bu Dian.

Kim meneguk ludah nya dengan susah payah. Tenggorokan nya sangat kering. Sudah menjadi rutinitas setiap kali ibu Dian mengajar di kelas XI Ipa 2 ini. Dan Kim juga sudah terbiasa dengan semua ini.

Dengan berat hati Kim meninggalkan tempat duduknya. Kim terlihat ogah-ogahan untuk mengerjakan soal didepan papan tulis dan harus menjelaskan setiap jawaban yang Kim peroleh.

Aku, Kamu & Mimpi (On Going)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang