23. Kena juga!

36 4 0
                                    

"Loe mau tau gue bisa kayak gini? Itu karena gue nggak tau siapa gue sendiri."

-Kimberly Leona-

Happy Reading semuanya...

*****

Kim duduk diatas kursi yang sudah usang. Sambil terus menatap langit yang mulai berubah warna menjadi jingga. Kim tau tindakannya ini salah. Tapi Kim tetap pada pendiriannya. Sekalipun itu menyimpang.

"Disini loe rupanya." Seru Ando sambil membuka pintu tua disana.

Kim tidak menengok ke arah Ando sedikitpun. Dia hanya ingin menikmati keindahan yang tuhan beri padanya sore ini. Kim masih terus fokus pada langit sore yang terus berubah warna.

"Kenapa loe bolos Kim? Loe nggak kasihan sama Algi? Dia seharian nyariin loe buat ikut bimbingan. Dia sampe muter-muter nyariin loe." Jelas Ando dengan suara yang sangat pelan.

"Gue bolos juga ada alasannya Do. Gue nggak bolos gitu aja." Balas Kim sambil menatap Ando yang masih berdiri di dekat pintu,

"Apa alasannya?"

"Gue mau tau siapa orang tua kandung gue. Gue udah tujuh belas tahun Do, gue harus tau siapa mereka." Ucap Kim dengan wajah murungnya.

"Iya gue tau. Tapi loe nggak usah ninggalin bimbingan juga Kim. Sekarang loe bukan lagi nyari orang tua kandung loe aja, sekarang loe punya tanggungjawab lain. Loe harus inget ini, loe nggak akan bisa berdiri sampai sekarang tanpa dukungan orang lain Kim. Nggak akan pernah." Seru Ando dengan emosi yang mulai membuncah.

"Iya gue tau itu."

"Besok gue nggak mau tau, loe harus ikut bimbingan. Loe nggak boleh bolos lagi. Loe harus ikut bimbingan sampe loe selesai olimpiade. Oke?"

"Oke, gue siap." Balas Kim malas.

"Ayo pulang, udah mau senja. Nanti Bunda nyariin." Ujar Ando yang diangguki saja oleh Kim.

*****

Kim membuka setiap lembar kertas didepan dengan malas. Bagaimana tidak? Tanpa mengerjakannya pun Kim sudah tau jawabannya. Jadi menurutnya, tidak ada yang perlu Kim pelajari apalagi harus ikut bimbingan. Kim mendesah pasrah. Kenapa otaknya begitu jenius? Mungkin itu yang dirasakan Kim saat ini sambil membenamkan kepalanya diatas meja.

"Arrgghh! Kenapa semua soal kayak gini semua! Gimana gue mau ikut bimbingan coba? Soalnya aja termasuk gampang buat gue! Sekali gue liat langsung ketemu jawabannya! Kan nggak lucu!" Gerutu Kim dibalik tangannya.

Pintu kamar Kim terbuka. Disana sudah berdiri seorang pria yang mungkin umumnya sudah hampir setengah abad itu berjalan menghampiri Kim yang masih membenamkan kepalanya. Rendra menghampiri putrinya, yang entah sedang apa.

"Kim, kamu kenapa?" Tanya Rendra sambil mengelus pundak Kim lembut.

"Ini soalnya gampang semua Yah. Kim jadi bingung harus apa." Keluh Kim sambil mengangkat kepalanya.

Rendra hanya bisa tersenyum melihat Kim seperti ini. Rendra memang sudah mengetahui kecerdasan Kim yang sangat luar biasa. Sejak Kim berumur dua tahun saja, dia sudah bisa mengerjakan soal-soal anak SMP. Hingga Kim menginjak umur lima tahun, dia sudah bisa mengoperasikan komputer dengan sangat bagus. Bagi sebagian orang tua memang itu sangat aneh. Tapi Rendra sangat bangga dan menyayangi Kim lebih dari siapapun.

Aku, Kamu & Mimpi (On Going)✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant