33. Terungkap

35 2 0
                                    

"Mengapa? Mengapa harus aku yang mengalami semua ini? Mengapa?"

-Kimberly Leona-

Happy Reading!

****

Kim yang semula tertidur pulas, kini harus terusik dengan kedatangan makhluk tak diundang seperti Ando. Sesekali Ando mengguncang-guncangkan tubuhnya yang sedang dalam mode nyaman. Tak jarang adegan seperti itu terjadi. Karena hampir setiap hari, Ando lah yang membangunkannya.

"Woy, bangun! Kebo banget sih loe. Ayo Kim bangun. Loe nggak mau berangkat sekolah emang?" Rutuk Ando sambil terus mencoba membangunkan si putri tidur.

"Gue males! Loe aja yang sekolah, gue gak masuk hari ini." Erang Kim dari balik selimut tebalnya itu.

"Aish! Hari ini loe kan mau ikut OSN, masa gak masuk. Terus siapa yang mau ngegantiin loe?"

"Loe aja sana! Gue ikhlas kok." Racau Kim sambil terus mempertahankan posisinya.

"Loe emang ikhlas, lah guru-guru gimana? Mereka pasti bakal malu banget sama gue yang jauh dari kata pintar, apalagi jenius." Jelas Ando dengan tampang yang tidak dikondisikan.

"Astaghfirullah! Bawel banget sih loe kayak emak-emak arisan. Iya-iya gue berangkat, loe tunggu diluar sana." Cercah Kim sambil mengumpulkan nyawanya yang masih berserakan dimana-mana.

Ando yang mendengarnya langsung tersenyum bahagia. Jarang sekali bukan, seorang Kim mau berbaik hati padanya. Secara, Kim kan paling tidak suka jika sudah diusik ketenangannya.

Lima belas menit telah berlalu, dan Kim sudah siap dengan semua atribut yang sudah menempel pada ditubuhnya. Dan jangan lupakan dengan tampang Kim yang sangat malas sudah tercetak jelas. Bagi Ando, itu adalah ekspresi yang menggemaskan. Ingin sekali dirinya mengacak-acak rambut panjang Kim.

"Udah siap kan?" Tanya Ando memastikan.

"Belum." Cicit Kim sambil menunduk dalam.

"Apa yang belum?" Tanya Ando lagi.

"Gue mau ke rumah sakit dulu Do."

"Ngapain? Ini udah telat loh Kim. Kalo mereka nyariin gimana?"

"Gue udah kasih tau Trias buat gak nyariin gue. Gue mau minta doa restu dari ayah sama bunda. Ya walaupun mereka bukan orang tua kandung gue, tapi gue tetep menghormati mereka seperti orang tua kandung gue yang entah kemana." Jelas Kim panjang lebar.

"Masih punya sisi nurani juga ya loe, gak nyangka gue. Seorang Kimberly yang urakan, susah diatur, tiap hari bolos terus, ternyata masih ingat sama keluarga dan kehidupan manusia normal. Salut gue sama loe." Oceh Ando tidak jelas.

"Ya udah ayo anterin gue kesana."

"Sabar dong mbak." Balas Ando aneh.

"Sabar mulu, lumutan nih gue."

****

Trias masih terus mondar-mandir bak setrikaan. Bergerak kesana-kemari tanpa tujuan yang jelas, dan jangan lupakan mimik wajahnya yang menyebalkan. Algi yang melihat Trias mulai geram. Mengapa gadis culun ini terus mondar-mandir tidak jelas? Membuatnya pusing saja.

"Loe bisa diem gak?" Gertak Algi mengagetkan Trias.

"Gak!" Jawab Trias sedikit berteriak.

"Tuh anak pasti bakalan dateng, mungkin dia lagi ada urusan sebentar." Sergap Algi masih sesantai mungkin.

Aku, Kamu & Mimpi (On Going)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang