28. Jatuh?

39 3 0
                                    

"Tidak ada rasa sakit yang melebihi apapun, selain kehilangan sesuatu yang menurut ku lebih dari apapun."

-Ando October Tarigan-

Happy Reading!

*****

Kim tepat berada di akhir garis finish. Hanya sepersekian detik saja Kim harus berakhir disini. Diruangan yang didominasi warna putih itu. Dengan aroma yang sangat khas. Kim terbangun dari alam bawah sadar nya.

"Gue dimana?" Ucap Kim dengan nada suara yang serak khas sekali seperti orang bangun tidur.

"Loe ada dirumah sakit." Balas pria yang sebaya dengan dirinya.

"Aawww!" Rintih Kim saat akan mengangkat tubuhnya.

"Loe nggak usah banyak gerak dulu."

"Kok badan gue sakit semua? Gue kenapa?"

"Loe nggak inget loe abis ngapain?" Ujar Ando.

Kim hanya menggeleng saja tanda bahwa dirinya memang tidak mengingat apapun selain pergi dari sekolah dan berakhir dirumah sakit ini.

"Loe abis balapan liar, terus jatuh. Gue nggak kebayang sama apa yang loe pikirin Kim. Loe hampir membahayakan nyawa loe sendiri hanya untuk melampiaskan kekesalan loe di sekolah." Celoteh Ando kesal dengan nada suara yang cukup tinggi.

"Maaf, gue salah." Ucap Kim lirih dengan menundukkan kepalanya.

"Gue nggak mau tau lagi loe bolos atau hanya sekedar bikin onar di sekolah. Loe harus tepati janji loe ke ayah."

"Iya gue tau. Maafin gue udah bikin loe khawatir."

"Ya udah, loe istirahat. Gue mau pulang dulu ngambil baju-baju loe." Ujar Ando yang diangguki saja oleh Kim.

*****

"Diki!"

Diki spontan langsung memalingkan kepala kearah seseorang yang tadi meneriaki namanya. Terlihat Trias yang tengah berlari menuju tempat dirinya berdiri.

Dengan napas yang tersenggal-senggal, Trias mencoba untuk mengatakan sesuatu pada Diki.

"Dik.... loe.... tau...." Ucap Trias terbata dengan napasnya yang mulai tidak bisa dikondisikan.

"Napas dulu makanya." Balas Diki.

Trias mencoba menetralkan napasnya yang mulai naik turun gak jelas. Sesekali Trias menghembuskan napasnya dengan kasar. Sementara Diki hanya bisa menatapnya dengan tatapan tidak percaya bahwa sekarang didepan nya ini memang Trias.

"Cantik. Loe cantik Trias. Eh! Apaan sih? Gue ngomong apa tadi? Aduh jangan sekarang dong Diki!" Batin Diki terus menggerutu tidak jelas.

"Oke, sekarang gue udah bisa bernapas normal. Loe tau Kim dimana?" Ujar Trias langsung ke intinya.

"Hah?"

"Haduh! Tinggal jawab apa susahnya sih. Tau nggak Kim ada dimana?" Seru Trias dengan menampilkan wajah kusutnya.

"Ya mana gue tau. Gue kan bukan emak bapaknya. Lagian Kim kan bukan peliharaan gue, jadi mana mungkin gue tau. Makanya, kalo punya temen yang sering ngilang-ngilang gak jelas tuh dipasangin GPS. Supaya kalo tuh orang ilang, bisa dilacak keberadaannya." Jelas Diki panjang lebar hingga membuat Trias malas mendengarnya.

Aku, Kamu & Mimpi (On Going)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang